Rabu, 14 Mei 2025

Kerusuhan Arema Vs Persebaya

Kesaksian Striker Arema FC saat Tragedi, Akui Lihat 7 hingga 8 Orang Tewas di Ruang Ganti

Senin, 3 Oktober 2022 08:18 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Striker asing Arema FC, Abel Camara, buka suara terkait kericuhan di Stadion Kanjuruhan seusai laga kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.

Abel Camara bahkan mengaku melihat tujuh sampai delapan orang meninggal dunia di ruang ganti pemain Stadion Kanjuruhan.

Pertandingan Arema FC vs Persebaya sendiri berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan tim tamu.

Ini adalah kali pertama Persebaya berhasil meraih kemenangan di Kandang Singa atau markas Arema FC setelah 23 tahun.

Menurut Abel Camara, tensi pertandingan Arema FC vs Persebaya sudah terasa sejak sepekan sebelum kickoff pukul 20.00 WIB.

Hal itu tidak lepas dari sejarah rivalitas panjang antara Arema FC dan Persebaya.

"Ini adalah derbi lama. Selama seminggu sudah terasa di seluruh kota (Malang) bahwa pertandingan ini bernilai lebih dari tiga poin," kata Abel Camara dikutip dari media Portugal, Mais Futebol.

"Mereka mengatakan bahwa ini pertandingan hidup mati. Kami boleh kalah di setiap pertandingan kecuali laga ini (Derbi Jawa Timur)," ucap striker kelahiran Guinea-Bissau itu menambahkan.

Baca: Tragedi di Stadion Kanjuruhan Tewaskan Banyak Orang, Begini Kronologi Versi Polisi

Lebih lanjut, Abel Camara menjelaskan situasi mencekam yang terjadi di ruang ganti pemain Arema FC setelah kerusuhan pecah di Stadion Kanjuruhan.

Striker berusia 32 tahun itu mengaku melihat tujuh sampai delapan orang meninggal dunia di ruang ganti pemain Stadion Kanjuruhan.

Menurut Abel Camara, suara tembakan gas air mata sudah mulai terdengar ketika seluruh peain

"Setelah laga, kami pergi menemui suporter untuk meminta maaf. Mereka kemudian mulai memanjat pagar dan kami pergi ke ruang ganti," kata Abel Camara.

"Sejak saat itu, kami mulai mendengar suara tembakan dan dorongan. Kami memiliki orang-orang di dalam ruang ganti yang terkena gas air mata," ujar Abel Camara.

"Mereka meninggal dunia tepat di depan kami. Kami melihat sekitar tujuh atau delapan orang meninggal dunia di ruang ganti," ucap mantan striker B SAD (Portugal) itu menambahkan.

Dalam keterangannya, Abel Camara menyebut skuad Arema FC sempat tertahan di Stadion Kanjuruhan selama empat jam akibat kerusuhan.

Baca: Detik-detik Konvoi Puluhan Ambulans untuk Korban Tragedi Kanjuruhan Laga Arema FC vs Persebaya

Abel Camara secara tidak langsung menilai situasi di dalam maupun luar Stadion Kanjuruhan masih mencekam meski kerusuhan sudah mereda.

Hal itu dibuktikan dengan pernyataan Abel Camara yang mengaku melihat darah, sepatu, hingga pakaian tercecer di aula stadion ketika skuad Arema FC hendak pulang.

"Kami harus tinggal di sana selama empat jam sebelum mereka berhasil mendorong semua orang menjauh," kata Abel Camara.

"Ketika kami pergi dan situasi lebih tenang, ada darah, sepatu kets, dan pakaian di seluruh aula stadion," ujar Abel Camara.

"Ketika kami meninggalkan stadion dengan bus, ada mobil sipil dan polisi terbakar. Namun, perjalanan kami hingga ke training centre berjalan mulus," ucap Abel Camara.

"Kami kemudian langsung mengambil mobil dan bergegas pulang. Sekarang kami berada di rumah untuk menunggu apa yang terjadi," tutur Abel Camara menambahkan.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, jumlah korban jiwa akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan per Minggu (2/10/2022) pukul 21.18 WIB mencapai 125 orang.

Adapun jumlah korban luka berat 39 orang, sementara luka ringan-sedang sebanyak 260 orang.

Ket: Jumlah korban jiwa telah diperbaharui dengan informasi terkini yang didapatkan Redaksi dari Dinkes Malang pada Minggu (2/11/2022) sekitar pukul 21.00 WIB. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Striker Arema FC: Kami Melihat 7 atau 8 Orang Meninggal Dunia di Ruang Ganti"

Editor: Tri Hantoro
Video Production: Rania Amalia Achsanty
Sumber: Kompas.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved