Kamis, 15 Mei 2025

mancanegara

Vladimir Putin Meradang Komandan Pasukan Khusus Rusia Tewas Dihantam Rudal saat Menyerbu Ukraina

Senin, 28 Februari 2022 16:11 WIB
Pos Kupang

TRIBUN-VIDEO.COM - Saat ini, Presiden Rusia, Vladimir Putin seakan berada di persimpangan jalan. Ia kaget lantaran komandan pasukan khusus yang dikirim ke Ukraina, tewas bersimbah darah.

Jenderal Magomed Tushaev merupakan pemimpin pasukan khusus, yang ditugaskan menangkap Presiden Ukraina.

Namun komandan pasukan tersebut tewas dihantam rudal, saat sedang memimpin pergerakan pasukan khusus menyerbu Ukraina.

Dalam tugas khususnya tersebut, Jenderal Magomed Tushaev mengemban misi khusus, yakni menangkap Presiden Ukraina hidup atau mati.

Sayangnya, sang jenderal gagal. Peristiwa itu pun mengejutkan Presiden Putin. Amarahnya seakan mendidih, pasalnya ia tak menyangka kalau militer Ukraina membalas invasi dengan tindakan yang sama kejamnya.

Data dari Kementerian Pertahanan Ukraina, menyebutkan, sejak Rusia menginvasi Kamis 24 Februari 2022, sekitar 4.300 tentara Rusia telah tewas di medan pertempuran.

Data tentang korban jiwa tersebut dilansir Pos Kupang dari Wartakotalive.com yang bersumber dari mirro.co.uk pagi ini.

Kementerian Pertahanan Ukraina juga mengatakan, 706 APC Rusia, 146 tank, 27 pesawat, dan 26 helikopter telah dihancurkan.

Pada hari Jumat The Economist melaporkan: "Meskipun kalah senjata dan kalah jumlah, Ukraina menimbulkan lebih banyak korban dalam 24 jam daripada yang diderita Rusia selama delapan tahun pertempuran di Suriah."

Baca: Presiden Vladimir Putin Marah karena Invasinya Tidak Mudah saat Menghadapi Perlawanan Ukraina

Baca: Presiden Vladimir Putin Siagakan Senjata Nuklir Pasca-gagal Rebut Ibu Kota Kyiv

Vladimir Putin Meradang

Vladimir Putin dikatakan sangat marah pada keadaan invasi ketika pasukan dan tank Rusia memasuki Kharkiv yang memicu perkelahian di jalan-jalan untuk kota kedua Ukraina.

Rusia meledakkan pipa gas alam di dekat kota timur laut semalam, memicu peringatan "bencana lingkungan" oleh otoritas Ukraina, sebelum pasukan mereka melanggar batasnya.

Keheningan mencekam melanda Kyiv yang memberlakukan jam malam pagi ini setelah tembakan senjata ringan dan roket terdengar sepanjang malam, meskipun pasukan Rusia sejauh ini gagal dalam upaya mereka untuk merebut kota itu.

Seorang anak laki-laki berusia enam tahun di ibu kota dianggap sebagai korban termuda dari perang antara Ukraina dan Rusia, dengan sedikitnya 198 orang Ukraina tewas dalam pertempuran itu.

Pemboman dari pasukan penyerang tampaknya menargetkan situs infrastruktur seperti depot gas dan minyak, meskipun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim daerah sipil dan ambulans telah menjadi sasaran.

Saat pertempuran berlanjut, Putin dikatakan "marah" karena invasinya ke Ukraina tidak "mudah".

Gelombang sanksi baru terhadap Rusia akan dimulai akhir pekan ini dengan harapan mereka akan melumpuhkan ekonomi negara itu dan memaksa Putin untuk menarik pasukannya.

Miss Ukraina Anastasia Lenna mengambil senapan serbu dan mulai berlatih untuk melawan pasukan Rusia. Anastasia Lenna memenangi kontes kecantikan di Ukraina tahun 2015.

Reporter The Mirror Andy Lines dan fotografer Andrew Stenning berada di Ukraina.

Ribuan orang Rusia mencoba melarikan diri ke AS untuk menghindari pertempuran melawan Ukraina

Ribuan warga itu berusaha ke Amerika Serikat untuk mengklaim suaka politik. Ini dilakukan untuk menghindari upaya paksa presiden untuk perang melawan Ukraina.

Pengacara imigrasi AS dilaporkan kewalahan dengan permintaan dari pria Rusia dan keluarga mereka yang menanyakan apakah Amerika akan memberi mereka perlindungan politik setelah invasi Vladimir Putin ke Ukraina.

Saat ini, rekor jumlah warga Rusia telah menyeberang ke AS dari Meksiko terus meningkat.

Warga Rusia itu mengklaim suaka politik dalam beberapa bulan terakhir untuk menghindari peperangan.

Saat ini, Pemerintah Rusia telah memberlakukan wajib militer dan cadangan berusia antara 18 dan 60 tahun.

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Vladimir Putin Mendidih Komandan Pasukan Khusus Rusia Tewas Ditembak, Akankah Pasukan Bakal Ditarik?

#Vladimir Putin #Pasukan khusus #rudal #bersimbah darah

Editor: Restu Riyawan
Video Production: Putri Anggun Absari
Sumber: Pos Kupang

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved