Terkini Daerah
BKP Wilker Nunukan Sebut Daging Beku dari Malaysia Tidak Melalui Karantina, Minta Warga Waspada PMK
TRIBUN-VIDEO.COM - Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan, Wilayah Kerja (BKP Wilker) Nunukan sebut semua daging beku dari Malaysia tidak melalui karantina.
Sebelumnya Satgas Pamtas RI-Malaysia amankan dua warga Nunukan yang ketahuan membawa masuk sebanyak sembilan karung Daging Allana dan Nugget Bebolla Ayam, di Desa Aji Kuning, Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, Senin (30/05), pukul 18.30 Wita.
Setelah petugas memeriksa sembilan karung barang bawaan 2 warga Nunukan itu, didapati Daging Allana sebanyak 383 Kg dan Nugget Bebola Ayam sebanyak 10,2 Kg.
Penanggungjawab BKP Kelas II Tarakan Wilker Nunukan drh Budi Setiawan mengatakan produk daging beku dari Tawau, Malaysia mestinya memenuhi sejumlah persyaratan yang terdapat dalam UU Nomor 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.
Baca: Satgas Pamtas RI-Malaysia Tangkap Warga Nunukan Bawa 9 Karung Daging Allana & Nugget Bebolla Ilegal
"Harus lengkapi sertifikat kesehatan dari negara asal. Melalui tempat pemasukan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, seperti di Pelabuhan Tunon Taka. Melaporkan kepada pejabat karantina di negara pemasukan," kata drh Budi Setiawan kepada TribunKaltara.com, Selasa (31/05/2022), pukul 11.00 Wita.
Sementara tempat yang tidak ditetapkan pemerintah sebagai tempat pemasukan barang impor seperti di Aji Kuning, kata Budi pihaknya selalu berkordinasi dengan instansi terkait seperti TNI-Polri.
"Kita punya personel juga yang ditempatkan di Pos Aji Kuning, tapi masih terbatas. Sehingga harus sinergi dengan TNI-Polri," ucapnya.
Menurut Budi, produk daging beku seperti Allana dari Tawau, baik dalam jumlah besar maupun kecil, bukan kali pertama diamankan oleh petugas.
Bahkan sebelum pandemi, Budi beberkan pasokan daging Allana dari negeri jiran terbilang masif.
"Biasa kami amankan dagingnya baru dimusnahkan. Tahun lalu Satgas Pamtas serahkan 1 ton daging Allana hasil tangkapan mereka kepada kami. Sebelum pandemi kami sering amankan juga di Nunukan, tapi skala 10-20 Kg. Beda kalau yang melalui Sebatik, skala besar karena untuk dijual di pasaran Nunukan," ujarnya.
Baca: Harga Daging Sapi di Pariaman Tak Kunjung Turun, Pedagang Jual Rp 150 Ribu Per Kilogram
Dia mengaku, semua produk daging beku asal Malaysia yang beredar di pasaran Nunukan tidak melalui karantina.
"Kalau tidak melalui karantina berarti ilegal. Kalau yang resmi pemasukannya ada di Tarakan melalui Bulog (Badan Urusan Logistik). Itu daging bekunya dari Jakarta. Kalau di Nunukan belum ada pemasukan resmi," tutur Budi.
Minta Warga Waspada PMK
Budi menuturkan, dirinya khawatir adanya pasokan daging secara ilegal dari Malaysia. Lantaran berpotensi menularkan virus, utamanya Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) yang kini sedang menjadi perhatian pemerintah.
"Pemerintah memang menekan impor. Apalagi saat ini virus PMK jadi sorotan karena menyerang hewan yang berkuku belah seperti kerbau, sapi, kambing, dan babi. Sehingga dagingnya berisiko tinggi untuk menularkan virus," ungkapnya.
Dia meminta warga Nunukan untuk mengkonsumsi daging yang memiliki sertifikat kesehatan alias legal.
"Kalau seperti daging beku dari Malaysia, kita tidak tahu penyembelihannya seperti apa," imbuhnya.
Ratusan kilo daging ilegal asal Tawau, yang diamankan Satgas Pamtas RI-Malaysia dalam waktu dekat akan dimusnahkan.
(Penulis: Febrianus Felis)
#Daging beku #Malaysia #PMK #karantina #Kabupaten Nunukan
Sumber: Tribunnews.com
Terkini Nasional
Malaysia Klaim Ambalat Jadi Laut Sulawesi! DPR Langsung Minta TNI AL Kerahkan Pasukan
50 menit lalu
TRIBUNNEWS UPDATE
Di Tengah Sengketa Ambalat, Indonesia Kerahkan Rudal Balistik KHAN di Kaltim, Dekat IKN & Malaysia
1 jam lalu
TRIBUNNEWS UPDATE
Malaysia Tolak Istilah Ambalat dan Pilih Laut Sulawesi, Anggota DPR Minta TNI AL Kerahkan Pasukan
1 jam lalu
Tribunnews Update
Anggota DPR Langsung Minta TNI AL Kerahkan Pasukan seusai Malaysia Sebut Ambalat Jadi Laut Sulawesi
3 jam lalu
Tribunnews Update
Komisi I DPR Kawal Negosiasi Perbatasan dengan Malaysia soal Laut Ambalat: Harus Dicermati Serius!
5 jam lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.