Kamis, 15 Mei 2025

Terkini Daerah

Sajikan Kuliner Buah Terap di Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia, Upaya Lestarikan Buah Khas Tarakan

Selasa, 24 Mei 2022 10:25 WIB
Tribun Kaltara

TRIBUN-VIDEO.COM, TARAKAN – Mengisi aktivitas weekend, puluhan peserta ibu-ibu yang tergabung dalam 10 kelompok tampak disibukkan menyelesaikan sajian kuliner berbahan dasar buah terap di halaman PT Pertamina EP (PEP) Tarakan Field, Minggu (22/5/2022) sore tadi.

Rupanya sedang ada kegiatan Festival Keanekaragaman Makanan Berbahan Baku Lokal Tanaman Buah Terap dalam rangka memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia yang jatuh pada 22 Mei 2022 hari ini.

Di momen ini, dalam kegiatan festival yang diinisiasi Pertamina Zona 10 PHE, ada sekitar 10 kelompok yang berhasil lolos seleksi dan menjadi finalis di tahap penilaian akhir dengan menampilkan kuliner terbaik berbahan dasar buah terap.

Untuk diketahui, buah terap atau tarap atau dikenal bernama latin Artocarpus ini, sengaja menjadi ikon yang diperlombakan di momen Hari Keanekaragaman Hayati mengingat keberadaannya yang hanya ada di Kalimantan tepatny di Provinsi Kaltara dan khususnya ada di Kota Tarakan.

Dikatakan Fugi Nurgianto, Assisten Manager HSSE Tarakan Field, pengembangan dari keanekaragaman hayati yang sudah dilakukan, menjadikan program pelestarian tanaman endemic yakni tanaman lokal Tarakan yaitu buah terap menjadi salah satu fokus pihaknya untuk dilestarikan.

“Ini sebagai tindak lanjut kesinambungannya, kami upayakan bagaimana produk buah terap ini bisa dimanfaatkan masyarakat supaya masyarakat menjadikan ini salah satu opsi tanaman pangan dan meningkatakn pendapatan masyarakat,” ujarnya.

Baca: Zhavira Seorang Pengusaha 5 Brand Kuliner, Ketua Organisasi hingga Jadi Ibu, Gimana Bagi Waktunya?

Ini juga sebagai edukasi bahwa tanaman lokal asal Tarakan tidak kalah bersaing dari sisi gizi dengan buah-buahan lainnya dan berkaitan dengan ketahanan pangan.

Dalam momen festival sore tadi, minimal 200 gram tanaman buah terap yang menjadi bahan dasar digunakan untuk produk olahan. Kemudian ini nanti diolah berbagai macam mulai dari aneka brownis, selai, kue bolu, nastar, es buah, kue pie, sampai pada level makanan berat.

Output kegiatan ini nantinya setelah kelompok terbaik terpilih, tentu pihaknya tidak lepas tangan.

“Mereka akan menjadi salah satu kelompok binaan kami dan produknya terbukti juara dan memiliki nilai positif. Dukungannya sendiri bantuan dalam hal pengembangan produk, pelatihan, packaging dan sertifikasi yang dibutuhkan,” ujarnya.

Even yang digelar hari ini sebenarnya dilaksanakan setiap tahu dengan mengusung tema berbeda. karena buah terap menjadi buah khas Tarakan dimana diketahui buah Terap hanya ditemukan di Kalimantan dan Sumatera, maka diinisiasi untuk membuat festival berbahan dasar buah terap.

“Jika ada kesempatan ikut even nasional, mewakili Tarakan kami dukung. Dan ini masih pengembangan produk, mengaktifkan kembali tanaman lokal yang bermanfaat dari masyarakat,” jelasnya.

Pesertanya bervariasi mulai dari akademisi, ibu-ibu PKK, dan juga kelompok UMKM bergerak di industry makanan olahan.

“Ini tahap final. Sebelumnya ada 84 lebih produk olahan dan ikut beraprtisipasi, dua hari diseleksi dan yang ikut hari ini adalah finalis dari 84 produk yang didaftarkan,” jelasnya.

Baca: Nikmati Ayam Kremes Cak Iwan di Denpasar, Bumbu Kuningnya Bikin Nagih Pecinta Kuliner

Adapun saat ini, sudah ada lahan yang sudah ditanami Pertamina sebagai wujud mempertahankan keberlangsung tanaman endemic ini.

Pengaruhnya sendiri dikatakan Fugi, tanaman buah terap bisa menyerap karbondioksida di samping meningkatkan populasi tanaman terap yang merupakan endemiknya Tarakan dan bisa dikatakan cukup jarang ditemui setiap saat.

“Mudahan anak cucu kita masih bisa menikmati tanaman lokal yang jadi ciri khas di Kalimantan. Informasi Dinas Ketanahan Pangan dan Pertanian hanya ada di Sumatera dan Kalimantan,” ujarnya.

Salah seorang peserta, sebut saja Ibu Ika, salah seorang dosen yang mengajar Jurusan Kebidanan di Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UBT ini mengakui ikut kegiatan dalam rangka memeriahkan.

“Kami tidak mengejar juaranya, hanya ingin mengenalkan produk kami yakni Mandai Glow, bahan dasarnya yakni kulit buah terap,” ungkap Ibu Ika.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tarakan, Elang Buana membenarkan ini adalah tanaman endemic Tarakan dan keberadaannya hanya ada di Kalimantan dan Tarakan.

“Ternyata setelah disaksikan tadi buah ini bisa diolah berbagai macam kue. Dan juga ini kaya untuk kesehatan, makanan mengandung gizi dan bisa menyerap racun, kandungan kalium tinggi dan dibuat sedemikian rupa,” pungkasnya. (*)

Editor: Dimas HayyuAsa
Video Production: Gianta Firmandimas Adya Mahendra
Sumber: Tribun Kaltara

Tags
   #kuliner   #buah   #Keanekaragaman Hayati   #Tarakan

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved