Terkini Nasional
Mengutuk Perang Rusia dengan Ukraina, Amerika Serikat Malah Dukung Israel Serang Palestina
TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Berbeda perlakuan Amerika Serikat (AS) yang mengutuk serangan Rusia ke Ukraina, Amerika Serikat secara terang-terangan memberikan dukungan serangan Israel ke Palestina.
Dilansir Reuters, AS menyatakan dukungan sepenuhnya hak Israel untuk mempertahankan diri.
Hal ini disampaikan Kementerian Luar Negeri AS menanggapi serangan udara Israel ke Gaza, yang melahirkan balasan tembakan roket dari Hamas.
Serangan dua hari pada Jumat dan Sabtu (5-6 Agustus 2022) telah menewaskan 24 warga Palestina, termasuk 6 anak-anak.
Serangan tersebut tersebut juga telah melukai 203 orang.
AS juga menyampaikan keprihatinan adanya korban sipil dan menyerukan penyelidikan secara tepat waktu dan menyeluruh terhadap para korban.
AS juga mendesak semua pihak menghindari eskalasi pertempuran lebih lanjut.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS kepada Reuters menyatakan bahwa AS telah menghubungi pejabat Israel untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Baca: Dipercaya KBRI Rusia, Rara LIDA Siap Manggung di Moscow saat Perayaan HUT ke-77 Kemerdekaan RI
Sementara itu, Indonesia lewat Kementerian Luar Negeri mengutuk keras serangan yang dilakukan Israel di Gaza yang telah mengakibatkan tewasnya masyarakat sipil, termasuk anak – anak.
Indonesia mendesak PBB segera mengambil langkah untuk menghentikan agresi.
"Indonesia mendorong PBB segera mengambil langkah nyata untuk menghentikan tindakan kekerasan dan agresi tersebut guna menghindari semakin banyaknya korban serta memburuknya situasi," tulis pernyataan tersebut.
Israel Gencarkan Serangan ke Gaza di Tengah Ketegangan Pasca Penangkapan Militan Palestina
Pesawat tempur Israel hari Jumat (5/8) telah meluncurkan serangan di Jalur Gaza, Palestina.
Pejabat kesehatan Palestina melaporkan bahwa sedikitnya 10 orang tewas dan 55 terluka dalam serangan awal yang juga menewaskan komandan Jihad Islam, Tayseer Jabari, di utara Gaza.
Awal pekan lalu, pasukan Israel membersihkan daerah dekat Jalur Gaza sebagai persiapan untuk kemungkinan pembalasan atas penangkapan komandan Jihad Islam, Bassam al-Saadi, di Tepi Barat.
Jihad Islam sebenarnya tidak menanggapi penangkapan al-Saadi, salah satu tokoh paling senior di organisasi itu.
Para pemimpin militer Israel menamakan serangan mendadak itu sebagai “Breaking Dawn”.
Sebelumnya, menteri pertahanan Israel, Benny Gantz, telah mengunjungi komunitas di sepanjang perbatasan dan menyinggung serangan yang akan datang.
"Kami mengambil tindakan untuk menghilangkan ancaman dari wilayah ini," kata Benny Gantz.
“Kami akan beroperasi dengan ketahanan internal dan kekuatan eksternal untuk memulihkan kehidupan di selatan Israel. Kami tidak mencari konflik, tetapi kami tidak akan ragu untuk membela warga kami, jika diperlukan.” imbuhnya.
Hamas telah memerintah Gaza sejak perang singkat dengan faksi saingannya Fatah pada 2007 dan terus menguasai banyak aspek kehidupan di Jalur Gaza.
Baca: Hari ke-164, Ada Risiko Kebocoran di PLTN yang Diserang Rusia, Begini Perjanjian Putin dan Erdogan
Hamas dan Jihad Islam masing-masing menembakkan roket ke Israel selatan dan tengah selama putaran pertempuran.
Di sisi lain, Gaza tetap berada di bawah blokade oleh Israel dan Mesir sejak pengambilalihan Hamas. Kemudian, kelompok hak asasi dan LSM secara teratur melaporkan bahwa blokade tersebut merupakan hukuman kolektif bagi penduduk yang memiliki sedikit kebebasan bergerak.
Israel lalu mengatakan bahwa militan Palestina telah menerima pengiriman senjata reguler dari Iran.
Nasib Israel tetap menjadi pusat negosiasi atas Gaza sejak saat itu. Dua warga Israel ditahan di Gaza, salah satunya muncul dalam video beberapa bulan lalu.
Hamas diyakini ingin memperdagangkan Israel untuk sejumlah tahanan yang tidak ditentukan, yang ditahan di penjara-penjara Israel. Rilis tersebut telah menjadi fitur kesepakatan gencatan senjata selama konflik masa lalu.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Beda Perlakuan dari Ukraina, Amerika Serikat Dukung Israel Serang Palestina
Video Production: Eftian Rio Prayoga
Sumber: Tribunnews.com
tribunnews update
Detik-detik Putin Terharu Peluk Tentara Korea Utara, Ucapkan Terima Kasih atas Dukungan Militernya
3 hari lalu
tribun video update
Fakta Keretakan Hubungan Trump dan PM Israel, Putus Kontak hingga Ubah Arah Diplomasi AS
3 hari lalu
Tribun Video Update
AS Tegaskan Tak Butuh Persetujuan Israel untuk Jalin Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Houthi
3 hari lalu
Tribunnews Update
Pakistan Acak-acak Sistem Pertahanan Canggih India, S-400 dari Rusia Melempem Buat Pos Militer Remuk
3 hari lalu
Tribunnews Update
Rangkuman Perang India-Pakistan: Islamabad Balas New Delhi dengan Rudal, AS Umumkan Gencatan Senjata
4 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.