Putin Minta Presiden Prancis Turut Bantu Hentikan Kejahatan yang Dilakukan Pasukan Ukraina

TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menduga pasukan Ukraina telah melakukan kejahatan perang.

Sehingga Putin meminta negara barat termasuk Prancis turut membantu menghentikan pasokan senjata ke Urkaina.

Permintaan ini disampaikan Putin melalui komunikasi telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Dikutip dari Tribunnews.com, Diketahui Putin melakukan hubungan telepon dengan Macron selama dua jam, pada Selasa (3/65/2022) waktu Moskow.

Dalam percakapan panjang itu, Putin pun memeberikan selamat kepada Macron atas kembali terpilihnya menadi Presiden Prancis.

Ia juga membeberkan perkembangan terbaru di Ukraina, termsuk evakuasi warga sipil di pabrik baja Azovstal Mariupol.

Putin mengklaim bahwa negara Uni Eropa telah mengabaikan kejahatan perasng pasukan keamanan Ukraina.

Baca: Beredar Video Tank & Helikopter Rusia Hancur Ditembak Pasukan Ukraina, Analisis Sebut Itu Rekayasa

Baca: Media Rusia Tak Tinggal Diam, Muncul Tayangan Video Simulasi Serangan Nuklir yang Lenyapkan Inggris

Dikatakan, Ukraina selama delapan tahun terakhir melakukan penyerangan dan menembaki kota-kota di Donbass hingga mengakibatkan korban jiwa.

Sehingga Putin meminta Macron dan negara Barat turut membantu menghentikan kekejaman yang dilakukan Ukraina.

Putin meminta barat membantu dengan memberikan pengaruh ke Kiev dan mengentikan pasokan senjata ke Ukraina.

“Barat dapat membantu menghentikan kekejaman ini dengan memberikan pengaruh ke Kiev, serta menghentikan pasokan senjatanya ke Ukraina,” kata Kremlin mengutip permintaan Putin.

Sebelumnya pada 30 April Macron berjanji kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akan memperkuat bantuan militer dan kemanusaiaan ke Kiev.

Sementara, Rusia berulang kali telah memperingatkan negara-negara barat agar tak memasok senjata.

Rusia juga menegaskan kebijakan tersebut hanya akan memperpanjang konflik.(Tribun-Video.com)

# Presiden Rusia # Vladimir Putin # Ukraina # Emmanuel Macron # pasokan senjata