Rabu, 14 Mei 2025

TRIBUNNEWS UPDATE

Kapolri Tanggapi Tudingan Kesalahan Penggunaan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan: Kita Dalami Dulu

Senin, 3 Oktober 2022 08:26 WIB
Surya

TRIBUN-VIDEO.COM - Ratusan nyawa melayang akibat kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10).

Banyaknya korban yang meninggal disebut karena sesak napas imbas tembakan gas air mata dari polisi.

Terkait hal ini, Mabes Polri akan melakukan investigasi terkait SOP pembubaran massa yang diterapkan para personel.

Baca: Kapolri Tanggapi Tudingan Kesalahan Penggunaan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan: Kita Dalami Dulu

Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat mendatangi Stadion Kanjuruhan pada Minggu malam.

"Penembakan gas air mata, tim akan mendalami terkait SOP dan tahapan-tahapan yang dilakukan oleh satgas atau tim pengamanan yang melaksanakan tugas saat pertandingan," ujarnya dihadapan awak media di depan Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (2/10/2022) malam.

Berdasarkan informasi yang dihimpun pihaknya, pembubaran massa suporter yang ricuh dilakukan menggunakan metode gas air mata.

Hal itu dilakukan petugas untuk pengamanan dan penyelamatan terhadap official kedua tim sepak bola yang saat itu menjadi sasaran amukan suporter.

"Dapat informasi-informasi terkait upaya-upaya penyelematan pemain dan official Persebaya dan Arema, semuanya akan didalami," jelasnya.

Kapolri memastikan akan mendalami hal tersebut apakah sudah sesuai prosedur.

Jika hasilnya sudah diketahui, Kapolri berjanji akan menyampaikan kepada publik.

Seperti diketahui, laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kajuruhan, Malang pada Sabtu (1/10) malam berakhir ricuh.

Baca: Kapolri Sebut Jumlah Korban yang Tewas dalam Tragedi Kanjaruhan, Berjanji akan Mengusut Kasus

Ribuan suporter Arema tumpah ruah ke lapangan memprotes kekalahan tim kebanggannya.

Mereka ingin menanyakan kepada pemain dan manajemen terkait penyebab Arema bisa kalah.

Padahal, selama 23 tahun, Arema disebut tak pernah kalah dari Persebaya di kandang sendiri.

Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta mengatakan, para suporter yang turun ke lapangan rupanya tak bisa dikendalikan dan melakukan tindakan anarkis.

Hal itu membuat petugas kepolisian menembakkan gas air mata ke bagian bawah pagar pembatas.

"Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata. Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil," kata Nico dalam konferensi pers, Minggu (2/10) dini hari.

Nahasnya, asap gas air mata yang ditembakkan mengarah ke tribun dan mengepul di sisi selatan.

Asap tersebut disinyalir menjadi penyebab suporter sesak napas dan pingsan, hingga memakan korban jiwa.

Baca: Kapolri Sebut Jumlah Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan 125 Orang, Janji akan Serius dan Usut Tuntas

Menurut laporan terupdate dari tim DVI dan Dinkes Kabupaten/Kota Malang, jumlah korban meninggal ada 125 orang.

Jumlah tersebut berbeda dari laporan sebelumnya karena ada yang tercatat ganda. (Tribun-Video.com)

Baca juga berita terkait di sini

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kapolri Janji Investigasi SOP Gas Air Mata di Tragedi Arema Vs Persebaya

# TRIBUNNEWS UPDATE # Kapolri # gas air mata # Tragedi # Kanjuruhan # Malang

Editor: Panji Anggoro Putro
Reporter: Agung Tri Laksono
Sumber: Surya

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved