Kanselir Jerman Kunjungi Afrika, Ternyata Bermaksud untuk Impor Gas agar Tak Bergantung pada Rusia

TRIBUN-VIDEO.COM - Kanselir Jerman melakukan kunjungan kerja ke beberapa wilayah Afrika pada Minggu (22/5/2022).

Diketahui, kunjungan ini merupakan upaya untuk mencari kerja sama energi baru agar tidak lagi bergantung pada impor gas dari Rusia.

Dikutip dari Tribunnews.com, Kanselir Jerman Olaf Sholz menjelaskan kunjungan dimulai dengan meninjau pabrik gas yang ada di wilayah Afrika Barat.

Tepatnya di Senegal dan Niger, kemudian dilanjutkan dengan pabrik gas di kawasan Afrika Selatan.

Seperti diketahui, UE tengah mengembargp cadangan migas Rusia, imbas invasi yang dilakukan Putin pada Ukraina.

Oleh karena itu, Jerman berniat menjadikan Afrika sebagai eksportir gas utamanya.

Sebelum melakukan kunjungan kerja, Uni Afrika sendiri diketahui telah memberikan lampu hijau untuk menjalin kerja sama bilateral di bidang energi.

Bahkan Presiden Senegal Macky Sall, menyatakan kesiapan negaranya dalam mencukupi semua kebutuhan pasar Eropa.

Sall akan memasok LNG sebanyak 2,5 juta ton di tahun 2023 dan 10 juta ton pada 2030 mendatang.

“Semuanya terbuka, dan kami ingin bekerja sama dengan Jerman dalam konteks ini,” kata Sall.

Dengan adanya kerja sama tersebut, langkah ini dinilai dapat membantu Senegal untuk mengeksplorasi ladang gasnya.

Meski pemerintah Jerman belum memberikan pernyataan lebih lanjut mengenai kapan kerja sama antara negaranya dengan Senegal akan dimulai.

Namun menurut kabar yang beredar kerja sama keduanya akan dimulai setelah acara KTT G7.

Nantinya, Jerman akan menjadi tuan rumah sementara Uni Afrika dan Afrika Selatan akan diundang sebagai tamu kehormatan.

(Tribun-Video.com-Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lepas Ketergantungan Energi Rusia, Jerman Bakal Impor Gas dari Afrika

# Afrika # Jerman # Senegal # gas