Konflik Rusia Vs Ukraina
Latih Tentara Ukraina, Pentagon Lakukan Pelatihan di Bekas Markas Pasukan Nazi Jerman di Bavaria
TRIBUN-VIDEO.COM - Militer AS saat ini sedang melatih pasukan Ukraina untuk mengoperasikan howitzer baru, drone, dan peralatan lain yang dipasok NATO untuk Ukraina.
Pelatihan digelar di Grafenwoehr, Jerman selatan. Kepala Komando Pelatihan Angkatan Darat ke-7, Brigadir Jenderal Joseph Hilbert mengatakan kepada wartawan Rabu (4/5/2022).
Militer AS telah melatih lebih dari 20.000 tentara Ukraina selama tujuh tahun terakhir, untuk mengantisipasi konflik melawan Rusia.
Markas militer Grafenwoehr di Bavaria selatan itu awalnya dibangun Kekaisaran Jerman menjelang Perang Dunia I.
Markas itu diperluas Wehrmacht pada 1938 dan digunakan pasukan Nazi Jerman untuk berlatih taktik blitzkrieg (serangan kilat).
Baca: Video Tank dan Helikopter Rusia Rusak Ditembak Militer Ukraina, Analisis Perang Sebut Hanya Rekayasa
Pasukan AS di Eropa mendudukinya pada 1945, dan terus bercokol di markas militer tersebut sejak saat itu.
Hilbert mengkonfirmasi laporan sebelumnya pasukan Garda Nasional Florida sedang melatih orang Ukraina mengoperasikan Meriam howitzer M777 yang baru dikirim AS sebagai bantuan militer ke Kiev.
Kelompok pertama, yang menurut pejabat Pentagon pada Senin berjumlah 170 instruktur, telah kembali ke Ukraina, sementara 50-60 lainnya sedang menyelesaikan pelatihan mereka.
“Mereka memahami bagaimana mengoperasikannya dan menggunakannya seefektif yang mereka bisa sendiri dan sesuai dengan taktik dan doktrin mereka sendiri,” kata Hilbert.
Dia menyebut orang-orang Ukraina yang datang ke Jerman untuk pelatihan sangat termotivasi, sangat professional. Kabar ini dilansir Bloomberg News.
Hilbert mengungkapkan AS telah menghabiskan sekitar $ 126 juta selama tujuh tahun terakhir untuk melatih pasukan Ukraina.
Termasuk membangun seluruh pangkalan di Ukraina barat untuk tujuan tersebut. Sekitar 23.000 tentara telah dilatih di Ukraina pada Januari 2022.
Pasukan Kiev juga mengambil bagian dalam lebih dari selusin latihan skala besar dengan pasukan AS di Jerman sejak 2015.
Ketegangan antara Ukraina dan Rusia dimulai setelah kudeta Februari 2014 yang didukung AS di Kiev menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis.
Peristiwa itu memicu referendum di Krimea yang bergabung kembali ke Rusia. Deklarasi kemerdekaan juga dilakukan masyarakat di wilayah timur Donetsk dan Lugansk.
"Hal terburuk yang dilakukan Rusia adalah memberi kami waktu delapan tahun untuk bersiap," kata Hilbert.
Ia menambahkan pasukan Ukraina mengikuti pelatihan AS secara serius, membangun korps perwira non-komisi yang efektif.
Letnan Kolonel Todd Hopkins dari Garda Nasional Florida mengatakan unitnya sedang merencanakan latihan tingkat divisi di Ukraina ketika perintah datang untuk menarik diri.
Baca: Putin Membangun Militer Rusia di Perbatasan Ukraina, Analis Khawatir Perang akan Semakin Meluas
Sekitar 160 anggota FNG meninggalkan Ukraina sebelum eskalasi permusuhan dengan Rusia pada 24 Februari.
Hopkins mengatakan FNG telah fokus membangun pangkalan di Yavorov untuk menangani pelatihan tingkat brigade.
Rusia menargetkan pangkalan itu dengan rudal jelajah pada 13 Maret, menghancurkan sebagian besar kompleksnya.
Moskow mengatakan hingga 180 tentara bayaran asing tewas dalam serangan itu. Sementara pejabat Ukraina menyebut 40 tentara Ukraina tewas dan 130 terluka.
Hilbert dan Hopkins mengatakan tidak ada masalah membawa sekelompok kecil tentara Ukraina ke Jerman.
Tetapi mengakui pelatihan itu sendiri menimbulkan beberapa tantangan, seperti harus menggunakan penerjemah.
Rusia menyerang negara tetangga itu pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik secara paksa.
(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pentagon Latih Tentara Ukraina di Bekas Markas Pasukan Nazi Jerman di Bavaria
Baca berita lainnya terkait Rusia dan Ukraina di sini.
# Pentagon # Rusia # Ukraina # Jerman # Bavaria
Video Production: Dharma Aji Yudhaningrat
Sumber: Tribunnews.com
TRIBUNNEWS UPDATE
Gaji Fantastis Eks Marinir TNI AL yang Kini Jadi Tentara Rusia, Berapa Nominalnya?
15 jam lalu
TRIBUN VIDEO UPDATE
Pakistan Balas Dendam, Tembak Rudal Buatan Rusia yang Dipakai India seusai Pangkalan Udara Dibobol
16 jam lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.