Senin, 12 Mei 2025

Kerusuhan Arema Vs Persebaya

Komnas HAM Yakini Gas Air Mata Jadi Penyebab 132 Korban Tewas di Tragedi Kanjuruhan

Rabu, 12 Oktober 2022 17:56 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Komsisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menegaskan yang menjadi penyebab utama tewasnya 132 korban tewas dalam Tragedi Kanjuruhan adalah gas air mata.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan seusai petugas menembakkan gas air mata di berbagai penjuru, hal itu membuat penonton panik.

Kepanikan penonton membuat adanya desakan di pintu keluar, hingga banyak korban berjatuhan.

Diberitakan sebelumnya kerusuhan maut terjadi pasca-laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, dalam lanjutan Liga 1.

Ratusan suporter sepak bola tewas dalam tragedi yang terjadi Sabtu (1/10/2022), termasuk anggota Polri.

Disinyalir ratusan suporter bola yang tewas lantaran akibat gas air mata yang ditembakkan polisi.

Choirul Anam mengklaim, Komnas HAM memiliki dokumen cukup lengkap terkait rencana pengamanan saat laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Komnas HAM juga menyebut sudah mengecek semua dinamika yang ada di lapangan.

Hingga menegaskan gas air mata-lah yang menjadi penyebab utama banyak korban tewas di Tragedi Kanjuruhan.

kolase foto tragedi kanjuruhan, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam (kiri) dan Beka Ulung Hapsara (kanan) di Kantor Kemenkopolhukam, Selasa (11/10/2022).

Baca: Komnas Ham Tetapkan Gas Air Mata, Penyebab 132 Korban Tewas di Tragedi Kanjuruhan

Baca: Aremania Geram Polisi soal Gas Air Mata, Minta Gantian: Kami yang Tembak ke Polisi di Lorong

Pihaknya mengatakan walaupun pintu keluar tersebut terbuka, namun dipenuhi dengan desakan penonton yang meringsek akan keluar stadion.

Sehingga di titik tersebut, lanjur Choirul Anam, banyak korban berjatuhan. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Komnas HAM: Penyebab 132 Korban Tewas di Tragedi Kanjuruhan adalah Gas Air Mata!

# Komnas HAM # Tragedi Kanjuruhan

Editor: winda rahmawati
Video Production: Ardrianto SatrioUtomo
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved