Ramadan 2022
TRADISI EDISI RAMADAN: Tradisi Unik Sambut Ramadan dari Hulu Sungai Kuantan
TRIBUN-VIDEO.COM - Jalur merupakan alat transportasi utama warga di sepanjang Sungai Kuantan.
Bagian hulu Sungai Kuantan terletak di Kecamatan Hulu Kuantan dan bagian hilir berada di Kecamatan Cerenti.
Pada awal abad ke-17 Jalur digunakan sebagai sebagai alat angkut hasil bumi, seperti pisang dan tebu, serta berfungsi mengangkut sekitar 40-60 orang penumpang.
Kemudian mulai muncul jalur-jalur yang diberi hiasan seperti ukiran kepala ular, buaya, atau harimau, baik di bagian lambung maupun selembayung.
Selain itu, perlengkapan payung, tali-temali, selendang, tiang tengah (gulang-gulang) serta lambai-lambai (tempat juru mudi berdiri) juga ditambahkan sebagai hiasan.
Fungsi jalur kemudian berkembang bukan hanya sebagai alat transportasi melainkan juga sebagai simbol identitas sosial.
Baca: Mengintip Proses Pembuatan Batako Tradisional di Kampung Cipadung Bogor, Dijual Rp 2.000 per Buah
Karena pada masa tersebut orang-orang yang memiliki Jalur hias hanya penguasa wilayah, bangsawan, dan para datuk.
Selang 100 tahun kemudian, lomba adu kecepatan antar jalur atau pacu jalur mulai dilaksanakan.
Pada masa penjajahan Belanda, Pacu Jalur diadakan untuk memeriahkan perayaan adat, kenduri rakyat dan untuk memperingati hari kelahiran Ratu Belanda, Wihelmina pada 31 Agustus.
Seiring perkembangan zaman, Pacu Jalur diadakan untuk memperingati Hari Besar Islam dan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Selain itu, Pacu Jalur juga diadakan untuk menarik wisatawan baik domestik maupun internasional agar berkunjung ke Riau dan Kabupaten Singingi. (2)
Satu dari Jalur peserta lomba Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singigi
Satu dari Jalur peserta lomba Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singigi (kuansing.go.id)
Pembuatan Jalur
Pembuatan Jalur memiliki beberapa proses yang harus dilakukan secara berurutan.
Pacu Jalur
Pacu Jalur merupakan sebuah perlombaan mendayung di sungai dengan menggunakan perahu kayu.
Panjang jalur mencapai 25-40 meter dan berdiameter 1-2 meter.
Pacu Jalur diadakan setiap tahun pada Agustus sebagai acara budaya Kabupaten Kuantan Singingi, Riau bersamaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pacu Jalur biasanya dilakukan di Sungai Kuantan dengan panjang lintasan sekitar 900-1.000 meter ditandai dengan enam tiang pancang.
Peminat untuk menjadi peserta dalam lomba Pacu Jalur bisa mencapai ribuan.
Sehingga pemerintah membagi lomba menjadi beberapa perlombaan melalui jalur tingkat rayon, jalur mini, dan jalur tingkat nasional.
Pendayung dalam Pacu Jalur disebut dengan anak pacu.
Dibagi sesuai dengan peran dalam pembuatan jalur yaitu tukang kayu, tukang concang atau komandan pemberi aba-aba dan tukang pinggang yang menjadi juru pengemudi.
Selain itu, juga terdapat tukang onjal yang bertugas mengatur irama di bagian kemudi dengan cara menggoyangkan badan.
Terdapat pula tukang tari yang membantu tukang onjai memberi tekanan agar jalur menjadi seimbang dan dapat berjungkat-jungkit secara teratur dan berirama.
Perlombaan Pacu Jalur memakai penilaian sistem gugur sehingga peserta yang kalah tidak boleh bermain kembali di babak selanjutnya.
Baca: Mengintip Proses Pembuatan Batako Tradisional di Kampung Cipadung Bogor, Dijual Rp 2.000 per Buah
Sedangkan para pemenang akan kembali diadu untuk diperoleh pemenang utama.
Perlombaan dimulai dengan membunyikan meriam sebanyak tiga kali.
Pada dentuman pertama, jalur peserta berderet di garis awal perlombaan.
Pada dentuman kedua, pedayung jalur harus berada pada posisi siap mendayung.
Setelah dentuman ketiga, maka setiap tim bergegas mendayung melalui jalur lintasan yang telah ditentukan.
Uniknya, ukuran dan kapasitas jalur serta jumlah peserta pacu dalam Pacu Jalur tidak dipersoalkan.
Hal tersebut karena kemenangan jalur dianggap ditentukan dari kekuatan magis yang ada pada kayu jalur dan kekuatan kesaktian sang pawang dalam mengendalikan jalur tersebut.
(TRIBUNNEWSWIKI/Magi)
https://www.tribunnewswiki.com/2019/08/21/pacu-jalur
Sumber: TribunnewsWiki
Tribunnews Update
Keseruan Subbotnik, Tradisi Kerja Bakti di St Petersburg Rusia yang Diiikuti Warga Indonesia
Senin, 28 April 2025
Live Update
Awal Musim Giling Penuh Makna di Pabrik Gula Rendeng Kudus, Tradisi Pengantin Tebu Mewarnai Perayaan
Senin, 28 April 2025
Local Experience
Melihat Lebih Dekat Ritual Mengganti Pakaian Jenazah, "Tradisi Ma'nene" Tradisi Khas Toraja
Rabu, 16 April 2025
Regional
Masyarakat Adat Desa Ngrendeng Tulungagung Menggelar Tradisi Methik, Penanda Dimulainya Masa Panen
Sabtu, 12 April 2025
Live Update
Cara Unik Warga Maluku di Desa Mamala & Morela Sambut 7 Syawal, Adakan Tradisi Baku Pukul Menyapu
Selasa, 8 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.