Kamis, 15 Mei 2025

Kerusuhan Arema Vs Persebaya

Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Pingsan di Pelukan Menko PMK, Mensos Risma: Medis Mana Medis

Selasa, 4 Oktober 2022 18:20 WIB
Surya Malang

TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang ayah korban Arema Vs Persebaya tak kuasa menahan pilu usai kehilangan sang anak.

Bahkan pria yang diketahui bernama Wiyono itu sampai jatuh pingsan dipekukan Menko PMK, Muhadjir Effendy.

Hal itu terjadi saat Muhadjir Effendy hadir di acara penyerahan bantuan pemerintah terhadap korban musibah kubro (besar) Stadion Kanjuruhan Malang di kantor Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Senin (3/10/2022).

Momen pingsannya Wiyono tersebut terjadi di luar dugaan.

Diketahui Wiyono (52) merupakan ayah Vera Puspita Ayu yang menjadi korban meninggal pada tragedi Arema Vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022).

Baca: Cerita Kiper Arema FC Teguh Amiruddin Ikut Gotong Korban dari Tribun: Meninggal di Depan Kami

Wiyono dan sang anak bertempat tinggal di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Seperti pantauan tim di lapangan, Wiyono duduk di kursi merah di lobi kantor kecamatan bersama keluarga korban yang lain.

Tak lama Muhadjir mendatanginya untuk menyerahkan bantuan dari pemerintah.

Wiyono pun bangkit dari duduk untuk menyambut Muhadjir. Lantas dia memeluk Muhadjir sambil menangis sesenggukan.

Adegan itu benar-benar mengharukan, tak lama saat memeluk Muhadjir itu pria paruh baya tersebut jatuh pingsan.

Muhadjir berusaha menahannya sambil meletakkan di lantai. Melihat peristiwa demikian beberapa orang segera membantu.

Menteri Sosial Tri Rismaharini terlihat panik. Dia segera memanggil petugas medis.

"Pak, pak, pak tolong medis tolong medis ayo," ucap Tri Rismaharini yang berada di belakang Muhadjir.

Petugas medis pun kemudian bergegas segera menolong bapak tersebut.

Sedangkan Menko PMK tetap memegangi bapak tersebut agar tak sampai jatuh ke lantai.

Hingga akhirnya, Wiyono tersebut digotong ke kursi untuk mendapatkan penanganan dari petugas medis.

Selain dia, warga lain yang kebanyakan merupakan orang tua juga tak kuasa menahan tangis, karena telah ditinggal anak dan sanak saudaranya.

Baca: 300 Aremania Asal Lumajang Dipastikan Selamat dan Kondisi Stadion Kanjuruhan Pasca Tragedi Kerusuhan

Saat Tri Rismaharini mengajak ngobrol keluarga korban, rata-rata anak mereka yang meninggal dunia usia 17-20 tahun.

Usai bapak tersebut ditangani petugas, acara dilanjutkan dengan pemberian santunan ahli waras, kepada korban tragedi Kanjuruhan.

Masing-masing ahli waris menerima santunan sebesar Rp 15 juta dan paket sembako berupa beras 5 kg yang berisi minyak 2 liter, kecap, saus sambal, susu kental manis, biskuit, sarden, kopi dan teh.

Muhadjir didampingi Tris Rismaharini menyerahkan bantuan dari Kementerian Sosial berupa bantuan tunai Rp 15 juta dan satu buah paket sembako.

Bantuan diserahkan secara simbolis kepada 12 perwakilan keluarga korban. Pemkot Malang menyerahkan bantuan Rp 10 juta, dan dari Bank Jatim Cabang Malang sebesar Rp 5 juta.

"Kami ada santunan untuk bencana alam dan bencana sosial. Bencana sosial juga ada seperti konflik di Papua dan beberapa tempat kami juga menangani,"

"Standarnya itu Rp 15 juta per korban, korbannya satu keluarga ada dua kami berikan dua, kalau tiga ya kita berikan tiga," ucap Risma saat jumpa pers.

Selain itu, Kemensos RI juga akan memberikan bantuan khusus kepada korban tragedi Kanjuruhan ini. 

(*)

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Pilu Ayah Korban Tragedi Arema Vs Persebaya, Sampai Pingsan Dipelukan Menko PMK saat Terima Bantuan

Editor: Danang Risdinato
Video Production: Adelia Denta Savritadayu Setyanta
Sumber: Surya Malang

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved