Terkini Nasional
Puan Maharani Tanggapi Kasus Kerangkeng Manusia Milik Bupati Langkat: Jangan Sampai Ada Perbudakan
TRIBUN-VIDEO.COM - Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Peranginangin kembali menjadi sorotan publik.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi, kini Terbit tersandung kasus temuan kerangkeng atau penjara di kediamannya.
Temuan kerangkeng tersebut awalnya terungkap oleh laporan Migrant Care.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan membenarkan temuan kerangkeng milik Bupati Langkat itu.
Semula ada 48 orang menghuni sel tersebut, namun 30 di antaranya sudah dipulangkan.
Berdasarkan keterangan pihak pengelola, kerangkeng itu bertujuan sebagai tempat pembinaan bagi masyarakat yang anggota keluarganya sedang kecanduan narkoba atau kenakalan remaja.
Baca: Perusahaan Anak Bupati Nonaktif Langkat, Terbit Ikut Digeledah KPK, Diduga Terlibat Sejumlah Proyek
Mayoritas penghuni kerangkeng manusia juga diklaim sengaja dimasukkan oleh keluarganya sendiri.
Kendati demikian, Polri masih mendalami informasi tersebut.
"Karena kita melihat sudah dijelaskan dengan kesadaran diri orang tua mengantar dan menyerahkan kemudian dengan pernyataan. Tetap kami akan dalami apa prosesnya. Kami belum bisa cepat-cepat memberikan kesimpulan ya," kata Ramadhan, Selasa (25/1/2022) melansir Tribunnews.com.
Dari temuan kerangkeng itu, muncul dugaan tindakan perbudakan yang dilakukan Bupati Langkat.
Polisi pun masih mendalami dugaan tindakan perbudaan.
Temuan kerangkeng miliki Buapti Langkat ini lantas mendapat komentar dari sejumlah pihak, dari pihak Istana hingga DPR.
Sementara itu, Ketua DPR RI, Puan Maharani, juga ikut angkat bicara.
Menanggapi hal tersebut, Puan menginginkan agar di Indonesia jangan sampai terjadi perbudakan.
Puan juga mendesak aparat penegak hukum untuk bisa mengusut kasus tersebut, agar tidak terjadi kejadian serupa.
Baca: Heboh Dugaan Perbudakan di Kerangkeng Manusia Milik Bupati Langkat, Ini Komentar Pihak Istana
"Saya minta supaya jangan ada perbudakan, dimanapun di tanah Indonesia ini. Kemudian saya minta pihak berwajib segera mengusut hal tersebut, sehingga hal-hal tersebut tidak terjadi lagi," kata Puan dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (26/1/2022), dilansir Tribunnews.com.
Lebih lanjut, Puan meminta agar aparat keamanan yang ada di setiap wilayah untuk memantau kondisinya masing-masing.
Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi apakah ada kejadian serupa di wilayah lain.
"Jadi saya minta kepada pihak berwenang, aparat penegak hukum untuk segera menindaklanjuti, juga menugaskan aparat keamanan yang ada di setiap wilayah."
"Untuk memantau bagaimana kondisi di setiap wilayah, apakah di tempat lain ada hal seperti ini," tegas Puan.
Diketahui sebelumnya, ditemukan kerangkeng manusia di Rumah milik Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin-Angin.
Kerangkeng manusia yang sudah ada sejak 10 tahun lalu itu disebut sebagai tempat rehabilitasi narkoba.
(Tribunnews.com/Shella Latifa/Faryyanida Putwiliani/Igman Ibrahim)(Kompas.com/Fitria Chusna)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Komentar Istana hingga DPR soal Kerangkeng Manusia Milik Bupati Langkat
# perbudakan # OTT KPK di Langkat # OTT KPK Bupati # OTT KPK # Bupati OTT KPK # Langkat # budak # Puan Maharani
Video Production: Panji Yudantama
Sumber: Tribunnews.com
Tribunnews Update
Pendidikan Ala Militer Dikritik, Bupati Purwakarta Tantang Verrel: Turun Sini, Jangan Cuma Wacana
5 hari lalu
Live Tribunnews Update
LIVE: Advokat Minta Hercules & GRIB Jaya Ditindak, Satgas Antipremanisme Dibentuk
6 hari lalu
TRIBUNNEWS UPDATE
Advokat Blak-blakan Bongkar Aparat Bekingi Ormas, Tegas Minta DPR Pecat Pejabat yang Terafiliasi
7 hari lalu
TRIBUNNEWS UPDATE
Rapat DPR Hening! Advokat Sampai Berdiri Kesal Ormas Lakukan Premanisme, Akui Siap Taruhkan Nyawa
7 hari lalu
Terkini Nasional
Minta Hercules Ditindak! Saor Siagian Senggol Ormas GRIB, Geram Malah Tantang Gubernur Dedi Mulyadi
7 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.