Rabu, 14 Mei 2025

HOT TOPIC

Kasus Kerangkeng Manusia Bupati Langkat: Dipekerjakan Tapi Tak Digaji, Ekstra Puding Jadi Bayarannya

Jumat, 28 Januari 2022 08:20 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Bupati Langkat, Sumatera Utara, Terbit Rencana Perangin Angin, terus menjadi sorotan lantaran memiliki sel pribadi untuk memenjarakan para pekerja di ladang sawitnya.

Kerangkeng manusia itu terungkap saat Terbit Rencana terjaring tangkap tangan KPK.

KPK menyebut orang dalam kerangkeng di rumah Bupati nonaktif Langkat itu mengaku sebagai pekerja perkebunan kelapa sawit.

Baca: Pengakuan Penghuni Kerangkeng Rumah Bupati Langkat Bertolak Belakang dengan Laporan Migrant Care

Meski menjadi pekerja sawit untuk Terbit, mereka diduga tak diberi gaji.

Dalam YouTube Info Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin mengklaim bahwa kerangkeng manusia yang dimaksud Migrant Care itu dia gunakan untuk "menyembuhkan" masyarakat yang mengalami permasalahan narkoba.

Video wawancara dalam kanal resmi milik Pemkab Langkat itu diunggah pada 27 Maret 2021, jauh sebelum Terbit Rencana Perangin Angin terseret kasus suap.

Bupati nonaktif Langkat itu menyebut kegiatan pembinaan kepada penyalahguna narkoba dia lakukan sudah sejak 10 tahun lalu.

Terbit Rencana Perangin Angin menyatakan sudah membantu ribuan orang lewat aktivitasnya itu.

Baca: Sederet Fakta Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat Nonaktif Sebagai Dugaan Perbudakan Modern

Sementara, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Ahmad Ramadhan, membenarkan, warga tengah dibina oleh Terbit Perangin-angin dipekerjakan namun tak diberi upah meski telah bekerja

"Mereka tidak diberikan upah seperti pekerja," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Ahmad Ramadhan, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (25/1/2022).

Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil penyelidikan sementara tim gabungan Polri dari unsur Direktorat Kriminal Umum, Direktorat Narkoba, serta gabungan stakeholder lainnya.

Dikutip dari Kompas.com, menurut Ramadhan, para pekerja 'dadakan' di rumah Terbit Rencana hanya mendapat bonus makanan setelah bekerja.

"Mereka diberikan ekstra puding dan makan," ucapnya.

Ramadhan mengatakan, peserta pembinaan diperintahkan bekerja di pabrik sawit Terbit Rencana agar punya bekal keahlian.

Baca: Detik-detik Evakuasi 27 Orang Penghuni Kerangkeng Diadang, Warga Menolak Disebut Perbudakan

"Dengan maksud membekali mereka dengan keahlian yang berguna bagi mereka setelah keluar," tuturnya.

Program pembinaan yang dilakukan Bupati nonaktif Langkat itu disebut sudah berjalan selama 10 tahun.

Meski begitu, rupanya Terbit Rencana tidak memiliki izin untuk melakukan perawatan terhadap pecandu narkoba yang ditempatkan di sel kerangkeng.

Bupati nonaktif Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin diduga telah melakukan eksploitasi kepada penghuni kerangkeng manusia di rumahnya.

Baca: Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat Non-Aktif Jadi Sorotan, Diduga Jadi Tempat Perbudakan

Migrant Care akhirnya melaporkan temuan-temuan tersebut ke Komnas HAM. (Tribun-Video.com/ Kompas.com)

Baca juga berita terkait di sini

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ekstra Puding Jadi Bayaran Bupati Langkat untuk Penghuni Kerangkeng yang Dipekerjakan

# HOT TOPIC # kerangkeng # penjara # Bupati Langkat # Terbit Rencana # perbudakan

Editor: Panji Anggoro Putro
Reporter: Rena Laila Wuri
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Kompas.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved