Daerah Terkini

PT Pertamina Naikkan Harga Gas Elpiji Nonsubsidi, Agen Gas jadi Sasaran Protes Pembeli

Selasa, 12 Juli 2022 11:00 WIB

TribunnewsWiki

TRIBUN-VIDEO.COM - PT Pertamina lewat PT Pertamina Patra Niaga kembali menaikkan harga elpiji nonsubsidi sejak Minggu (10/7/2022).

Lantaran kenaikan harga elpiji nonsubsidi tersebut, salah satu agen gas di Jalan Kamang Utara, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, kerap jadi sasaran protes dari pembeli.

Icha, pemilik agen gas itu mengatakan, aksi protes kenaikan harga elpiji nonsubsidi dari para pembeli terjadi satu hari setelah kenaikkan diputuskan, atau Senin (11/7/2022).

"Baru hari ini (naik harga). Pembeli yang ngomel juga naik. Tiap libur naik, sudah tiga kali," ujar Icha saat ditemui di lokasi, Senin, dikutip dari Kompas.com.

Icha mengungkapkan, jenis gas yang mengalami kenaikan adalah elpiji berukuran 12 kilogram dan bright gas ukuran 5,5 kilogram.

Harga gas elpiji 12 kilometer sesuai dengan dari yang sebelumnya hanya Rp 188.700.

Kemudian, untuk harga gas yang berukuran 5,5 kilogram Rp 100.000 dari sebelumnya hanya Rp 88.000.

"Untuk yang 12 kilometer saya jual Rp 220.000 kalau ambil sendiri. Kalau antar Rp 225.000. Kalau yang 5,5 kilometer Rp 110.000," ucap Icha.

PT Pertamina melalui kembali menaikkan harga elpiji mulai 10 Juli 2022.

Harga elpiji atau LPG yang naik adalah ukuran 5,5 kg dan 12 kg alias elpiji nonsubsidi jenis Bright Gas.

Sementara, harga elpiji 3 kg masih tetap karena mendapat subsidi pemerintah.

Pertamina Patra Niaga juga melakukan penyesuaian harga untuk produk bahan bakar khusus (BBK) atau BBM nonsubsidi jenis Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.

Harga Pertamax Turbo yang sebelumnya dijual Rp 14.500 per liter sekarang menjadi Rp 16.200 per liter, Pertamina Dex yang semula Rp 13.700 kini menjadi Rp 16.500 per liter, dan harga Dexlite dari Rp 12.950 naik menjadi Rp 15.000 per liter.

Sementara itu, harga elpiji Bright Gas juga naik sekitar Rp 2.000 per kilogram.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)