Rabu, 14 Mei 2025

Polisi Tembak Polisi

8 Temuan Baru Komnas HAM pada Kasus Brigadir J, Chat WA Dihapus hingga Kemungkinan Ada 3 Penembak

Minggu, 4 September 2022 09:55 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membeberkan sejumlah temuan baru terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Lantas, apa saja temuan Komnas HAM lainnya terkait kasus Brigadir J? Berikut Tribunnews.com rangkum dari berbagai sumber:

1. Ada percakapan di grup WhatsApp yang dihapus

Komnas HAM mengungkap temuan mereka soal adanya percakapan di grup WhatsApp yang dihapus sesaat sebelum dan sesudah penembakan Brigadir J.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, mengatakan percakapan sebelum tanggal 10 Juli 2022, tidak terekam jejak digitalnya lantaran sudah dihapus.

Kendati demikian, Anam tidak merinci grup WhatsApp yang dimaksud dan di ponsel siapa percakapan itu dihapus.

"Beberapa komunikasi di WhatsApp group terputus, baru muncul kembali misalnya sejak tanggal 10 malam atau 11 dini hari itu baru muncul."

Baca: Ketua Komnas HAM Yakin Ferdy Sambo akan Dihukum Berat: Entah Hukuman Mati atau Penjara

"(Tanggal) 10 ke bawah itu nggak terekam jejak digitalnya karena memang dihapus," ungkap Anam dalam konferensi pers, Jumat (2/9/2022), dikutip dari Kompas.com.

Selain percakapan yang dihapus, Komnas HAM juga menemukan adanya pembersihan riwayat panggilan telepon dan data kontak.

Tak hanya itu, ada juga upaya menghilangkan ponsel sebelum diserahkan ke penyidik.

2. Foto Brigadir J seusai ditembak ditemukan di recycle bin

Foto Brigadir J tewas tertelungkup di lantai satu rumah dinas Ferdy Sambo juga didapatkan Komnas HAM.

Menurut Choirul Anam, foto itu diambil satu jam setelah Brigadir J tewas ditembak.

Foto tersebut, ujar Anam, didapat dari recycle bin ponsel.

Namun, Anam tak menyebutkan dari ponsel siapa foto tersebut diperoleh.

3. Ada perintah membersihkan TKP

Komnas HAM diketahui juga menemukan adanya perintah untuk membersihkan tempat kejadian perkara (TKP).

4. CCTV sudah diedit

Rekaman CCTV terkait kasus Brigadir J yang selama ini beredar di publik, ternyata tak lengkap alias sudah diedit.

Choirul Anam mengungkapkan dieditnya rekaman CCTV tersebut untuk mendukung skenario yang dibuat Ferdy Sambo.

5. Kemungkinan pelecehan seksual pada Putri Candrawathi

Dalam laporan rekomendasi kasus Brigadir J, Komnas HAM mengungkapkan ada dugaan kuat Putri Candrawathi mengalami pelecehan seksual oleh Brigadir J.

Pelecehan itu, kata Komnas HAM, diduga terjadi di Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (7/7/2022), satu hari sebelum penembakan terjadi.

6. Kuat Maruf dan Brigadir J ribut di Magelang

Baca: Komnas HAM Sebut Keterangan Vera Perkuat Kesaksian Pelecehan Seksual terhadap Putri Candrawathi

Di hari pelecehan seksual diduga terjadi, Kamis (7/7/2022), Komnas HAM menemukan sempat terjadi keributan antara Kuat Maruf dan Brigadir J.

Keributan itu terjadi setelah dugaan pelecehan seksual terjadi.

Komisioner Komnas HAM Bidang Pengkajian dan Penelitian, Sandrayati Moniaga, mengungkapkan Putri Candrawathi sempat menengahi supaya keributan antara Brigadir J dan Kuat Maruf tidak berlanjut.

Saat itu, Kuat Maruf melakukan ancaman pembunuhan menggunakan pisau sesaat setelah mengetahui Putri Candrawathi diduga dilecehkan.

7. Isi CCTV yang tidak dirilis

Seperti diketahui, rekaman CCTV kasus Brigadir J yang sebelumnya beredar di publik, sudah diedit untuk menyesuaikan skenario Ferdy Sambo.

Komnas HAM kemudian membocorkan isi satu diantara rekaman CCTV di pos satpam dekat rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, mengatakan CCTV itu merekam saat Ferdy Sambo tiba di rumah dinas ketika Brigadir J masih hidup.

Selain itu, CCTV tersebut juga merekam Brigadir J yang berada di halaman rumah Ferdy Sambo.

Dalam rekaman itu, kata Taufan, Brigadir J terlihat seperti orang kebingungan.

Padahal, rombongan yang tiba di rumah dinas bersama Brigadir J, langsung masuk ke dalam.

8. Kemungkinan ada tiga orang yang tembak Brigadir J

Ahmad Taufan Damanik menyebut pihaknya menemukan petunjuk soal adanya kemungkinan bahwa yang menembak Brigadir J ada tiga orang.

Kendati demikian, Taufan enggan membocorkan sosok ketiga tersebut.

"Sebetulnya masih ada clue, kemungkinan lain bahwa tiga (orang yang menembak Brigadir J)," ujar Taufan.

Temuan soal kemungkinan adanya orang ketiga tersebut berdasarkan hasil uji balistik.

Taufan mengungkapkan, dari hasil uji balistik terbukti ada dua senjata berbeda yang dipakai untuk menembak Brigadir J.

Sehingga, pelaku penembakan Brigadir J sudah pasti lebih dari satu orang.

Ia juga mengatakan, berdasarkan penelusuran Komnas HAM, dua pelaku yang menembak Brigadir J adalah Bharada Richard Eliezer atau Bharada E dan Ferdy Sambo.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 8 Temuan Baru Komnas HAM soal Kasus Brigadir J: Chat Grup WA Dihapus, Isi CCTV yang Tak Dirilis

# Polisi tembak polisi # Brigadir J # Bharada E # Irjen Ferdy Sambo # Putri Candrawathi

Editor: Aditya Wisnu Wardana
Video Production: Ika Vidya Lestari
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved