Terkini Daerah
Melihat Pembuatan Wajan Tradisional di Bogor, Penjualan Tembus hingga Luar Negeri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani
TRIBUN-VIDEO.COM - Pengrajin wajan tradisional di Bogor tenyata masih bertahan hingga saat ini.
Lokasi produksinya bisa ditemui di Kampung Berisik, Kelurahan Cibadak, Tanah Sareal, Kota Bogor.
TribunnewsBogor.com berkesempatan menyaksikan langsung pembuatan wajan secara manual di tempat yang disebut bengkel, Minggu (13/3/2022).
Proses pembuatannya sangat menarik karena masih menggunakan cara tradisional.
Untuk membuat lengkungan pada baja, pengrajin memukul baja menggunakan palu hingga berbentuk cekungan kemudian ditambahkan gagang untuk pegangannya.
Baca: Uniknya Teknik Pemerahan Susu Sapi dengan Cara Manual di Peternakan Sapi Kabupaten Bogor
Salah seorang pengrajin, Edi Anwar (43) yang merupakan generasi ketiga mengatakan, bahan yang digunakan waktu dulu dan sekarang berbeda.
“Saya jaman dulu itu masih pakai gentong bekas, kalau sekarang pake baja. Kalo gentong kan kita motongnya agak ribet ya, lebih mudah pakai baja begini buat potongannya,” jelas Edi kepada TribunnewsBogor.com sambil menunjuk potongan baja.
"Bahan baja lebih bagus dibandingkan gentong, dikarenakan baja lebih bagus dalam pembakaran dan awet minyak goreng," tambahnya.
Bukan tanpa alasan pengrajin disini masih menggunakan cara manual dalam membentuk wajan.
“Kalau pakai mesin itu hasilnya enggak maksimal, bentuknya yang tidak muluslah, pokoknya enggak sebagus pakai cara manual gini,” terangnya.
Hanya bermodalkan palu yang sudah dimodifikasi, Edi sapaan akrabnya, mampu mengasilkan bentuk lengkungan baja yang mulus sempurna.
“Ada triknya supaya bisa rata begini, dibutuhkan pengalaman pokoknya biar bisa seperti ini,” lanjutnya.
Wajan buatannya sudah di ekspor ke beberapa negara di Asia, seperti Malaysia, Filipina, hingga Cina.
Baca: Pabrik Bawang Goreng Dua Saudara di Bogor, Produksinya Tembus 1 Ton Sehari
Untuk pasaran lokal ia mengaku sudah mengirim ke seluruh wilayah di Indonesia.
Dalam sehari mulai pukul 08.00-16.00 WIB, Edi dapat memproduksi tiga wajan berukuran diameter 70 cm, sedangkan untuk wajan berdiameter 110 cm ia mampu menyelesaikannya dalam waktu tiga hari. dengan tingkat ketebalan 2 mm.
“Kalau untuk model, ukuran sama ketebalan saya menyesuaikan dengan keinginan pelanggan, atau istilahnya bisa custom”tandasnya.
Untuk harga bervariatif tergantung dari ukurannya, mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 1,5 juta.
Yang membuat produksinya banyak peminat dikarenakan ia mengejar kualitas dan kepercayaan pelangganya.
“Saya ngutamain kualitas barang, dan yang terpenting itu jujur sama pelanggan, kalau pelanggan minta ukuran sekian dengan ketebalan sekian maka saya sesuaikan, tidak dikurangi atau diakal-akalin lah istilahnya” tambahnya.
Baca: Keajaiban Pohon Kelapa Bercabang 7 di Citeureup Bogor, Dipercaya sebagai Pengobatan Tradisional
Terbukti kualitas hasil produksinya yang ia digunakan sendiri mampu bertahan hingga puluhan tahun.
“Saya buktiin pakai wajan bikinan saya sendiri, udah saya pakai pake 25 tahun lebih masih awet sampai sekarang, dari masih tebel sampe tipis dipakai tiap hari,” ungkapnya.
Walaupun produksinya masih menggunakan cara manual, namun Edi mengklaim kualitasnya berani diadu dengan produk yang sudah modern.
“Bedanya ini sama Teflon itu, kalo lapisan teflonnya udah terkikis bakalan lengket, tapi kalo wajan ini bakal awet bertahun-tahun juga,” jelasnya.
Tak heran, dengan kualitas yang dijajakan, pejabat daerah pun pernah menyambangi tempat sentra usaha wajan disini.
Mulai dari camat, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) Kota Bogor, hingga istri Walikota Bogor, Yane Ardian. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Mengintip Pembuatan Wajan Tradisional di Bogor, Pasarnya Tembus hingga Luar Negeri
# Bogor # Wajan # Tradisional # Luar Negeri # Ekspor
Video Production: Roni Yoga Irawan
Sumber: Tribunnews Bogor
Tribun Video Update
Wali Kota Bogor Terima Hasil Lab Makanan Siswa, Ternyata Mengandung Bakteri E Coli dan Salmonella
1 hari lalu
Live Update
Gegara Sopir Sakit, Bus Pengantar 50 Peziarah Asal Bogor Masuk Jurang di Pandeglang Banten
2 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.