Pintu Tribun 13 Jadi Saksi Tewasnya Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan, Banyak Wanita & Anak-anak

TRIBUN-VIDEO.COM - Korban selamat dari tragedi Kanjuruhan yang telah disamarkan namanya, Adlim mengungkap fakta suporter yang berada di tribun saat kejadian berlangsung.

Adlim mengatakan, perempuan dan anak-anak banyak berada di tribun pintu 13 yang menjadi sasaran tembakan gas air mata.

Pintu 13 yang dikunci juga menjadi akses keluar bagi para suporter yang berada di tribun tersebut.

Adlim menceritakan, perempuan kebanyakan berada di tribun satu, dua, enam, tujuh, sembilan, sepuluh, 13 dan 14.

Baca: Direktur Utama PT LIB Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Lalai Tak Lakukan Verifikasi Stadion

Lantaran tribun lainnya digunakan untuk membuat koreo sehingga perempuan dan anak-anak mayoritas berada tribun tersebut.

Adlim kemudian menceritakan, tribun 13 menjadi sasaran penembakan gas air mata karena banyak suporter dari dalam lapangan yang keluar menuju pintu tribun tersebut.

Sebagai informasi, Sabtu (1/10) terjadi kericuhan usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Kekalahan Arema FC menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Kerusuhan tersebut semakin pelik ketika sejumlah flare dilemparkan, termasuk benda-benda lainnya.

Baca: Sosok Dirut PT LIB Tersangka Tragedi Kanjuruhan di Malang, Dirut Pertama yang Tak Rangkap Jabatan

Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang sebanyak 131 orang, sementara 440 orang mengalami luka ringan dan 29 orang luka berat.

Terbaru, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menetapkan enam orang tersangka dalam tragedi Kanjuruhan.

Meski begitu, kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah lantaran proses penyelidikan masih terus dilakukan.

(Tribun-Video.com)

# Arema FC # Persebaya Surabaya # tragedi Kanjuruhan