Minggu, 11 Mei 2025

Travel

Proyek Pembangunan Kereta Gantung Gunung Rinjani Tuai Pro Kontra, Didanai Investor China

Selasa, 21 Juni 2022 17:06 WIB
TribunTravel.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Pembangunan kereta gantung Gunung Rinjani ramai jadi sorotan.

Mengutip Kompas.com, kereta gantung yang akan dibangun di kawasan Gunung Rinjani ini akan menjadi wahana baru untuk menikmati keindahan alam Rinjani.

Pembangunan kereta gantung Gunung Rinjani di Desa Lantan, Lombok Tengah akan segera direalisasikan dan akan didanai oleh investor China.

Perusahaan yang akan terlibat dalam pengerjaan proyek tersebut yakni PT Indonesia Lombok Resort.

Namun, pembangunan tersebut menuai pro dan kontra dari banyak pihak.

Kini, Pemprov NTB bersama Kementerian Lingkungan Hidup masih mengkaji Amdal yang diajukan oleh PT Indonesia Lombok Resort.

Kereta Gantung Terpanjang di Dunia

Lokasi kereta gantung tidak berada di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), melainkan berada di blok pemanfaaan jasa wisata pada kawasan taman hutan raya (tahura) dan hutan lindung areal KPH.

Yakni mulai dari Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah menuju kawasan hutan lindung di bagian atasnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nusa Tenggara Barat (NTB), H Madani Maukrom.

Dengan panjang kurang lebih 10 Kilometer, kereta gantung Gunung Rinjani digadang-gadang menjadi kereta gantung terpanjang di dunia.

Baca: Event Rinjani 100 Digelar, Race Director Tegaskan Tak ada Penutupan Pendakian ke Gunung Rinjani

Dana pembangunan kereta gantung Gunung Rinjani

Proyek pembangunan kereta gantung Gunung Rinjani didanai oleh investor China dengan nilai Rp 600 miliar.

"Sudah ada investigatornya dari Tiongkok dengan nilai Rp 600 miliar," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPT-SP) NTB, Mohammad Rum, Rabu (15/6/2022), melalui sambungan telepon.

Adapun, perusahaan yang akan terlibat dalam pengerjaan proyek kereta gantung yakni PT Indonesia Lombok Resort.

"Ini mereka sudah dapat izin. (Detail Engineering Design) DED-nya sudah masuk ke kita Pemda NTB dan saat ini sedang kami diskusikan," terangnya.

Rum menuturkan, dana Rp 600 miliar nantinya akan digelontorkan melalui Duta Besar China di Indonesia.

"Uang Rp 600 miliar sebanyak itu kan harus ada regulasi sendiri untuk pencairannya."

"Jadi harus melalui pengetahuan Dubes China di Jakarta," sambungnya.

Menuai Pro dan Kontra

Rencana pembangunan proyek ini juga menuai pro dan kontra.

Hal ini terkait dengan kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkan dari pembangunan tersebut.

Terkait dengan hal itu, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengatakan, jika saat ini teknologi sudah cukup maju.

Sehingga dapat menghindari kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkan.

"Tentu kan ada catatannya bagaimana supaya tidak membahayakan lingkungan."

"Concern-nya kan jangan sampai hutan dirusak," ujarnya saat menghadiri peresmian gelar tani di Mataram pada 26 April 2022 lalu, seperti dikutip dari Tribun Lombok.

Terpisah, Dewan Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) NTB, Dwi Sudarsono menyarankan Pemprov NTB mengkaji Amdal secara mendalam.

Hal itu mengingat Rinjang merupakan kawasan geoprak yang masuk Unesco.

"Jadi harus jeli komisi Amdal-nya, jangan sampai kebobolan."

"Kita tahu sama-sama ini kawasan hutan, kami minta lebih hati-hati mengkaji dampak lingkungannya dan harus lebih ketat," ungkapnya, melansir Kompas.com.

Dwi menjelaskan, ada perbedaan karakter kawasan yang menjadi lokasi proyek kereta gantung dibangun.

Menurutnya, lokasi proyek gantung di Rinjani ini lebih sulit dan merusak ekologi.

"Coba kita lihat kereta gantung di negara Swiss misalnya, gunung mereka kan bersalju, kemudian keras."

Baca: Wisata Dusun Kumbi, Andalkan Kopi dan Rintis Jalur Pendakian Baru ke Gunung Rinjani

"Kita yang ada di Rinjani berbeda, ini kawasan hutan, agak susah nanti membongkar untuk lokasi pembuatan tower kereta," terangnya.

Nantinya, kata dia, tower tersebut akan dipasangkan ke dalam hutan yang berdampak pada pembongkaran dan menggunakan semen untuk mengeraskannya.

Selain itu, lanjut Dwi, penting untuk mengkaji proyek tersebut secara dampak ekonomi sosial bagi warga kaki Gunung Rinjani.

"Perlu dilihat juga dampak ekonomi yang akan dinikmati oleh masyarakat, sebagai pelaku wisata."

"Ini kan seolah-olah berpotensi mematikan pendakian jalur utara dan timur di Rinjani," jelasnya.

Dikatakannya, masyarakat harus terlibat dalam pengawalan pembangunan tersebut.

Termasuk soal bentuk pekerjaan yang akan ditawarkan pihak investor untuk menempatkan lapangan pekerjaan bagi warga lokal.

(Tribun-Video.com/TribunTravel.com)

Artikel ini telah tayang di TribunTravel.com dengan judul Kereta Gantung Terpanjang di Dunia Senilai Rp 600 Miliar Akan Dibangun di Gunung Rinjani

# proyek # pembangunan # kereta gantung # Gunung Rinjani # Pro dan Kontra # Investor # China # NTB

Baca berita terkait di sini.

Editor: Erwin Joko Prasetyo
Video Production: Abel Krisantus Yoga Pradana
Sumber: TribunTravel.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved