Kamis, 15 Mei 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Berencana Hentikan Pasokan Gas di Sejumlah Negara Eropa, Mulai dari Belanda hingga Jerman

Minggu, 5 Juni 2022 10:00 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Rusia melalui perusahaan energi miliknya, Gazprom, berencana akan memutus pasokan gas ke sejumlah negara di Eropa.

Pemutusan aliran gas itu dilakukan ke beberapa negara yang dianggap tidak bersahabat oleh Rusia, karena menolak pembayaran dengan mata uang Rubel.

Kebijakan yang telah diumumkan oleh Gazprom pada Selasa (31/5/2022) itu merupakan pembalasan atas sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat kepada Rusia akibat invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu.

Langkah yang diambil Rusia itu pun meningkatkan pertempuran ekonomi dengan Uni Eropa dan membuat harga gas di Eropa terus naik.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Rabu (1/6/2022), Gazprom menuturkan, pihaknya telah sepenuhnya memutus pasokan gas ke perusahaan penyalur di Belanda, GasTerra.

Baca: Rusia Sukses Uji Coba Rudal Jelajah Hipersonik Zirkon, Kecepatannya 9 Kali Kecepatan Suara

Dilansir dari Reuters melalui KOMPAS.com, mulai 1 Juni 2022, Gazprom pun akan menghentikan aliran gas untuk Shell Energi di Jerman dan Orsted di Denmark, karena kedua perusahaan itu menolak membayar dengan Rubel.

Sebelumnya, pada Senin (30/5/2022), para pemimpin Uni Eropa sepakat untuk memotong impor minyak dari Rusia sebesar 90 persen pada akhir tahun 2022.

Kesepakatan tersebut merupakan sanksi terberat dari Uni Eropa terhadap sektor energi Rusia sejak konflik di Ukraina.

GasTerra, yang membeli dan memperdagangkan gas atas nama Pemerintah Belanda mengatakan bahwa pihaknya telah mengontrak di tempat lain untuk 2 miliar meter kubik gas yang awalnya diharapkan dari Gazprom.

Baca: Senjata Canggih Ukraina akan Menumpuk di Akhir Perang, Nasibnya Diprediksi Jatuh ke Tangan Kriminal

“(Keputusan Gazprom) belum dilihat sebagai ancaman terhadap pasokan,” kata Juru Bicara Kementerian Perekonomian Belanda, Pieter ten Bruggencate.

Sementara itu, Orsted juga menuturkan bahwa tidak ada risiko langsung bagi pasokan gas Denmark setelah Gazprom mengumumkan pemutusan aliran gas ke perusahaan tersebut.

“Gas untuk Denmark harus, sebagian besar, dibeli di pasar gas Eropa. Kami berharap ini bisa terjadi,” kata CEO Orsted, Mads Nipper, dalam sebuah pernyataan tak lama setelah pengumuman Gazprom.

Aliran gas Rusia ke Jerman melalui pipa Nord Stream turun pada hari Selasa yang menurut para analis kemungkinan karena terputusnya jaringan.

Sebelumnya, Rusia telah menghentikan pasokan gas alam ke Bulgaria, Polandia, dan Finlandia karena menolak membayar dengan rubel Rusia.

Meski begitu, beberapa perusahaan di Jerman, Italia, dan Prancis mengatakan bahwa mereka akan terlibat dengan skema yang ditetapkan Rusia untuk mempertahankan pasokan gas. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rusia Putus Aliran Gas di Belanda, Denmark, dan Jerman"

# pasokan gas alam Rusia # Belanda # Jerman # 

Editor: Wening Cahya Mahardika
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Kompas.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved