Kamis, 15 Mei 2025

Terkini Nasional

Klarifikasi Polda Metro Jaya soal Try Setia Budi yang Ternyata Bukan Pemukul Pemukulan Ade Armando

Kamis, 14 April 2022 16:25 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Polda Metro Jaya mengklarifikasi soal dua nama, Try Setia Budi Purwanto dan Abdul Manaf, yang disebut-sebut sebagai pelaku pengeroyokan terhadap dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando.

Sebelumnya, beredar foto dan alamat Try Setia di media sosial, yang menyebut warga Kabupaten Way Kanan, Lampung ini terlibat dalam pengeroyokan Ade ketika aksi demo di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022).

Namun ternyata, Try yang bertempat tinggal di Jalan Inpres, RT 002, Kelurahan Lembasung, Kecamatan Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, berada di kediamannya ketika aksi demo berlangsung.

Bahkan, menurut Kepala Kampung Lembasung, Helmi Ibrahim, Try tak pernah ke mana-mana selama dua tahun belakangan.

“Ini orangnya ada di sini (Kampung Lembasung), sehari-hari dia pemancing ikan, sudah dua tahun enggak ke mana-mana,” ujar Helmi, Senin (11/4/2022), dikutip dari Kompas.com.

Baca: Polda Metro Jaya Banjir Karangan Bunga seusai Para Pengeroyok Ade Armando Ditangkap

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan, juga membantah terkait kabar yang menyebut Try Setia terlibat pengeroyokan.

Ia mengatakan pihaknya telah meluruskan kesalahpahaman tersebut.

"Yang di Lampung itu bukan orang yang kita sampaikan identifikasinya."

"Tadi pagi juga sudah saya luruskan di Way Kanan itu ya," kata Zulpan di RS Polri Kramat Jati, Rabu (13/4/2022), dilansir TribunJakarta.com.

Sementara itu, Abdul Manaf yang dinyatakan terlibat pengeroyokan, kini statusnya sebagai tersangka telah digugurkan.

Setelah polisi mengidentifikasi dan melakukan pendalaman, diketahui ternyata Abdul tak terlibat pengeroyokan Ade Armando.

"Sekarang tim kami sudah bertemu dengan Abdul Manaf di Karawang, Jawa Barat."

"Setelah dilakukan pemeriksaan dan pendalaman di sana, ternyata Abdul Manaf dipastikan tidak terlibat dalam pemukulan dan pengeroyokan itu," terang Zulpan, dilansir Tribunnews.com.

"Memang dari face recognition yang kita miliki, tingkat kecocokan itu terhadap Abdul Manaf ini 70 persen."

"Jadi pada saat itu dia pakai topi tertutup dan hasilnya mengarah pada identitas yang bersangkutan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Zulpan memastikan Abdul punya alibi yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Ketika kejadian, Abdul mengaku dirinya tengah berada di Karawang.

3 Tersangka dan 1 Provokator Ditangkap

Sementara itu, saat ini tiga tersangka dan satu provokator pengeroyokan Ade Armando telah diamankan kepolisian.

Dua tersangka bernama Muhammad Bagja dan Komar ditangkap lebih dulu.

Dilansir Tribunnews.com, Bagja ditangkap di Jakarta Selatan, sementara Komar di Jonggol, Bogor.

Keduanya diketahui bukan berstatus mahasiswa, melainkan sebagai wiraswasta.

Pada Rabu (13/4/2022), polisi kembali mengamankan seorang pelaku pengeroyokan lainnya, Dhia Ul Haq.

Dhia ditangkap di sebuah pondok pesantren di Serpong, Tangerang Selatan, sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.

Di hari yang sama, seorang provokator bernama Arif Pardiani, turut diamankan.

"Atas nama Arif Pardiani ditangkap di Jakarta," ujar Kombes Pol Endra Zulpan di Polda Metro Jaya, Rabu, dilansir Tribunnews.com.

Arif, yang ditangkap di Jakarta, diduga orang pertama yang memprovokasi massa untuk mengeroyok Ade Armando.

Ia bahkan merekam video yang menyerukan agar massa turun mengeroyok Ade.

"Dia satu pelaku lain diluar enam ini."

"Dia merekam video provokasi dengan kata-kata turun semua, turun semua sehingga terjadi pengeroyokan," kata Zulpan.

Sementara itu, tiga tersangka lainnya hingga saat ini masih dalam pencarian.

Mereka adalah Ade Purnama, Abdul Latif, dan satu belum teridentifikasi.

Baca: Pengeroyok Ade Armando Datangi Pesantren Sebelum Ditangkap Polisi, Minta Maaf dan Mengaku Salah

Motif Pengeroyokan

Berdasarkan keterangan pemeriksaan di Polda Metro Jaya, para tersangka mengungkapkan motif mengeroyok Ade Armando saat unjuk rasa di depan Gedung DPR RI pada Senin (11/4/2022).

Kombes Endra Zulpan mengatakan tersangka atas nama Komarudin melakukan pemukulan itu karena terprovokasi situasi massa yang menghajar pegiat media sosial itu di lokasi demo.

Baca juga: Pengeroyok Ade Armando Ditangkap, 11 Karangan Bunga Berjejer di Polda Metro Jaya

"Komarudin melakukan pemukulan karena terprovokasi dengan situasi di TKP."

"Dia lantas ikutan untuk menghajar korban saat demo di DPR," kata Zulpan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (13/4/2022).

Sementara, tersangka atas nama Muhammad Bagja, mengaku mengeroyok karena kesal akan aktivitas Ade Armando di media sosial.

"Adapun Muhammad Bagja sampaikan dalam pemeriksaan kesal dengan apa yang selama ini disuarakan korban dalam media sosial," imbuh Zulpan. (*)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Klarifikasi Polda Metro Jaya soal Try Setia dan Abdul Manaf yang Ternyata Bukan Pemukul Ade Armando

#Klarifikasi Polda Metro Jaya #Try Setia #Ade Armando #Pengeroyokan

Editor: bagus gema praditiya sukirman
Video Production: Restu Riyawan
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved