Kamis, 15 Mei 2025

Terkini Daerah

Penerapan Budaya Adat Sasak di Dalam 'Kampoeng Homestay' Jelang MotoGP

Minggu, 30 Januari 2022 19:01 WIB
Tribun Lombok

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUN-VIDEO.COM – Sekitar 20 rumah warga tidak layak di "Kampoeng Homestay" Kuta, Mandalika bakal direnovasi oleh Kementerian PUPR untuk menampung penonton MotoGP Mandalika.

Meskipun begitu pengelola homestay yang ada di Kampoeng Homestay, Lalu Maulidin (37) berharap bukan hanya pada saat event saja wisatawan memenuhi kamar homestay warga melainkan juga setelah event berlangsung.

"Ya saya berharap demikian. Sekarang bagaimana caranya kita memikirkan agar bukan hanya pada saat event saja Homestay warga ini ramai, tapi saat setelah event berlangsung kami berharap tetap ramai pengunjun," jelasnya kepada Tribunlombok.com, Jumat (28/1/2022).

Sebelumnya bersama dengan Dinas Perumahan dan Permukiman Lombok Tengah, Kementerian PUPR langsung melakukan survei terhadap rumah yang tidak layak huni di Kampoeng Homestay.

Baca: Kampoeng Homestay di Kuta Mandalika Dibenahi untuk Tampung Penonton MotoGP

Rumah Warga yang tidak layak huni di "Kampoeng Homestay" ini yang memenuhi kriteria sudah dijadikan homestay untuk menampung penonton MotoGP Mandalika nantinya.

Lalu Maulidin yang juga ketua Pokdarwis Pesona Mandalika menyampaikan jika rumah warga yang memenuhi kriteria itu tidak boleh pindah ke lokasi lainnya. Artinya pemilik rumah akan tetap tinggal bersama wisatawan yang menginap.

"Selain warga harus berada dalam satu ruangan, tanah yang dibangun untuk dijadikan Homestay ini harus hak milik dari warga tersebut," ucap Maulidin.

Terkait ruangan di dalam homestay Maulidin menyampaikan jika didalam ruangan Homestay terdapat sekat antara pemilik homestay dengan Wisatawan yang menginap.

Ruangan di dalam homestay tetap menjunjung tinggi budaya adat Sasak dimana ada sekat atau dinding antara pemilik homestay dengan Wisatawan yang menginap.

Baca: Desa Wisata Tetebatu Punya Homestay dan Camping Ground untuk Tampung Tamu MotoGP Mandalika

Budaya adat Sasak Lombok sendiri mengharuskan adanya pemisah ketika anak-anak sudah menginjak usia remaja mereka harus berada dalam kamar atau ruangan terpisah.

Hal ini pula yang diterapkan pada Homestay yang terdapat di "Kampoeng Homestay," ini.

Lalu Maulidin mengatakan selama proses pembangunan rumah warga yang dijadikan homestay, pemilik homestay biasanya tinggal terlebih dahulu di rumah keluarga terdekat mereka. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul 20 Rumah Tak Layak Huni di Kampoeng Homestay Disulap, Siap Tampung Penonton MotoGP Mandalika

#Homestay #Kampoeng Homestay #Mandalika #MotoGP

Editor: bagus gema praditiya sukirman
Video Production: Nur Rohman Urip
Sumber: Tribun Lombok

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved