Rabu, 14 Mei 2025

Anak Ridwan Kamil Hilang di Swiss

Bukan Lumpur, Dasar Sungai Aare di Bern Swiss Ternyata Berupa Batu-batuan

Kamis, 2 Juni 2022 16:46 WIB
Tribun Jogja

TRIBUN-VIDEO.COM - Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz putra Ridwan Kamil yang hanyut di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss, masih terus berlanjut hingga Senin (30/5/2022).

Pencarian tak hanya dilakukan oleh tim SAR melibatkan unsur Polisi, Polisi Maritim, dan Pemadam Kebakaran Swiss tetapi relawan.

Termasuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Swiss ikut bergabung jadi relawan dalam proses pencarian Emmeril Kahn Mumtadz.

Satu diantara adalah Baruno Wiro Nugroho, Warga Negara Indonesia yang berada di Swiss.

Baca: Relawan Ungkap di Sungai Aare Ada Lokasi Pintu Air Berbahaya, Cerita setelah Bantu Pencarian Eril

Baruno Wiro Nugroho mengatakan dirinya bersama beberapa WNI lain mulai Sabtu dan Minggu mencoba membantu melakukan pencarian.

Tim WNI ini, kata Baruno, bergerak atas inisiatif sendiri untuk membantu tim penyelamat yang digerakkan oleh KBRI.

"Saya juga tahu otoritas Swiss dan KBRI juga melakukan pencarian, nah kami relawan WNI, inisiatif sendiri membantu,"kata pria yang sudah 16 tahun menetap di Swiss.

Tim relawan ini melakukan pencarian menggunakan dua perahu karat dengan fasilitas seadanya mulai hari Sabtu.

"Kami berempat, satu perahu isi dua, kami melakukan pencarian sekitar dari lokasi kejadian,"katanya saat berbincang dengan Tribunjogja.com, Senin (30/5/2022).

Baca: Kondisi Terkini Sungai Aare, WNI di Swiss Sebut Suhu Air Sungai saat Ini Sedingin Air Kulkas

Pada proses pencarian itu, lanjut Baruno, sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian itu ada pintu air kecil.

“Sebelum (melewati) pintu air kecil, semuanya (para relawan) harus keluar (dari air). Jadi tidak bisa (lewat pintu air kecil). Baik yang berenang, maupun yang menggunakan perahu karet, itu tidak bisa melewati pintu air kecil,” kata Baruno.

“Walaupun kecil, tapi arusnya lumayan deras karena itu pintu air. Jadi sebelum (sampai di) pintu air, itu semua harus keluar (dari air), dan nanti jalan kaki (di pinggiran sungai) melewati pintu air, baru (bisa) masuk lagi ke air setelah jalan kaki melewati pintu air,” jelas Baruno.

Baca: Kota Bern Diprediksi Bakal Hujan Disertai Badai di Pegunungan, Bagaimana Kelanjutan Pencarian Eril?

Menurut kesaksian Baruno, jika nekat melewati pintu air, perahu karet bisa terbalik.

Lokasi pintu air memang tidak bisa dilewati orang karena sangat berbahaya.

Sementara itu, ketika ditanya tentang kondisi dasar Sungai Aare, Baruno menjelaskan bahwa Sungai Aare memiliki dasar yang berupa batu-batuan.

“Iya, (dasar Sungai Aare berupa) batu-batuan. Bukan lumpur, ya, (tapi) batu-batuan,” jawab Baruno.

Menurut Baruno, air sungai di Swiss itu memang jernih namun pada titik titik tertentu ada yang tak terlihat jelas karena beberapa faktor.

"Ketika kami melakukan pencarian kan manual mengandalkan visual, tidak ada alat khusus.

"Nah kadang ada titik-titik tertentu yang karena ada pantulan cahaya tida bisa kita lihat,"katanya.

Baruno mengatakan untuk sementara ini pencarian masih belum menemukan hasil namun usaha masih akan terus dilakukan.

"Untuk dua hari terakhir (Sabtu dan Minggu, 28-29 Mei 2022 ) proses pencarian hasilnya masih sama. Hari ini disini masih pagi jadi belum ada perkembangan terbaru,"katanya saat berbicang dengan Tribunjogja.com sekira pukul 14.30 WIB.

(TRIBUN-VIDEO.COM/TRIBUNJOGJA.COM)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Inilah Kesaksian WNI di Swiss Jadi Tim Relawan Pencari Eril di Sungai Aare.

# Bern # Swiss # Sungai Aare # Eril Kamil # Emmeril Kahn Mumtadz # pintu air # berbahaya # anak ridwan kamil # relawan # WNI 

Sumber: Tribun Jogja

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved