mancanegara
Semaikn Mencekam Invasi Rusia ke Ukraina Tewaskan 352 Warga Sipil, Termasuk 14 Anak-anak
TRIBUN-VIDEO.COM, LVIV - Kementerian Kesehatan Ukraina merilis data terkini jumlah korban dari invasi Rusia.
Pada Minggu (27/2/2022) waktu setempat, Kementerian Kesehatan menyebut 352 warga sipil, termasuk 14 anak-anak, telah tewas sejak awal invasi Rusia ke Ukraina.
Dikatakan juga, 1.684 orang, termasuk 116 anak-anak, telah terluka akibat invansi Rusia.
Dilaporkan pula, tiga hari serangan besar-besaran ke Ukraina membuat Ukraina kabarnya kehilangan ribuan personel militer dan peralatan tempur.
Dikutip dari Kyiv Independent, Minggu (27/2/2022) menurut Kementerian Pertahanan Ukraina dijelaskan setidaknya 4.300 tentara Rusia dikabarkan tewas dalam pertempuran itu.
Sebanyak 53 pesawat ditembak jatuh masing-masing 27 pesawat tempur dan 26 helikopter.
Termasuk 146 tank dan 49 senjata artileri ikut dihancurkan, termasuk dua drone yang diamankan pihak Ukraina.
Mantan Kepala Pertahanan Anggota NATO Estonia, Riho Terras mengatakan Putin saat ini tengah mengamuk.
“Putin sangat marah, ia pikir seluruh perang akan mudah, dan semuanya akan selesai dalam waktu 1 hingga 4 hari,” cuit Terras di Twitter seperti dikutip dari New York Post.
“Rusia merasa kaget dengan menakutkannya perlawanan yang mereka hadapi,” tambah Terras.
Apalagi, menurut Terras, Rusia harus mengeluarkan biaya 20 miliar dolar AS atau setara Rp 287 triliun per hari untuk melakukan serangan militer ke Ukraina.
Ia mengklaim laporan lain yang menunjukkan bahwa Rusia tak memiliki rencana taktis untuk menghadapi perlawanan Ukarina.
Terras menyatakan bahwa seluruh rencana invasi Rusia bergantung pada usaha menabur kepanikan di antara warha sipil dan angkatan bersenjata.
Selain itu juga dengan memaksa Zelensky untuk melarikan diri.
Baca: Invasi Rusia ke Ukraina Telah Berlangsung Selama 4 Hari, Putin Siagakan Penuh Pasukan Nuklir
Baca: Pasukan Ukraina Berhasil Menang di Kota Kharkiv seusai Melakukan Pertempuran di Jalanan
Terras juga memposting gambar yang tampaknya merupakan laporan intelijen yang ditulis dalam bahasa Rusia.
“Putin mengamuk. Ia sebelumnya yakin bahwa itu akan mudah sekali,” arti terjemahan dari bahasa tersebut.
Terras mengutip laporan intelijen mengatakan militer Rusia memiliki cukup roket hanya untuk tiga atau empat hari.
Dengan sanksi baru yag dijatuhkan ke Rusia karena penyerangan ke Ukraina, mereka diperkirakan tak akan bisa mengganti senjata yang habis.
“Jika Ukraina mampu menahan Rusia selama 10 hari, Rusia akan diharuskan melakukan negosiasi karena mereka sudah tak memiliki uang, senjata dan sumber daya,” katanya.
Jenazah Tentara Rusia Dipulangkan
Komite Palang Merah Internasional ICRC mengatakan mereka menerima permintaan Dubes Ukraina di PBB untuk memulangkan jenazah tentara Rusia yang tewas dalam penyerbuan ke Ukraina tetapi tidak memiliki nomor identitas, seperti dilaporkan Associated Press, Minggu, (27/2/2022).
Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya mentweet pada hari Sabtu, (26/2/2022) Ukraina meminta ICRC “memfasilitasi pemulangan ribuan mayat tentara Rusia” yang terbunuh selama invasi ke Ukraina, sambil memperlihatkan grafik korban tewas tentara Rusia yang diklaim berjumlah ribuan jenazah.
Kyslytsya mentweet orang tua di Rusia harus memiliki kesempatan "untuk mengubur mereka dengan bermartabat." “Jangan biarkan (Presiden Rusia Vladimir) Putin menyembunyikan skala tragedi,” desak dia.
Laetitia Courtois, pengamat tetap ICRC untuk PBB mengatakan kepada The Associated Press Sabtu malam, situasi keamanan saat ini “adalah perhatian utama dan batasan bagi tim kami di lapangan” dan “karena itu kami tidak dapat mengonfirmasi jumlah atau detail lainnya.”
Dia mengatakan “ICRC dapat bertindak sebagai perantara netral” dalam pengembalian mayat dan masalah kemanusiaan lainnya dalam konflik, termasuk mengklarifikasi nasib orang hilang, menyatukan kembali keluarga, dan mengadvokasi perlindungan tahanan “dalam kemungkinannya.”
Mayor Jenderal Ukraina Borys Kremenetsky mengatakan kepada wartawan di Washington hari Sabtu, Ukraina menangkap sekitar 200 tentara Rusia yang "diperlengkapi dengan buruk".
“Kami menangkap sekitar 200 tentara Rusia, beberapa di antaranya berusia 19 tahun, tidak terlatih sama sekali, perlengkapannya buruk. Kami memperlakukan mereka sesuai Konvensi Jenewa, menurut hukum humaniter internasional,” kata Kremenetsky, yang merupakan pejabat pertahanan di Kedutaan Besar Rusia.
Kremenetsky mengatakan dia bekerja sama dengan Pentagon, tetapi Ukraina masih membutuhkan lebih banyak dukungan dengan bantuan militer.
"Ada daftar persyaratan penting, dan kami masih membutuhkan lebih banyak kemampuan. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa apa yang kami terima sudah digunakan dengan cara yang benar," katanya.(REUTERS/Kyiv Independent/New York Post/Malau)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Invasi Rusia ke Ukraina Tewaskan 352 Warga Sipil, Termasuk 14 Anak-anak
#Invasi Rusia #Ukraina #Kementerian Kesehatan #Angkatan Bersenjata
Video Production: Okwida Kris Imawan Indra Cahaya
Sumber: Tribunnews.com
TRIBUN VIDEO UPDATE
Pakistan Balas Dendam, Tembak Rudal Buatan Rusia yang Dipakai India seusai Pangkalan Udara Dibobol
7 jam lalu
Konflik Rusia Vs Ukraina
Situasi Rusia-Ukraina Memanas: Wilayah Kiev Terus Diserbu Moskow, Pertempuran Sengit di Donetsk
1 hari lalu
Konflik Rusia Vs Ukraina
Bikin Rusia Murka, Iskander-M Moskow Ledakkan Peluncur Rudal Ukraina dari AS, Hancur Meledak Dahsyat
1 hari lalu
TRIBUNNEWS UPDATE
Eks TNI AL Gabung Rusia Perang di Ukraina, Status WNI Dinilai Bisa Hilang dan Dicabut Pemerintah
2 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.