Terkini Daerah
Kampoeng Homestay di Kuta Mandalika Dibenahi untuk Tampung Penonton MotoGP
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUN-VIDEO.COM – Sekitar 20 rumah warga tidak layak di "Kampoeng Homestay" Kuta, Mandalika bakal direnovasi oleh Kementerian PUPR untuk menampung penonton MotoGP Mandalika.
Meskipun begitu pengelola homestay yang ada di Kampoeng Homestay, Lalu Maulidin (37) berharap bukan hanya pada saat event saja wisatawan memenuhi kamar homestay warga melainkan juga setelah event berlangsung.
"Ya saya berharap demikian. Sekarang bagaimana caranya kita memikirkan agar bukan hanya pada saat event saja Homestay warga ini ramai, tapi saat setelah event berlangsung kami berharap tetap ramai pengunjun" jelasnya kepada Tribunlombok.com, Jumat (28/1/2022).
Sebelumnya bersama dengan Dinas Perumahan dan Permukiman Lombok Tengah, Kementerian PUPR langsung melakukan survei terhadap rumah yang tidak layak huni di Kampoeng Homestay.
Rumah Warga yang tidak layak huni di "Kampoeng Homestay" ini yang memenuhi kriteria sudah dijadikan homestay untuk menampung penonton MotoGP Mandalika nantinya.
Baca: Jelang MotoGP 2022 Mandalika Harga Kamar Naik, Dispar NTB Berdiskusi dengan Pengelola Hotel
Baca: Pengerjaan Proteksi Tebing di Sirkuit Mandalika Dipercepat, Selesai sebelum Tes Pramusim MotoGP
Lalu Maulidin yang juga ketua Pokdarwis Pesona Mandalika menyampaikan jika rumah warga yang memenuhi kriteria itu tidak boleh pindah ke lokasi lainnya. Artinya pemilik rumah akan tetap tinggal bersama wisatawan yang menginap.
"Selain warga harus berada dalam satu ruangan, tanah yang dibangun untuk dijadikan Homestay ini harus hak milik dari warga tersebut," ucap Maulidin.
Terkait ruangan di dalam homestay Maulidin menyampaikan jika didalam ruangan Homestay terdapat sekat antara pemilik homestay dengan Wisatawan yang menginap.
Ruangan di dalam homestay tetap menjunjung tinggi budaya adat Sasak dimana ada sekat atau dinding antara pemilik homestay dengan Wisatawan yang menginap.
Budaya adat Sasak Lombok sendiri mengharuskan adanya pemisah ketika anak-anak sudah menginjak usia remaja mereka harus berada dalam kamar atau ruangan terpisah.
Hal ini pula yang diterapkan pada Homestay yang terdapat di "Kampoeng Homestay" ini.
Lalu Maulidin mengatakan selama proses pembangunan rumah warga yang dijadikan homestay, pemilik homestay biasanya tinggal terlebih dahulu di rumah keluarga terdekat mereka. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul 20 Rumah Tak Layak Huni di Kampoeng Homestay Disulap, Siap Tampung Penonton MotoGP Mandalika
# Homestay # Lombok # motoGP di Mandalika # Tiket Nonton MotoGP Mandalika
Video Production: Nur Rohman Urip
Sumber: Tribun Lombok
Live Update
Delegasi IGS 2025 Kagum dengan Keindahan Lombok, Dubes Tertarik Kembangkan Investasi di NTB
20 jam lalu
Live Update
Opening GT World Challenge Asia 2025, Tampilkan Budaya Lokal yang Meriah Tema IKN Nusantara
1 hari lalu
Live Update
Delegasi IGS Keliling Kota Tua Ampenan dan Museum NTB, Terpesona Kuliner Lombok
4 hari lalu
Live Update
Kanwil Kemenag NTB Serukan Dirinya Mundur, Jika Keberangkatan Haji Bupati Lombok Tengah Tertunda
7 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.