On Focus
Rusia Gagalkan Pengiriman Tentara Bayaran Asing hingga Invasi Rusia Disebut Permainan 'Hunger Games
TRIBUN-VIDEO.COM - Pada Jumat (3/6) hari ini, invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-100.
Rusia mengklaim, pihaknya berhasil membendung kedatangan tentara bayaran asing di Ukraina selama sebulan terakhir.
Bahkan, Rusia mengakui telah membunuh ratusan tentara bayaran tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia baru-baru ini.
Ratusan tentara bayaran asing Ukraina tewas dibunuh pasukan Rusia menggunakan senjata presisi jarak jauh.
Baca: Nasib Tragis Tentara Asing yang Ikut Perang Bersama Ukraina Tertangkap Rusia, Dihukum Mati
"Ratusan tentara bayaran asing di Ukraina telah dibunuh oleh senjata presisi jarak jauh Rusia tak lama setelah kedatangan mereka" untuk menjalani pelatihan, kata Kementerian Pertahanan Rusia dikutip dari AFP.
Dikutip dari The Defense Post, sebagian besar tentara bayaran dibunuh di zona pertempuran yang sengit.
Rusia menilai, tentara bayaran asing tersebut tidak dibekali pengalaman perang yang optimal.
"Sebagian besar tentara bayaran dibunuh di zona pertempuran karena tingkat pelatihan mereka yang rendah dan kurangnya pengalaman tempur yang sebenarnya," lanjut Kemenhan Rusia.
Tentara Rusia menambahkan, mereka berhasil membendung kedatangan tentara bayaran asing di Ukraina.
Jumlah mereka saat ini di Ukraina diperkirakan tersisa 3.500 orang.
Disisi lain memasuki hari ke-100 invasi Rusia ke Ukraina, Rusia disebut sedang bermain hunger games.
Hal tersebut dapat mengancam dunia dengan bencana kelaparan.
Dikutip dari Tribunnews.com, militer Rusia memblokade pelabuhan-pelabuhan dagang di Ukraina.
Ukraina sendiri merupakan penyepulai bahan makanan diantaranya gandum, sereal, jagung, dan minyak bungan matahari.
Ukraina menyepulai kepada 400 juta orang di Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah hingga Asia.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.
Akibat invasi Rusia ke Ukraina membuat pasokan bahan makanan terhenti sehingga akan berdampak secara global.
"Rusia memainkan “hunger games” dengan dunia dengan cara memblokir ekspor makanan Ukraina dengan satu tangan dan mencoba mengalihkan kesalahan pada Ukraina dengan tangan lainnya," demikian kicauan Kuleba di akun Twitternya.
Kuleba mengatakan saat ini Ukraina dan PBB sedang mengerjakan "operasi" untuk memastikan rute perdagangan guna mengangkut bahan pangan dengan aman ke luar negeri.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya telah berkali-kali memperingatkan bahwa lebih dari 20 juta ton biji-bijian tertahan di negara itu.
Bahan pangan yang segera membusuk jika tidak cepat dikirim itu berpotensi menyebabkan kekurangan pangan di seluruh dunia dan menaikkan harga.
Baca: Armada Rusia Gelar Latihan Militer di Kawasan Samudra Pasifik, 40 Kapal dan 20 Pesawat Diterjunkan
# On Focus # Tentara Bayaran Asing # Invasi Rusia # Hunger Games
Sumber: Tribunnews.com
TRIBUNNEWS ON FOCUS
[FULL] Redam Desakan Pemakzulan Wapres, Pengamat: Gibran Harus Bertemu dan Dekati Purnawirawan TNI
6 hari lalu
Tribunnews On Focus
[FULL] Pengamat: Banyak Elit Ngintip Kursi Gibran Goyang, Genitnya Kalau Bisa 2026 Kenapa Harus 2029
7 hari lalu
Tribunnews On Focus
[FULL] Pakar Duga Jokowi Terlibat Mutasi Anak Try Sutrisno seusai Purnawirawan Desak Gibran Dicopot
Selasa, 6 Mei 2025
Tribunnews On Focus
[FULL] Pengamat: Aroma Politik Pembatalan Mutasi Anak Try Sutrisno, "Peringatan Prabowo ke Gibran"
Senin, 5 Mei 2025
Tribunnews On Focus
[FULL] Laporkan Roy Suryo ke Polres Solo, Sudarsono Ketua BSJL: Ayo Saya Tantang Adu Tinju di Ring
Kamis, 1 Mei 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.