Kamis, 15 Mei 2025

Mancanegara

Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev Peringatkan Potensi Perang Nuklir Besar-besaran

Jumat, 13 Mei 2022 10:12 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, ikut memperingatkan negara Barat jika dua negara tetangga, Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO.

Selain itu, Medvedev juga menuturkan, peningkatan dukungan militer Barat ke Ukraina ikut memicu konflik antara Rusia dan NATO.

Menurutnya, konflik-konflik tersebut bisa membawa risiko berubah menjadi perang nuklir besar-besaran.

"Negara-negara NATO memompa senjata ke Ukraina, melatih pasukan untuk menggunakan peralatan Barat, mengirim tentara bayaran dan latihan negara-negara Aliansi di dekat perbatasan kita meningkatkan kemungkinan konflik langsung dan terbuka antara NATO dan Rusia," katanya dalam sebuah posting Telegram, dikutip dari Reuters.

"Konflik seperti itu selalu memiliki risiko berubah menjadi perang nuklir besar-besaran."

"Ini akan menjadi skenario bencana bagi semua orang," tambahnya.

Baca: Rusia Ingatkan Barat Bakal Jadi Perang Nuklir Besar Bila Finlandia dan Swedia Nekat Gabung NATO

Seperti diketahui, Rusia dan Amerika Serikat merupakan negara yang memiliki kekuatan nuklir terbesar di dunia.

Rusia memiliki sekitar 6.257 hulu ledak nuklir.

Sementara, tiga kekuatan nuklir NATO, dari Amerika Serikat, Inggris dan Prancis, memiliki sekitar 6.065 hulu ledak gabungan.

Hal ini menurut Asosiasi Kontrol Senjata yang berbasis di Washington.

Putin juga mengatakan "operasi militer khusus" di Ukraina diperlukan karena Amerika Serikat menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia.

Untuk itu, Putin mengklaim Moskow harus bertahan melawan penganiayaan terhadap orang-orang Rusia.

Baca: Roket Pasukan Ukraina Klaim Hancurkan Tank Paling Canggih Senilai Miliaran Milik Rusia

Putin, yang mengatakan Ukraina dan Rusia pada dasarnya adalah satu orang, menyebut perang itu sebagai konfrontasi yang tak terhindarkan dengan Amerika Serikat.

Putin pun menuduh AS mengancam Rusia dengan ikut campur di 'halaman belakangnya' melalui perluasan NATO ke arah timur.

Ukraina mengatakan sedang memerangi perampasan tanah gaya kekaisaran dan bahwa klaim genosida Putin adalah omong kosong.

Ukraina mengatakan, invasi Putin hanya memperkuat keinginan rakyat Ukraina untuk berpaling ke barat dari orbit Rusia. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Intel Inggris: Bergabungnya Finlandia-Swedia ke NATO Bakal jadi Hari Buruk bagi Putin

# perang # nuklir # Dmitry Medvedev # Vladimir Putin # 

Editor: Wening Cahya Mahardika
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #perang   #nuklir   #Dmitry Medvedev   #Vladimir Putin

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved