TRIBUNNEWS UPDATE
Senjata Canggih Ukraina akan Menumpuk di Akhir Perang, Nasibnya Diprediksi Jatuh ke Tangan Kriminal
TRIBUN-VIDEO.COM - Sejak invasi dimulai pada Februari lalu, Ukraina telah menerima bantuan senjata dari berbagai negara.
Senjata-senjata itu kebanyakan berasal dari Barat dan digunakan untuk melawan pasukan Rusia.
Lantas, bagaimana nasib senjata tersebut jika nanti perang sudah berakhir?
Kepala Interpol Jurgen Stock mengatakan senjata yang dikirim ke Ukraina akan berakhir di pasar ilegal global dan di tangan penjahat.
Begitu konflik berakhir, gelombang senapan dan senjata berat akan membanjiri pasar internasional.
“Begitu pertempuran berhenti (di Ukraina), senjata ilegal akan bermunculan. Kita mengetahui hal ini dari banyak konflik lainnya," kata Stock sebagaimana dilansir Guardian pada Kamis (2/6/2022).
Stock pun mendesak negara-negara anggota Interpol, yang memasok senjata, untuk bekerja sama dalam pelacakan senjata itu.
"Para penjahat bahkan sekarang, seperti yang kita bicarakan, fokus pada mereka,” imbuhnya.
Di tengah situasi yang kacau tersebut, kelompok kriminal akan mencoba memanfaatkan senjata yang melimpah.
Menurutnya, tidak ada negara yang dapat mencegahnya karena kelompok kriminal tersebut beraksi di tingkat global.
“Ini (senjata) akan tersedia di pasar kriminal dan akan menciptakan masalah. Tidak ada negara atau wilayah yang dapat menanganinya secara terpisah karena kelompok-kelompok ini beroperasi di tingkat global,” katanya.
Lebih lanjut, pihaknya memperkirakan bahwa senjata-senjata itu bisa masuk ke Eropa dan sekitarnya.
Stock mengimbau agar semuanya waspada, karena senjata-senjata itu bisa dijual tak hanya ke negara-negara tetangga, namun juga ke benua lain.
Dikutip dari The Guardian, Interpol telah mendesak anggotanya untuk menggunakan basis datanya guna membantu "memantau dan melacak" senjata.
Hal ini sudah terpikirkan oleh Stock bahwa senjata-senjata di Ukraina akan digunakan untuk tujuan kriminal.
“Kami berhubungan dengan negara-negara anggota untuk mendorong mereka menggunakan alat-alat ini. Penjahat tertarik pada semua jenis senjata … pada dasarnya senjata apa pun yang dapat dibawa dapat digunakan untuk tujuan kriminal,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Barat telah mengirim senjata militer kelas atas ke Ukraina sejak invasi Rusia pecah.
Sumber senjata kebanyakan berasal dari Amerika Serikat (AS).
Terbaru, pemerintahan Joe Biden mengumumkan akan memasok sistem rudal dan amunisi canggih ke Ukraina.
Padahal senjata militer milik AS banyak yang masih tertinggal dan jatuh ke tangan Taliban.
Hal itu terjadi setelah Amerika menarik pasukan militernya di Afghanistan pada 2021 lalu.
(Tribun-Video.com)
#invasirusia #rusia # Ukraina # Joe Biden # Amerika Serikat
Reporter: Agung Tri Laksono
Video Production: Sigit Setiawan
Sumber: Tribun Video
Tribun Video Update
Terang-terangan, Presiden AS Donald Trump Akui Kehebatan Houthi Yaman: Mereka Pejuang Tangguh
1 jam lalu
Tribunnews Update
Ukraina Cemas! Sulit Berperang seusai Rusia Rencanakan Bentuk Resimen Baru Spesialis Drone Laut
1 jam lalu
Tribun Video Update
Houthi Tak Tumbang Dilibas Serangan AS, Trump Akui Ketangguhan Pejuang Yaman: Nyaris Hancurkan F-35
4 jam lalu
Tribunnews Update
Trump Puji Houthi seusai Serangan Kapal di Laut Merah Dihentikan, Sebut Punya Kekuatan Tangguh
5 jam lalu
Tribunnews Update
Trump Akui Ketangguhan Pejuang Houthi Yaman yang Tak Tumbang Diserang Ribuan Drone dan Rudal AS
5 jam lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.