Kamis, 15 Mei 2025

Tribunnews Update

Miris! Krisis Ekonomi di Sri Lanka Memburuk, Ribuan Warga Rebutan Bahan Bakar untuk Bertahan Hidup

Sabtu, 21 Mei 2022 21:31 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM- Negara Sri Lanka dikabarkan tengah mengalami krisis ekonomi yang mengkhawatirkan.

Hal tersebut membuat ribuan warga Sri Lanka harus mengantre berjam-jam untuk memperoleh gas elpiji dan bensin.

Pasalnya, pasokan bahan bakar di Sri Lanka semakin terbatas lantaran Pemerintah Sri Lanka kehabisan devisa.

Krisis ekonomi yang terjadi di Sri Lanka kian hari kian memburuk.

Situasinya semakin rumit setelah PM Menteri Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri dari jabatannya.

Baca: Kericuhan Massa Memanas Imbas Krisis, Sri Lanka Perintahkan Tembak di Tempat Padamkan Kerusuhan

Dikutip dari Kompas, Pada Jumat (20/5) ribuan orang di Ibu Kota Sri Lanka, Colombo rela mengantre berjam-jam untuk mendapatkan pasokan bahan bakar.

Antrean itu terjadi hampir di berbagai tempat di kota berpenduduk 900.000 orang.

Mereka tengah berjuang untuk membeli bahan bakar yang dijual secara terbatas, lantaran pasokannya yang semakin berkurang.

"Meskipun mungkin tidak ada waktu untuk mendapatkan pupuk untuk musim Yala (Mei-Agustus) ini, langkah-langkah sedang diambil untuk memastikan stok yang cukup untuk musim Maha (September-Maret)," kata PM Sri Lanka dalam sebuah pesan di Twitter pada Kamis (19/5/2022).

"Saya dengan tulus mendesak semua orang untuk menerima gawatnya situasi," tambah Wickremesinghe.

Baca: Krisis Ekonomi Makin Akut, PM Sri Lanka Mahinda Rajapaksa Mengundurkan Diri di Tengah Demo Besar

Seorang warga yang tengah mengantre, Mohammad Shazly mengatakan, dirinya memerlukan bahan bakar itu untuk bertahan hifup.

Tanpa pasokan gas, mereka tak akan bisa melakukan apa pun, termasuk tak bisa memasak.

Harga tabung gas di negara itu melonjak 100 persen, berkisar hingga Rp 110.00 untuk tabung gas 12,5 kg.

Menanggapi hal ini, Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe berjanji akan memastikan ketersediaan stok pupuk pada musim Maha yakni, September hingga Maret mendatang.

Bahkan, Jepang juga dikabarkan akan menghibahkan 3 juta dollar AS untuk pasokan obat-obatan dan makanan di negara itu.

(Tribun-video.com/ Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Sri Lanka: Kami Akan Mati, Kami Tak Bisa Berbuat Apa-apa Tanpa Gas dan Minyak Tanah"

# krisis ekonomi # Sri Lanka # Memburuk # gas elpiji # bensin

Editor: Bintang Nur Rahman
Reporter: Nurul Ashari
Video Production: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib
Sumber: Kompas.com

Tags
   #krisis ekonomi   #Sri Lanka   #Memburuk   #gas elpiji   #bensin

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved