Terkini Daerah
Kisah Tukang Becak Nabung selama 12 Tahun demi Bisa Naik Haji, Kini Masih Bingung Ongkos di Makkah
TRIBUN-VIDEO.COM - Kisah inspiratif datang dari tukang becak di Majalengka bernama Eme.
Pria 65 tahun akhirnya bisa mewujudkan impiannya untuk naik haji tahun ini.
Bersama istrinya Icih (62), pasangan ini merasa bersyukur dan bahagia lantaran mereka akan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekah berkat kegigihannya menabung.
Pasutri asal Dusun Jatiraga, Desa/Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka ini terdaftar berangkat haji pada 2022 setelah 10 tahun menanti.
Yang mengharukan, keterbatasan Eme dan Icih rupanya tak mematahkan semangat mereka untuk ibadah haji.
Baca: Sosok Ilma Rosyidi, Jemaah Haji Indonesia Termuda 2022 yang Masih Berusia 19 Tahun
Sebab, Eme hanya bekerja sebagai tukang becak yang mangkal di Pasar Kadipaten Majalengka, sedangkan Icih berprofesi sebagai buruh tani yang berpenghasilan Rp60 ribu per hari.
Dikutip dari TribunJabar.id, Eme mengaku tak menduga ia dan istrinya tercatat sebagai peserta calon jemaah haji yang akan diberangkatkan.
"Alhamdulillah, saya tak menyangka kalau saya bisa berangkat tahun ini," kata Eme saat ditemui di pangkalannya, Selasa (7/6/2022).
Eme bercerita bahwa ia sudah menjadi tukang becak selama 30 tahun dan ia bertekad bersama istrinya untuk menabung meskipun jumlahnya sedikit.
Yakni hanya Rp20 ribu hingga Rp50 ribu perhari jika sedang ramai pelanggan.
"Dari mengais rezeki jadi tukang becak saya sama istri selalu niat untuk menabung untuk naik haji. Paling sedikit Rp 20 ribu, kalau sedang ramai Rp 50 ribu sehari," ucapnya.
Dengan niat tulus tersebut, sayangnya perjalanan Eme dan Icih menabung tidak selalu mulus.
Diceritakan Eme, mereka pernah tidak memiliki uang sama sekali untuk kebutuhan makan sehari-hari.
Hingga akhirnya, mau tak mau, uang tabungannya mereka ambil untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Di sisi lain, Icih yang juga memiliki penghasilan yang tak menentu juga bersikeras untuk menabung.
Icih merupakan buruh yang bergantung dari panggilan pemilik lahan sawah untuk bekerja.
Baca: Mbah Misri, Calon Haji dari Grobogan yang Rela Iris Seperempat Sawah untuk Ibadah Haji
Lebih lanjut, ia mengaku sering beralih profesi hingga akhirnya menjadi tukang becak selama 30 tahun terakhir.
Pada tahun 90-an, Eme memilih menjadi tukang becak dan mulai menabung untuk naik haji pada tahun 2000.
"Kalau niat dari 30 tahun lalu untuk naik haji. Tapi mulai nabung mah tahun 2000," ujar Eme.
Setelah 12 tahun menabung, Eme dan Icih pun akhirnya mendaftar sebagai calon jemaah haji pada tahun 2012.
Kala itu, tabungannya ternyata cukup untuk biaya awal pendaftaran dan berdasarkan nomor antrean bisa berangkat ber haji di tahun 2020.
Namun karena pandemi Covid-19 melanda, akhirnya keduanya baru bisa berangkat tahun ini masuk di kelompok terbang 11 masuk gelombang pertama dengan jumlah 411 orang dari total jumlah jemaah asal Kabupaten Majalengka sebanyak 533 orang.
Sayangnya, meski telah dipastikan berangkat naik haji, Eme masih mengaku kebingungan untuk biaya ongkos keseharian di Mekah.
Sebab, uang tabungannya telah habis untuk melunasi semua biaya haji.
# tukang becak # haji # Makkah # menabung # Kisah Inspiratif
Baca berita lainnya terkait Kisah Inspiratif
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Cerita Tukang Becak Naik Haji di Majalengka, Menabung Rp 20 Ribu Per Hari, Niat Sejak 30 Tahun Lalu
Sumber: Tribun Jabar
Live Update
Pemprov Bengkulu Lepas Kloter Terakhir, 369 Jemaah Calon Haji Bengkulu Terbang ke Madinah
4 hari lalu
TRIBUNNEWS UPDATE
Sektor 3 Makkah Pastikan Siap Sambut Jemaah Haji Embarkasi Makassar, Ikbal Ismail: Akomodasi Siap
5 hari lalu
Tribunnews Update
Konsul Jenderal RI di Jeddah Ingatkan Hukuman Jemaah Haji Tanpa Visa di Arab Saudi: Sangat Berat
5 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.