Rabu, 14 Mei 2025

Terkini Internasional

Perang Roket Israel dan Jihad Islam Palestina Telan Banyak Korban, Tiap Menit Pasien Masuk RS

Senin, 8 Agustus 2022 19:48 WIB
Serambi Indonesia

TRIBUN-VIDEO.COM, GAZA – Perang roket antara Israel dan kelompok Jihad Islam Palestina di Gaza memakan banyak korban.

Direktur utama rumah sakit Gaza, Muhammad Abu Salmiya, memperingatkan pada Minggu (7/8/2022), bahwa petugas medis menghadapi banyak krisis di tengah kekerasan mematikan antara militan Palestina dan Israel.

Dia menyebut, obat-obatan dan pasokan listrik sangat dibutuhkan untuk terus merawat pasien.

Abu Salmiya mengatakan orang-orang yang terluka tiba "setiap menit" di rumah sakit Shifa di Kota Gaza.

"Ada krisis obat-obatan, krisis listrik," kata Salmiya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Sedikitnya sudah ada 32 warga Gaza yang dilaporkan telah meninggal dunia dan 275 orang lainnya terluka sejak perang rudal Israel dan kelompok Jihad Islam Palestina pecah pada Jumat (5/8/2022).

Pembangkit listrik satu-satunya di Gaza pun telah ditutup pada Sabtu (6/8/2022) karena kekurangan bahan bakar.

Hal ini terjadi empat hari setelah Israel menutup penyeberangannya dengan wilayah tersebut dengan alasan masalah keamanan.

Baca: Beda Sikap AS soal Konflik: Kutuk Rusia karena Serang Ukraina tapi Dukung Israel yang Bombardir Gaza

"Situasinya sangat buruk. Kita perlu segera membuka perbatasan untuk membawa obat-obatan, (bahan bakar) listrik," kata Salmiya.

Kementerian Kesehatan Gaza memprediksi pasokan listrik yang menipis akan membuat layanan kesehatan berhenti pada Selasa (9/8/2022) sore, karena generator listrik kehabisan bahan bakar.

Fasilitas yang berpotensi menyelamatkan jiwa seperti ruang operasi dan ventilator di rumah sakit padahal membutuhkan daya untuk terus beroperasi.

Ada juga kekhawatiran bahwa kekurangan bahan bakar minyak (BBM) di seluruh wilayah Palestina dapat memengaruhi ambulans.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan ada keprihatinan mendalam tentang situasi kemanusiaan di Gaza.

Badan Kemanusiaan PBB OCHA menyebut, sebanyak 2,3 juta penduduk di Gaza selama ini telah mengalami kekurangan listrik secara teratur dan bulan lalu hanya menerima rata-rata 11 jam listrik per hari.

adan PBB itu memperingatkan pada Sabtu kemarin, bahwa tanpa dorongan untuk pasokan listrik, Gaza akan segera melihat "pengurangan pasokan air dari sumur air dan pabrik desalinasi".

Ahad Ferwana, warga Gaza, mengatakan warga menjadi sakit ketika pasokan air terputus.

"Pemadaman listrik memengaruhi semua bidang kehidupan di Jalur Gaza. Ini mengganggu kehidupan masyarakat terutama di bawah panas terik yang melanda wilayah tersebut," katanya kepada AFP.

Menurut dia, kondisi itu pada akhirnya akan memaksa orang untuk meninggalkan rumah mereka.

Padahal hal tersebut bisa membahayakan hidup mereka karena pemboman yang terus berlanjut.

Anak-anak Meninggal Dalam Perang Roket Israel dan Kelompok Jihad Palestina di Gaza

Anak-anak turut menjadi korban meninggal dalam perang roket antara Israel dan kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) di Gaza.

Perkembangan terbaru dari serangan Israel ke Gaza menunjukkan korban tewas terus bertambah.

Kementerian Kesehatan Palestina menyebut pada Minggu (7/8/2022), korban tewas serangan Israel di Jalur Gaza, lokasi milter Israel menargetkan anggota kelompok PIJ sejauh ini mencapai 29 korban jiwa, termasuk enam anak-anak.

Dikutip dari AFP, Kementerian sempat menyebut jumlah orang yang tewas adalah 32 jiwa.

Tetapi, pernyataan kementerian lebih lanjut menurunkan jumlahnya menjadi 29 jiwa, termasuk enam anak-anak dan empat wanita.

Baca: Mengutuk Perang Rusia dengan Ukraina, Amerika Serikat Malah Dukung Israel Serang Palestina

Korban luka

Kementerian Kesehatan Palestina juga mengatakan bahwa 253 orang di Jalur Gaza telah terluka sejak permusuhan dengan Israel pecah pada Jumat (5/8/2022).

Kekerasan kali ini adalah yang terburuk di Gaza sejak perang tahun lalu yang menghancurkan wilayah miskin yang menjadi rumah bagi sekitar 2,3 juta warga Palestina dan memaksa banyak orang Israel untuk mencari perlindungan dari roket.

Israel telah mengatakan perlu untuk meluncurkan operasi "pendahuluan" terhadap kalompok Jihad Islam Palestina.

Pasalnya, menurut mereka, kelompok itu telah merencanakan serangan yang akan segera terjadi setelah beberapa hari ketegangan di sepanjang perbatasan dengan Gaza.

Jihad Islam Palestiana adalah kelompok yang bersekutu dengan Hamas, tetapi sering bertindak secara independen.

Keduanya disebut masuk daftar hitam sebagai organisasi teroris oleh sebagian besar Barat.

Hamas telah berperang empat kali dengan Israel sejak merebut kendali Gaza pada 2007, termasuk konflik Mei lalu. (*)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Perang Roket Israel dan Jihad Islam Palestina Telan Banyak Korban, Tiap Menit Pasien Masuk RS

Editor: Tri Hantoro
Video Production: Rifqi Khusain
Sumber: Serambi Indonesia

Tags
   #roket   #Jihad   #Palestina

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved