Terkini Nasional
Komnas HAM Beberkan Kondisi Jenazah Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan: Sangat Memperihatinkan
TRIBUN-VIDEO.COM - Komnas HAM sudah mulai melakukan investigasi guna mengumpulkan fakta-fakta terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang usai laga Arema FC vs Persebaya.
Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam tersebut diketahui menewaskan 131 orang.
Sejumlah catatan penting pun dikantongi Komnas HAM terkait tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, di antaranya soal kondisi jenazah para korban.
Komisioner Komnas HAM M Choirul Anam mengatakan berdasarkan keterangan yang diperoleh pihaknya dari keluarga, Aremania, maupun relawan yang menangani jenazah korban terungkap bila koraban tewas kondisinya sangat memprihatinkan.
"Kondisi jenazahnya banyak yang mukanya biru, jadi muka biru ini banyak. Ini yang menunjukkan kemungkinan besar karena kekurangan oksigen karena juga gas air mata. Jadi muka biru, terus ada yang matanya merah, keluar juga busa," kata Choirul Anam di kanal Youtube Humas Komnas HAM RI pada Rabu (5/10/2022).
Selain itu, ia menjelaskan karakter luka yang dialami korban.
Baca: Komnas HAM akan Dalami Perencanaan Pengamanan sebelum Pertandingan Arema VS Persebaya
Menurut Anam, kondisi luka yang dialami korban bermacam-macam di antaranya patah kaki, patah rahang, dan memar.
"Ada beberapa yang sangat memperihatinkan karena kena gas air mata adalah kondisi mata. Matanya sangat merah," kata Anam.
"Bahkan kami bertemu dengan salah satu korban, itu peristiwanya hari Sabtu, Senin bertemu kami, Senin baru bisa melihat. Matanya sakit kalau dibuka. Dadanya juga perih, sesak napa, tenggorokannya perih. Itu beberapa contoh informasi yang kami dapat," kata dia.
Selain itu, Komnas HAM pun mendapat catatan soal kronologi peristiwa setelah peluit tanda berakhirnya pertandingan ditiup wasit.
Ia mengatakan selama ini berkembang bahwa kericuhan atau kekerasan terjadi ketika suporter merangsek ke lapangan karena mau menyerang pemain.
Namun demikian, kata Anam, fakta berbeda ditemukan berdasarkan penelusurannya kepada Aremania atau suporter Arema maupun kepada pemain Arema FC.
"Jadi mereka (suporter) merangsek itu memang mau memberikan semangat, berkomunikasi dengan pemain. Kami kroscek ke para supporternya bilangnya ya kami kan mau kasih semangat walaupun mereka kalah. Ini satu jiwa. Ayo Arema jangan menyerah," kata Anam.
"Ketika kami kroscek kalimat-kalimat itu juga berdialog dengan teman-teman pemain, terutama pemain yang terakhir meninggalkan lapangan, itu juga disampaikan," sambung Anam.
Menurut pengakuan pemain Arema FC terakhir yang meninggalkan stadion kepadanya, kata Anam, pemain tersebut mengatakan hal yang sama.
Baca: Berita Solo Hari Ini: Gelar Doa Bersama untuk Tragedi Kanjuruhan, Suporter Wonogiri Ikut Berduka
Bahkan, kata dia, pemain tersebut sempat menunjukkan fotonya ketika dirangkul Aremania.
"Jadi tidak ada pemain yang luka. Jadi kalau ada informasi yang bilang bahwa supporter ke sana mau menyerang pemain itu bilang bahwa itu tidak seperti itu dan supporternya juga bilang bahwa tidak seperti itu. Jadi dinamika ini jadi penting," kata Anam.
Namun demikian, kata Anam, pihaknya masih menelusuri secara mendalam terkait hal tersebut.
Hal itu juga karena menurutnya ada rentang waktu beberapa menit situasi di lapangan masih kondusif sebelum kerusuhan pecah berdasarkan rekeman video, keterangan supporter, keterangan pemain, dan juga perangkat pertandingan.
"Kami sayangkan ini, kondisi ini kok ricuh. Apalagi kericuhan itu, banyak pihak yang memberikan keterangan kepada kami itu akibat gas air mata," kata Anam.
"Gas air matalah yang membuat panik dan sebagainya sehingga ada terkonsentrasi di sana di beberapa titik pintu. Ada pintu yang terbuka sempit. Terus ada pintu yang tertutup. Itulah yang membuat banyak jatuh korban," sambung dia.
Anam juga mengungkapkan saat ini pihaknya sedang mendalami terkait perencanaan pengamanan sebelum Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang terjadi.
"Kalau ada pertanyaan, kenapa sih gas air mata masuk dalam stadion padahal itu melanggar statuta FIFA misalnya. Itu adanya di perencanaan pengamanan," kata Anam.
Baca: Komnas HAM Soroti Dalang di Balik Suara Perintah Tembakkan Gas Air Mata, Diduga Gas Kedaluwarsa
Sejumlah hal yang akan didalami, kata Anam, di antaranya adalah terkait seberapa matang perencanaan pengamanan pertandingan Arema VS Persebaya tersebut.
Selain itu, kata dia, juga terkait ada atau tidak ya beiefing, simulasi, atau semacam gladi bersih sehingga personel keamanan perbantuan mengetahui titik-titik krusial dalam pengamanan pertandingan tersebut.
"Atau juga mengetahui bagaimana budaya-budaya supporter, khususnya supporter Aremania, yang kalau kita lihat di beberapa ini, yang merangsek ke lapangan itu tidak akan terjadi ricuh seperti yang sekarang ini sampai banyak gas air mata dan sebagainya," kata Anam.
"Termasuk ini korelasinya dengan permintaan jam pertandingan yang diminta sore tapi tetap dilaksanakan malam karena ditolak dan lain sebagainya," sambung dia.
Ia mengatakan ke depan, pihaknya juga akan meminta keterangan kepada kepolisian maupun TNI terkait hal tersebut.
"Kita berharap ada informasi, keterangan yang komprehensif, sehingga kita bisa melihat terangnya peristiwa soal perencanaan pengamanan di sana," kata Anam. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Temuan Komnas HAM Soal Tragedi Kanjuruhan: Banyak Korban Tewas Kondisi Wajahnya Biru dan Mata Merah
# Kanjuruhan # Komnas HAM # Pemeriksaan # Wajah Korban # Sesak Napas
Sumber: Tribunnews.com
Nasional
Dikritik Komnas HAM, Ini Jawaban Menohok Dedi Mulyadi soal Kirim Siswa ke Barak TNI
6 hari lalu
Tribunnews Update
Balas Kritikan Komnas HAM, Dedi Mulyadi Sebut Banyak TNI Mengajar di Sekolah: Bukan Hal Baru
7 hari lalu
Tribunnews Update
Respons Dedi Mulyadi seusai Dikritik Komnas HAM Gara-gara Kirim Siswa Bermasalah ke Barak TNI
7 hari lalu
Nasional
LANGGAR HAK PRIVASI! Komnas HAM Kritik Rencana Dedi Mulyadi Jadikan Vasektomi Syarat Terima Bansos
Jumat, 2 Mei 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.