Terkini Nasional
Imbas Larangan Ekspor CPO, Harga Sawit Anjlok, Akan Ada Aksi di Kantor Kemenko Perekonomian
TRIBUN-VIDEO.COM - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia akan melakukan aksi Keprihatinan Petani Kelapa Sawit Indonesia pada Selasa (17/5) besok.
Aksi akan dilakukan serentak di 22 provinsi.
Aksi ini dilakukan untuk menyikapi dampak larangan ekspor CPO dan minyak goreng.
Baca: Harga Sawit Anjlok karena Larangan Ekspor, Petani dari 22 Provinsi Bakal Demo hingga Istana Negara
Dikutip dari Kompas.com, Aksi ini dilakukan menyusul adanya larangan ekspor CPO dan minyak goreng.
Pasalnya larangan itu berdampak langsung kepada anjloknya harga TBS (tandan buah segar) kelapa sawit di seluruh Indonesia.
Baca: Petani Sawit di Belitung Mengeluh, Tak Ada Perusaahaan yang Beli TBS Pasca Lebaran Harga Tak Jelas
Aksi ini nantinya akan dilakukan di Kantor Kemenko Perekonomian.
Selain itu juga dilakukan di Patung Kuda Monas, dan Istana Presiden untuk bertemu Presiden Joko Widodo.
Hal itu disampaikan Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat ME Manurung.
“Petani sawit yang datang ke Jakarta mulai dari Aceh sampai Papua Barat akan berpakaian adat-budaya masing-masing, kami ingin menunjukkan sawit itu pemersatu bangsa dan anugerah Tuhan kepada Indonesia," ucap Gulat dalam siaran pers, Senin (16/5/2022).
Gulat mengatakan, kegiatan ini akan diikuti lebih dari 250 peserta yang melibatkan petani sawit anggota Apkasindo dari 22 provinsi.
Gulat juga menjelaskan, 25 persen dari 1.118 pabrik sawit se-Indonesia telah berhenti membeli TBS sawit petani.
Baca: Begal Diamuk Massa di Duren Sawit setelah Mencuri Sepeda Motor, Modus Pura-pura Bantu Motor Mogok
Hal itu terjadi setelah harga TBS petani sudah anjlok 4-70 persen dari harga penetapan Disbun sejak larangan ekspor pada (22/4/2022) lalu.
"Kami berpacu dengan waktu karena sudah rugi Rp 11,7 Triliun sampai akhir April lalu, termasuk hilangnya potensi pendapatan negara melalui bea keluar, terkhusus pungutan ekspor di mana sejak Februari sampai April sudah hilang Rp 3,5 triliun per bulannya," urai Gulat.
Gulat juga menyebut pihaknya sudah merugi Rp 11,7 Triliun hingga akhir April lalu.
Tak hanya itu, pungutan ekspor sejak Februari hingga April juga disebut telah hilang Rp 3,5 Triliun per bulannya.
(Tribun-Video.com/Kompas.com)
Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com dan Tribun-Video.com.
# Minyak sawit # Kemenko Perekonomian # harga sawit # Harga sawit turun # dampak larangan ekspor CPO # dampak larangan ekspor CPO
Sumber: Kompas.com
Live Update
Kemenko Kunker ke Belitung, Siapkan Destinasi Pariwisata Internasional & Bahas Rute Baru Bandara HAS
Jumat, 22 Agustus 2025
Terkini Nasional
Milik Siapa Wilmar Group? Raksasa Sawit yang Kembalikan Rp11,8 Triliun Kasus Korupsi Ekspor CPO
Rabu, 18 Juni 2025
Nasional
Airlangga SKAKMAT Hakim MK yang Sebut Suara Golkar Naik Berkat Bansos: Tak Ada Bansos Bungkus Kuning
Sabtu, 6 April 2024
LIVE UPDATE
Pabrik Pengolahan Minyak Sawit di Metro Lampung Terbakar, Warga Dengar Dua Kali Ledakan
Minggu, 6 Agustus 2023
Nasional
Kemenko Perekonomian Berujar: Kunci Bertahan dari Hantaman Resesi, Manufaktur dan Pasar Domestik!
Selasa, 14 Februari 2023
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.