Kamis, 15 Mei 2025

TRIBUNNEWS UPDATE

Pasutri asal Jember Jadi Korban Ritual Maut di Pantai Payangan, Anak Mengaku Sempat Diajak

Senin, 14 Februari 2022 11:00 WIB
Tribun Jatim

TRIBUN-VIDEO.COM - Insiden ritual berujung maut di Pantai Payangan, Jember pada Minggu (13/2) dini hari juga turut membuat pasangan suami istri asal Dusun Krajan, Kecamatan Ajung menjadi korban tewas.

Sang anak mengaku kedua orangtuanya baru mengikuti ritual ini sebanyak tiga kali.

Tak hanya itu, pasutri tersebut sempat mengajak sang anak untuk menyaksikan ritual.

Pasutri tersebut diketahui bernama Syaiful Bahri (40) dan Sri Wahyuni Komariyah (35).

Keduanya tergabung dalam Kelompok Tunggal Jati Nusantara.

Dikutip dari TribunJatim, Syaiful dan Sri meninggalkan lima orang anaknya yang masih di bawah umur.

Baca: Alasan Para Korban Ikut Ritual Meditasi Berujung Maut di Pantai Payangan Jember

Anak sulung pasutri ini, berinisial SAM menuturkan, ayah dan ibunya datang bersama-sama mengikuti pengajian dan juga ritual di Pantai Payangan.

Menurut SAM, ritual tersebut baru diikuti oleh kedua orangtuanya selama dua bulan terakhir.

Sehingga total sudah tiga kali mereka mengikuti ritual di Pantai Payangan.

SAM menuturkan, ia dan dua adiknya yang sudah cukup besar secara bergantian diajak oleh orangtuanya mengikuti pengajian yang diadakan di rumah Ketua Kelompok Tunggal Jati, Nurhasan di Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi.

"Kadang yang di Abah, dekat rumah," imbuh SAM sambil menyebut salah satu tetangganya.

Remaja berusia 15 tahun ini berujar, dirinya pernah sekali diajak oleh orangtuanya mengikuti ritual tersebut.

SAM menceritakan, kala itu para pelaku ritual memakai kaos hitam berlogo dan bertuliskan nama kelompok Tunggal Jati.

Mereka lalu menghadap ke pantai dengan bergandengan lengan serta duduk.

Setelah itu ada pembacaan sejumlah bacaan seperti syahadat, surat Al-Fatihah, beberapa surat pendek, dan juga bacaan dalam bahasa Jawa.

SAM menuturkan, dalam kegiatan tersebut, pelaku ritual harus terkena ombak.

Biasanya ritual ini berakhir pukul 02.00 WIB.

Ritual dilakukan setiap penanggalan Kliwon di kalender Jawa.

Baca: Kronologi Tragedi Ritual Berujung Maut di Pantai Payangan Jember yang Tewaskan 11 Orang

Saat kejadian, tepat saat Minggu Kliwon, sebelumnya digelar Kamis Kliwon (3/2/2022).

Kediaman pasutri ini pun sempat dikunjungi oleh Bupati Jember Hendy Siswanto.

Dalam Instagramnya, Hendy menyampaikan ungkapan bela sungkawa kepada keluarga korban.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan BMKG untuk mengeluarkan peringatan gelombang tinggi yang berlaku selama sepekan ke depan.

"Menanggapi hal ini saya sudah berkoordinasi dengan BMKG untuk mengeluarkan peringatan gelombang tinggi air laut yang berlaku selama 7 hari ke depan mulai tanggal 13 hingga 19 Februari 2022."

"Sehingga menjadi informasi bagi masyarakat Jember yang tinggal di pesisir pantai untuk dapat waspada terutama di tengah cuaca buruk yang sedang terjadi," tulis Hendy dalam Instagram.

Dalam peristiwa ini, 11 orang tewas, sedangkan 13 orang lainnya selamat dan dirawat di rumah sakit.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pilu, Remaja di Jember Ceritakan Orang Tuanya Jadi Korban Ritual Maut di Pantai Payangan: Kliwon

# Jember # Pantai Payangan # ritual

Editor: Alfin Wahyu Yulianto
Reporter: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Sumber: Tribun Jatim

Tags
   #ritual   #Pantai Payangan   #Jember

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved