Kamis, 15 Mei 2025

Terkini Daerah

Dianggap Berjasa Bagi Warga Tionghoa di Kota Semarang, Papan Arwah Gus Dur Dibersihkan Jelang Imlek

Kamis, 27 Januari 2022 23:09 WIB
Tribun Jateng

TRIBUN-VIDEO.COM - Berikut ini video papan arwah Gus Dur di Gedung Boen Hian Tong Semarang dibersihkan jelang Imlek.

Satu dari beberapa sinci atau papan arwah yang ada di meja altar Gedung Boen Hian Tong, yang ada di Gang Pinggir Kranggan Kota Semarang, nampak berbeda.

Jika papan arwah lainya hanya dihiasi aksara Han atau aksara Tionghoa, terdapat satu sinci bertuliskan aksara Indonesia dipadukan dengan aksara Tiongkok.

Pada papan arwah itu tertulis jelas nama KH Abdulrahman Wahid dengan aksara Indonesia, yang dipadukan dengan aksara Tionghoa di sisi kanan dan kirinya.

KH Abdulrahman Wahid yang dimaksud adalah sosok Gus Dur, Presiden Keempat Indonesia.

Jelang Imlek, papan arwah Gus Dur yang ada di Gedung Boen Hian Tong tak luput dari prosesi pembersihan.

Baca: Jajal Menu Spesial Teripang Imlek, Berasa Nikmat dan Jadi Menu Mudah untuk Diolah di Rumah

Prosesi sakral tersebut juga menjadi pembuka rentetan acara jelang Imlek oleh anggota Perkumpulan Boen Hian Tong.

Menurut Ling-Ling Sekertaris Perkumpulan Boen Hian Tong, sinci Gus Dur sudah ada di tempat tersebut sejak 2014 silam.

Ia menyebutkan, papan arwah Presiden Keempat Indonesia itu juga tak asal dipasang di meja altar.

"Kami izin ke istri Gus Dur yaitu Sinta Nuriyah. Ia mendukung sinci suaminya dipasang di sini, namun dengan syarat harus bertemu dengan sahabat Gus Dur, yaitu Gus Mus atau Mustofa Bisri," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (26/1/2022).

Dilanjutkannya, saat bertemu dengan Gus Mus, Perkumpulan Boen Hian Tong memaparkan bentuk sinci Gus Dur yang akan dipasang di papan altar.

"Awalnya sinci tersebut berbetuk kubah Masjid setengah lingkaran, namun saran dari Gus Mus bentuk tersebut bukan tipe sahabatnya, karena Gus Dur lebih suka bentuk Masjid Demak yang atapnya bertingkat," terangnya.

Dari diskusi itu pun, akhirnya Perkumpulan Boen Hian Tong membuat papan arwah Gus Dur sesuai dengan saran Gus Mus.

"Alhasil bentuk sincinya seperti atap Masjid Demak, dan sampai sekarang ada di sini, jadi proses sinci Gus Dur panjang sampai bisa dipasang di sini," jelasnya.

Ling menuturkan papan arwah Gus Dur dipasang karena ia merupakan keturunan Tionghoa dan berjasa bagi warga Tionghoa di Kota Semarang.

"Atas jasanya, ia sampai disebut Bapak Tionghoa Indonesia oleh warga Tionghoa di Kota Semarang. Jadi kami ingin memberikan penghormatan melalui tradisi Tionghoa untuk Gus Dur, dan ia juga sebagai leluhur kami," imbuhnya.

Baca: Sosok Gus Yahya Ketua Umum PBNU, Pernah Jadi Jubir Gus Dur dan Dirikan Institut Agama di Luar Negeri

Meski demikian, Ling menyebutkan, Gus Dur merupakan tokoh agama Islam yang menurut beberapa tokoh Islam, sosoknya tidak boleh digambarkan dan dibuat patung.

"Kami menghormati itu, jadi sinci ini menjadi hal tepat karena tidak menggambarkan sosok menyerupai Gus Dur," terang Ling.

Ling menambahkan sesembahan pada sinci Gus Dur juga berbeda dengan sinci lainya.

"Tidak ada daging babi untuk sinci Gus Dur, biasanya kami berikan mendoan, kopi dan ayam ingkung. Namun tetap kami bersihkan sinci tersebut ada saat jelang Imlek, hal itu juga sebagai momentum pembuka rangkaian acara Imlek," tambahnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Video Papan Arwah Gus Dur di Gedung Boen Hian Tong Semarang Dibersihkan Jelang Imlek

# Gus Dur # Kota Semarang # Ritual Tionghoa # Warga Tionghoa

Editor: Danang Risdinato
Video Production: Muhammad Askarullah
Sumber: Tribun Jateng

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved