Kerusuhan Arema Vs Persebaya
Kapolresta dan Anggota Polresta Malang Sujud Minta Maaf atas Tragedi Kanjuruhan, Ini Kata Pengamat
TRIBUN-VIDEO.COM - Anggota Polresta Malang Kota melakukan sujud sebagai bentuk permintaan maaf atas meninggalnya 131 orang dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).
Aksi tersebut dilakukan di halaman Polresta Malang Kota, Senin (10/10/2022) sekitar pukul 08.00 WIB.
Dipimpin Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto, seluruh Pejabat Utama (PJU) dan personel Polresta Malang Kota bersujud di lokasi kegiatan apel.
Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Eko Novianto, membenarkan anggota Polresta Malang Kota melakukan sujud terkait tragedi Kanjuruhan.
"Iya benar, hal itu dilakukan saat apel pagi," ungkapnya kepada TribunJatim.com, Senin.
"Jadi intinya, kami keluarga besar Polresta Malang Kota ikut berempati."
"Dengan kedekatan historis yang sudah cukup panjang dan erat, kami ikut belasungkawa atas peristiwa tersebut," jelasnya.
Aksi personel Polresta Malang Kota tersebut mendapat tanggapan dari pengamat.
Lantas, apa kata pengamat?
Reza Indragiri Amriel Berharap Bisa Meyakinkan Publik
Pakar psikologi forensik dan pemerhati kepolisian, Reza Indragiri Amriel, mengatakan sikap anggota Polresta Malang Kota yang melakukan sujud itu dinilai patut dipuji.
"Ketika polisi di Polresta Malang Kota bersujud sedemikian rupa, semoga ini bisa meyakinkan publik bahwa polisi sungguh-sungguh ingin memberikan penawar atas luka itu," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin, dilansir Kompas.com.
Menurut Reza, sikap anggota Polresta Malang Kota ini mirip seperti aksi simpatik yang dilakukan para petugas kepolisian di Amerika Serikat, yang berlutut sebagai gestur permintaan maaf setelah kematian seorang warga minoritas kulit hitam, George Floyd, pada 25 Mei 2020.
Baca: Pengamat Respons Personel Polresta Malang Kota yang Sujud Minta Maaf atas Tragedi Kanjuruhan
Ia menyebut, sikap permintaan maaf dan penyesalan itu sangat penting sebagai wujud penyesalan terhadap masyarakat yang kehilangan anggota keluarga dalam kejadian tersebut.
"Berbeda dengan urusan pidana dan etik yang barangkali akan selesai beberapa pekan atau beberapa bulan, luka batin masyarakat pasti akan menganga dalam waktu yang sangat lama," terang Reza.
Pengamat Sebut Tanda Kurang Pemahaman Manajemen Isu
Sementara itu, Pakar Manajemen Isu dan Krisis Universitas Brawijaya, Maulina Pia Wulandari, menyebut aksi itu menunjukkan kurangnya pemahaman anggota Polri terhadap manajemen isu dan krisis pada tragedi Kanjuruhan.
"Menurut saya, strategi ini adalah strategi komunikasi krisis yang berlebihan dan tidak perlu dilakukan oleh Kapolres Kota Malang," ungkapnya dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Senin.
Pia berujar, jika aksi sujud tersebut mewakili institusi Polri, seharusnya Kapolri yang menyampaikan permintaan maaf, bukan level Kapolres.
"Apalagi kejadian ini levelnya bisa dikatakan kejadian nasional, bahkan internasional," kata dia.
Menurutnya, seharusnya Kapolres di wilayah lokasi kejadian yang melakukan strategi apologia ini.
Baca: Tanggapi Aksi Sujud Minta Maaf Kepolisian Malang, Pengamat: Seharusnya Kapolri juga Ikut Serta
Bukan Kapolres yang bertugas di luar wilayah lokasi kejadian.
Sebagai informasi, ada sekitar 100 anggota Polresta Malang Kota yang mengikuti aksi sujud massal pada saat kegiatan apel pagi.
Sebelumnya, terdapat dua polisi yang meninggal akibat terjebak himpitan di akses pintu keluar Stadion Kanjuruhan.
Mereka yakni Briptu Fajar Yoyok Pujiono dan Bripka Andik Purwanto.
Sementara, sebanyak 131 orang meninggal dalam tragedi Kanjuruhan.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Ibriza Fasti Ifhami) (TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan) (Kompas.com/Aryo Putranto Saptohutomo)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kata Pengamat soal Anggota Polresta Malang Sujud Minta Maaf atas Tragedi Kanjuruhan
# Polresta Malang # Malang # minta maaf # aremania # aremafc # arema # persebaya # aremavspersebaya # ricuh # kerusuhan # breakingnews # korban jiwa # kanjuruhan # restinpeace # innalilahi # FIFA # korban tewas # suporter # gas air mata # polisi # aparat # petugas # rusuh # kekerasan # kericuhan # korban jiwa # pendukung # surabaya # stadion kanjuruhan # suporter arema # rsud
Video Production: Gianta Firmandimas Adya Mahendra
Sumber: Tribunnews.com
TRIBUNNEWS UPDATE
Bekasi Gelap seusai Bali! Aliran Listrik di Sejumlah Wilayah Padam Serentak, PLN Minta Maaf
Minggu, 4 Mei 2025
Live Tribunnews Update
LIVE: Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Sutiyoso usai Sebut Sang Purnawirawan TNI Bau Tanah
Jumat, 2 Mei 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Sempat Umbar Tak Takut, Inilah Alasan Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Sutiyoso usai Sebut Bau Tanah
Jumat, 2 Mei 2025
Live Update
Tancap Gas, Wawali Kota Malang Buka Rembuk Koperasi Menuju 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih
Kamis, 1 Mei 2025
TO THE POINT
Tebus Rasa Bersalah, Lisa Mariana Siap Temui Atalia Praratya untuk Minta Maaf Tanpa Sorotan Kamera
Rabu, 30 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.