Puasa Asyik
PUASA ASYIK: Menjelajahi Masjid Syuhada Yogyakarta, Menyimpan Nilai Sejarah Kemerdekaan Indonesia
TRIBUN-VIDEO.COM - Yogyakarta tidak hanya punya bangunan ikonik seperti Tugu atau Taman Sari.
Namun juga masjid bersejarah yang erat kaitannya dengan kemerdekaan.
Kali ini Puasa Asyik akan mengajak Tribunners melihat keunikan Masjid Syuhada.
Masjid ini terletak di Jalan I Dewa Nyoman Oka 13, Kotabaru, Yogyakarta.
Nama Syuhada sendiri dalam bahasa Indonesia berarti pejuang.
Masjid ini memang menjadi salah satu masjid yang menyimpan nilai sejarah kemerdekaan Indonesia.
Tempat ibadah umat muslim ini selesai dibangun dan diresmikan pada 20 September 1952.
Kegiatan peresmian Masjid Syuhada dihadiri oleh Presiden Soekarno, para menteri, dan para duta besar negara Islam.
Dulunya area masjid ini merupakan markas tempat tinggal orang-orang Belanda saat menjajah Indonesia.
Begitu pula orang Tionghoa serta orang Indonesia kelas atas atau mereka yang menerima pendidikan ala Barat.
Perkembangan sejarah Masjid Syuhada Tidak dapat dilepaskan dari sejarah perjuangaan pejuang Indonesia melawan tentara pendudukan Jepang.
Peristiwa tersebut memakan 21 korban yang sekarang namanya diabadikan sebagai jalan di kawasan Kotabaru.
Baca: PUASA ASYIK: Menjelajahi Masjid Gedhe Kauman, Masjid Raya Kesultanan Yogyakarta
Awalnya pembangunan masjid Syuhada hanya sebagai monumen sejarah para syuhada yang gugur.
Namun seiring dengan kebutuhan akan tempat peribadatan, maka masjid ini digunakan sebagai tempat ibadah masyarakat muslim di Kotabaru.
Di sisi lain istilah syuhada juga diartikan sebagai orang-orang yang mati sahid atau gugur di jalan Allah.
Tanah masjid ini merupakan pemberian dari Sultan Hamengku Buwono IX yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia.
Soal bangunan, Masjid Syuhada terdiri dari tiga lantai.
Atap masjid sebagai puncak, terdapat kupel atau mustoko besar sebagai kubahnya.
Nah bagian tengah masjid merupakan ruangan untuk salat.
Sedangkan bagian bawah digunakan sebagai kantor dan perpustakaan masjid.
Para jamaah yang hendak salat biasanya akan wudhu di lantai bawah.
Masjid Syuhada bukan hanya menjadi tempat ibadah salat berjamaah, melainkan juga tempat untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan semangat perjuangan para syuhada yang mempertahankan Indonesia
Simbol nasionalisme itu melekat pada bangunan masjid yang sudah berumur lebih dari 50 tahun.
Tangga tak hanya berada di bagian depan, namun juga terdapat pada samping kanan dan kiri masjid yang mengandung makna folosofis tertentu.
Jumlah anak tangga tersebut mencerminkan tanggal kemerdekaan Indonesia yaitu 17.
Sedangkan bulan Sgustus atau bulan 8 disimbolkan melalui pilar gapura di depan anak tangga utama yang berbentuk segi delapan.
Pilar-pilar gapura tersebut menjadi satu kesatuan dengan bangunan masjid dan tidak terpisah seperti berada menjorok ke depan dari bangunan.
Lebih jauh lagi, angka ‘45’ dalam Masjid Syuhada disimbolkan dengan jumlah kupel pada bagian atap masjid.
Empat kupel berada pada atap bagian bawah, sedangkan lima kupel berada pada atap bagian atas yang salah satunya merupakan kubah utama Masjid Syuhada.
Atap Masjid Syuhada sendiri masih meneraplan hiasan-hiasan khas Jawa yang disebut dengan Mustaka.
Atap tersebut juga memegang konsep meru yang merupakan sisa peninggalan masa Hindu dan budha atau sebelum Islam berkembang di Nusantara.
----
Masjid Syuhada memiliki simbol religius yang khas.
Terdapat 20 ventilasi di ruang bawah yang menandakan 20 sifat Allah.
Kemudian enam jendela di tempat salat pria sebagai rukun iman.
Lima ventilasi di tempat khusus iman sebagai hukum islam.
Serta dua tiang penyangga di mushola putri sebagai syahadat ain.
Karena Presiden Soekarno tertarik pada bangunan megah, maka ia ingin masjid ini dibangun seperti Taj Mahal di India.
Akhirnya permintaan Soekarno dikabulkan karena akhirnya Masjid Syuhada menyerupai Taj Mahal.
Tak hanya itu, gaya arsitekturnya pun memadukan gaya Candi Borobudur dengan arsitektur lapis tingkat.
Dengan mengelilingi Masjid Syuhada ini, ilmu kita semakin bertambah ya Tribunners.
Selain mempelajari nilai-nilai religi, kita juga mendapat pengetahuan sejarah kemerdekaan Indonesia.
Setiap Jumat masjid ini selalu ramai didatangi jamaah yang akan melaksanakan ibadah salat Jumat.
Kalau Tribunners sedang ada di Kotabaru, Yogyakarta, tidak ada salahnya untuk mampir beribadah ke Masjid Syuhada ini.
Sekian dulu jalan-jalan Puasa Asyik kali ini.
Nantika episode selanjutnya ya Tribunners.(*)
# puasa asyik # Masjid Syuhada # Yogyakarta # Kemerdekaan Indonesia # Presiden Soekarno
Reporter: sara dita
Videografer: Bintang Nur Rahman
Video Production: Muhammad Askarullah
Sumber: Tribun Video
TRIBUNNEWS UPDATE
31 Saksi Diperiksa Terkait Ijazah Palsu Jokowi, Bareskrim Selidiki di Solo & Jogja Selama 1 Bulan
3 hari lalu
Local Experience
Warung Kopi Klotok: Sensasi Makan di Tengah Suasana Pedesaan Jogja
Rabu, 30 April 2025
Live Update
Nilai PT KAI Semena-mena Ukur Lahan Diam-diam, Warga Lempuyangan Langsung Lapor ke LBH Yogyakarta
Selasa, 29 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.