Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Sepakat Melakukan Gencatan Senjata, Warga Sipil di Mariupol Berhasil Dievakuasi
TRIBUN-VIDEO.COM – Pasukan Rusia menghentikan serangan ke komplek pabrik baja Azovstal di Mariupol, dari Kamis (5/5/2022) hingga Sabtu (7/5/2022).
Gencatan senjata sepihak itu membuka koridor kemanusiaan bagi warga sipil yang terjebak di kubu terakhir pasukan Ukraina dan milisi neo-Nazi Batalyon Azov.
Ada puluhan hingga ratusan warga sipil yang akhirnya bisa dievakuasi. Cerita yang muncul berbeda antara versi Ukraina dan Rusia yang mengepung Azovstal.
Warga sipil difilmkan militan Azov meninggalkan ruang bawah tanah mereka. Lalu begitu mencapai titik terdekat, diliput media Rusia di Desa Bezimennoe.
Di lokasi penyambutan, warga sipil itu disambut pasukan Rusia, perwakilan PBB dan Palang Merah Internasional. Ulasan situasi Azovstal ini dipublikasikan situs Southfront.org, Kamis (5/5/2022).
Baca: Pertama Kali! Paus Fransiskus Beri Teguran Keras ke Patriark Rusia: Jangan Jadi Putra Altar Putin
Cerita sesungguhnya bisa didapat dari kesaksian warga sipil yang selamat dan meninggalkan bunker-bunker di Azovstal.
Puluhan warga sipil mengkonfirmasi mereka disandera pasukan dan militan Ukraina. Beberapa dari mereka mengaku tidak mengetahui adanya koridor kemanusiaan.
Di sisi lain, beberapa dari mereka mengklaim militan Azov meyakinkan warga sipil mereka dapat meninggalkan Azovstal, tetapi tentara Rusia tidak akan menjamin keamanan mereka.
Cerita yang disampaikan, mungkin (Rusia) akan membunuh mereka. Klaim tersebut dianggap kebohongan terang-terangan yang bertujuan mengancam warga sipil.
Non-kombatan itu dipaksa tinggal di ruang bawah tanah, dikondisikan untuk jadi perisai manusia bagi pihak pasukan dan militan Ukraina.
Pada saat yang sama, sebagian besar warga sipil mengkonfirmasi militant Azov cukup sopan terhadap mereka, terutama terhadap anak-anak.
Militan Ukraina menyembunyikan fakta warga sipil disandera, memastikan mereka berada di bawah perlindungan.
Namun, beberapa warga sipil mengklaim mereka diminta untuk menggali parit dan membantu para militan.
Di sisi lain, militan Azov memfilmkan warga sipil selama evakuasi, dengan cepat mengajukan beberapa pertanyaan berhubungan politik.
Baca: Reaksi Inggris dan Irlandia Pasca-Rusia Tayangkan Simulasi Serangan Nuklir, Tetap Dukung Ukraina?
Warga Bebas Memilih Rute Evakuasi
Warga sipil tampaknya berterima kasih kepada "penyelamat" mereka, mengklaim keinginan mereka untuk pergi ke wilayah Ukraina.
Seorang wanita mengatakan takut kepada tentara Rusia, yang diduga tidak bisa menjamin keamanan mereka selama transportasi ke wilayah Zaporizhia.
Militer Rusia telah menyatakan warga sipil di Azovstal bebas memilih arah evakuasi mereka. Sejauh ini, 69 warga sipil memutuskan untuk pergi ke wilayah yang dikuasai rezim Kyiv.
Mereka diserahkan kepada perwakilan PBB dan Komite Internasional Palang Merah. Kelompok pertama tiba di kota Zaporizhia.
Lainnya memutuskan masuk ke wilayah Republik Rakyat Donetsk atau pergi ke Rusia.
Kampanye informasi Ukraina adalah para pejuang Azov yang "berani" berhasil menarik ratusan warga sipil keluar dari puing-puing di ruang bawah tanah setelah pemboman sengit Rusia.
Menurut perwakilan resimen Azov, masih ada warga sipil yang tersisa di fasilitas yang hancur.
Namun, seperti yang terlihat jelas di video dari tempat kejadian, semua warga sipil aman, pakaian mereka cukup jelas dan tidak ada yang terlihat terluka.
Tidak ada warga sipil yang mengkonfirmasi di kamera, ruang bawah tanah mereka dihancurkan dan militan Azov menyelamatkan mereka dari puing-puing.
Tidak ada rekaman yang menunjukkan proses yang mendukung klaim tersebut.
Dalam kampanye terpisah, sumber Azov membagikan foto dan video yang menunjukkan dua wanita yang dilaporkan tewas akibat serangan Rusia.
Namun rekaman video itu justru meninggalkan sejumlah catatan. Video tersebut menunjukkan seorang pria lebih memuliakan pejuang Azov daripada berkabung atas kematian.
(Tribunnews.com/Southfront.org/xna)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nasib Warga Sipil di Komplek Pabrik Baja Azovstal, Disebut Jadi Propaganda Ukraina
# gencatan senjata # Konflik Rusia Vs Ukraina # Mariupol
Video Production: Dharma Aji Yudhaningrat
Sumber: Tribunnews.com
Tribun Video Update
PM India Gertak Pakistan di Tengah Gencatan Senjata: Kami Menghentikan Aksi Kami Bukan Mengakhiri
16 jam lalu
Tribun Video Update
Tanggapan Pakistan terhadap Pidato Berapi-api PM India yang Singgung Terorisme dan Gencatan Senjata
19 jam lalu
Tribunnews Update
India Marah Besar hingga Gertak Trump seusai AS Klaim Berhasil Tawarkan Mediasi dengan Pakistan
1 hari lalu
Tribun Video Update
PM India Narendra Modi Ancam Perang akan Berlanjut, Sebut Aksi Militernya Berhenti untuk Sementara
1 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.