Rabu, 14 Mei 2025

LIVE UPDATE

Kamaruddin Ungkap Fakta soal Pistol Misterius 'Luger' yang Ditemukan di TKP Pembunuhan Brigadir J

Jumat, 16 September 2022 20:17 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Misteri pemilik pistol misterius di lokasi pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat masih misterius.

Diketahui, ada pistol era perang dunia yang teridentifikasi di TKP pembunuhan Brigadir J.

Diketahui sebelumnya, Glock 17 adalah senjata milik Bharada E yang digunakan untuk menembak Brigadir J.

Sedangkan HS 9 adalah milik Brigadir J yang digunakan Ferdy Sambo untuk menembak ke arah dinding agar seolah-olah ada penembakan.

Kamaruddin Simanjuntak lalu menguak misteri terkait siapa pemilik pistol yang biasa dipakai oleh prajurit Kekaisaran Jerman tersebut.

Selain Glock 17 dan HS 9, peluru pistol antik yang biasa dipakai oleh prajurit Kekaisaran Jerman juga teridentifikasi di TKP tewasnya Brigadir J.

Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak lalu menguak misteri terkait siapa pemilik pistol jenis Luger tersebut.

Kamaruddin Simanjuntak menilai Pistol Luger tersebut mungkin merupakan barang koleksi milik keluarga Ferdy Sambo.

Baca: Berkas Dalang Pembunuhan Brigadir J Dikirim Lagi ke Kejagung, Publik Minta Ferdy Sambo Dihukum Mati

“Siapa yang sejak dulu sudah menguasai persenjataan yaitu adalah ayahnya Ferdy Sambo, (Ayahnya) Ferdy Sambo itu kan, pensiun terakhir kan adalah mayor jenderal, jadi kemungkinan besar dia bisa mengkoleksi senjata-senjata kuno, era-era 1800 sampai 1990.”

Maka dari itu, untuk menuntaskan kerumitan pembunuhan berencana Brigadir J perlu dilibatkan TNI dan PPATK.

“Karena bagaimana pun suka atau tidak mendengarnya, bukan saya memuja-muja angkatan atau TNI, mereka itu terkenal disiplin dan sportif, kucing aja ditembak oleh jenderal hukumnya tegas, apalagi manusia,” ujar Kamaruddin.

“Beda sama polisi yang suka merekayasa kejadian, artinya tidak semua polisi, sebagian kecil saja. Tetapi yang suka merekayasa ini kan dia berada di posisi puncak semua karena sudah biasa menjilat ke istana, menjilat ke kementerian.”

Kamaruddin menilai TNI terkenal disiplin dan sportif.

“Yang kerjanya baik-baik tidak pandai menjilat sehingga tidak (mendapatkan) jabatan yang VIP, kan begitu,” kata Kamaruddin.

“Oleh karena itu, ayo dong kalau memang mau membebaskan polisi dari tangan mafia, ayo dong kita tolong polisi ini, karena sangat banyak polisi yang baik-baik.”

Sementara itu pengamat Kepolisian Bambang Rukminto berharap penyidik Mabes Polri melakukan pemeriksaan dengan cermat kepada sejumlah tersangka kasus obstruction of justice tewasnya Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).

Hal ini penting sebagai kunci untuk mengetahui siapa sesungguhnya pemilik senjata api jenis Luger.

“Saksi-saksi bukan hanya dari pelaku yang sudah ditersangkakan, tapi juga para pelaku obstruction of justice, ini yang mungkin bisa lebih dikembangkan,” ucap Bambang Rukminto.

“Tanpa itu, kelihatannya akan kesulitan sekali, karena CCTV maupun TKP sudah sangat rusak dalam hal ini.” imbuhnya.

Berbeda dengan Kamaruddin Simanjuntak, Bambang Rukminto menyampaikan, Luger adalah jenis senjata api produksi lama.

Senjata ini bahkan nyaris tidak digunakan oleh perwira Polri.

“Ini senjata lama seperti itu, nyaris tidak digunakan kawan-kawan kepolisian. Artinya, ini bisa jadi senjata-senjata koleksi seperti itu,” ujar Bambang.

“Siapa yang memiliki Luger ini sangat penting, karena tidak semua orang bisa memiliki senjata yang antik seperti itu, kecuali orang-orang yang memiliki aset dan memiliki kesenangan tersendiri terkait koleksi senjata.” imbuhnya.

Sebagai informasi Luger Pistole Parabellum 1908 adalah pistol semi-otomatis yang menjadi senjata resmi tentara Jerman selama beberapa dekade pada paruh pertama abad ke-20.

Baca: Kejaksaan Agung (Kejagung) Terima Kembali Berkas Tersangka Kasus Pembunuhan Berencana Brigadir J

Sering dikenal pula sebagai Jerman Luger, Luger Parabellum atau cukup disebut Luger, dirancang pada tahun 1898 oleh Georg Luger.

Luger banyak dicari sebagai koleksi untuk berbagai alasan.

Banyak kolektor menghargai nilai sejarah Luger sebagai senjata api penting selama dua Perang Dunia.

Sedangkan yang lain tertarik dengan desain yang khas dan hasil pengerjaan berkualitas tinggi.

Sementara itu berdasarkan hasil analisa dan penyidikan tim Komnas HAM, diduga kuat bahwa jumlah penembak Brigadir J lebih dari dua orang.

Selain Bharada E dan Ferdy Sambo, ada satu lagi penembak Brigadir J yang hingga kini masih bungkam menurut Komnas HAM.

Analisa tak terduga itu disampaikan oleh Ahmad Taufan Damanik pada Jumat (9/9/2022).

"Kami menemukan bukti-bukti dari autopsi maupun autopsi ulang, maupun uji balistik, bahwa jenis pelurunya bukan satu. Karena itu tidak mungkin dari senjata yang satu, lebih dari satu senjata," ungkap Ahmad Taufan Damanik dikutip TribunnewsBogor.com.

"Lebih dari dua senjata?" tanya Rosi.

"Bisa jadi. Makanya saya munculkan juga misalnya kemungkinan ada pihak ketiga. Saya ingin penyidik mendalami kemungkinan ada pihak ketiga yang melakukan itu," pungkas Ahmad Taufan Damanik.(*)

# Kamaruddin Simanjuntak # Ferdy Sambo # Brigadir J

Editor: Aprilia Saraswati
Reporter: Mei Sada Sirait
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved