Rabu, 14 Mei 2025

Viral di Medsos

VIRAL Syuting Sinetron di Tempat Pengungsian Erupsi Semeru, Produser Mengaku Ajukan Izin ke Bupati

Kamis, 23 Desember 2021 16:05 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Video proses syuting sinetron berjudul Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) belakangan viral di media sosial.

Hal ini dikarenakan syuting dilakukan di lokasi pengungsian korban erupsi Gunung Semeru, di Lumajang, Jawa Timur.

Alhasil warganet pun kesal dengan adanya syuting sinetron tersebut.

Pasalnya proses syuting dianggap tidak pantas dan tidak memperhatikan kondisi korban yang masih berduka atas erupsi Gunung Semeru.

Line Producer Verona Pictures, Dwi S Lobo mengungkapkan pihaknya pasti akan mengajuka perizinan ke pemerintah setempat jika melakukan syuting di daerah.

Dwi juga mengaku telah mengajukan perizinan syuting ke Bupati setempat.

"Yang jelas namanya kita akan melakukan sebuah aktivitas, di suatu daerah itu perizinan pasti kita capai. Kita sudah mengajukan perizinan ke semua pihak, terutama kepada Pak Bupati untuk perizinan masuk disini," kata Dwi dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (23/12/2021).

Baca: Rumah Produksi Meminta Maaf soal Pemilihan Lokasi Syuting di Pengungsian Gunung Semeru

Baca: Viral Video Syuting Sinetron di Tengah Pengungsi Erupsi Semeru, Diprotes Warga Lumajang

Verona Pictures sebagai rumah produksi dari Sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) memiliki alasan tersendiri mengapa memilih lokasi pengungsian erupsi Gunung Semeru.

Ide cerita Sinetron yang mengkisahkan tokoh seorang relawan pun menjadi latar belakangnya.

Selain itu Verona Pictures juga ingin memperlihatkan tokoh dengan nilai yang baik, yakni nilai kemanusiaan.

Sehingga lokasi pengungsian erupsi Gunung Semeru dipilih untuk syuting Sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM).

Tak Ada Izin Tak Ada Kordinasi

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Dansatgas Semeru Kolonel Inf Irwan Subekti mengatakan, pengambilan gambar untuk tayangan sinetron itu tidak mengantongi izin dari pihak Satgas Semeru.

Bahkan, kata dia, tidak pernah ada koordinasi terkait pelaksanaan syuting tersebut.

"Tidak ada izin, dan tidak ada koordinasi," katanya via telepon, Kamis (23/12/2021).

Irwan tak ingin berkomentar panjang terkait masalah tersebut.

Dia memilih fokus menangani para pengungsi korban erupsi Gunung Semeru.

"Saya lebih penting membicarakan pengungsi," tambahnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.

Ia menyebutkan bahwa kegiatan syuting tersebut tidak memiliki izin.

"Kegiatan itu (syuting sinetron) tidak ada izin," katanya melalui pesan WhatsApp, Kamis pagi.

Kendati demikian, dia membenarkan adanya proses pengajuan izin dari rumah produksi pembuat sinetron.

Namun, hal itu masih dikoordinasikan dengan pihak berwenang.

"Masih proses pengajuan dari pihak PH untuk supaya dinas terkait koordinasi dengan pihak yang berkeputusan," jelasnya.

Thoriqul Haq mengaku belum menentukan tindakan merespons kejadian tersebut.

"Saya selesaikan dulu di internal, siapa yang berkomunikasi dengan PH, setelah itu segera akan ada tindakan," ungkapnya.

Dapat Protes Warga Lumajang

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, video kegiatan syuting sinetron berjudul Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) tengah menjadi sorotan publik di media sosial.

Kegiatan syuting tersebut menjadi sorotan setelah diprotes oleh warga Lumajang, Jawa Timur.

Baca: Klarifikasi Rumah Produksi yang Syuting Sinteron di Lokasi Bencana Gunung semeru

Baca: Terungkap Sinetron Syuting hingga Ada Adegan Pelukan di Pengungsian Semeru, Relawan Serukan Boikot

Hal ini lantaran kegiatan syuting tersebut dilakukan di tempat pengungsian erupsi Gunung Semeru.

Sontak, warganet pun ikut geram dan menilai kegiatan tersebut kurang memiliki empati kepada warga yang terdampak bencana.

Akun Instagram @pesona__lumajang mengunggah beberapa video yang memperlihatkan kegiatan syuting tengah berlangsung.

Dalam kegiatan syuting tersebut, terdapat dua pemain sinetron yang sedang beradegan di tengah tenda pengungsian.

Beberapa warga yang menjadi korban erupsi Semeru turut menyaksikan adegan tersebut.

Bahkan, anak-anak yang menjadi korban juga turut menyaksikan adegan sinetron saat keduanya tengah berpelukan.

Dalam keterangannya, akun @pesona__lumajang pun menyayangkan banyak oknum yang memanfaatkan bencana erupsi jadi ajang untuk kelompoknya sendiri.

Tidak hanya kegiatan sinetron, sebelumnya akun @pesona_lumajang juga mengungkap ada oknum yang membuat video klip di depan reruntuhan korban erupsi Semeru.

Ada juga oknum yang datang hanya untuk berfoto-foto semata.

Untuk itu, akun @pesona__lumajang pun mengingatkan agar para oknum ini lebih berempati kepada korban yang kehilangan keluarganya dari insiden ini.

"Dari sini kita paham oknum-oknum yang memanfaatkan bencana sebagai ladang bisnis

Apa mereka nggak mikir???

Banyak sodara-sodara kita yang kehilangan keluarganya, kehilangan teman hidup, kehilangan tempat tinggal dan lain-lain

Tapi kok masih ada oknum-oknum yang memanfaatkan situasi ini demi kepentingannya sendiri?" tulis akun @pesona__lumajang.

Bahkan, video tersebut diunggah kembali di Twitter dan mendapat kecaman yang sama dari warganet.

Beberapa di antaranya juga sampai menaikkan tagar untuk memboikot sinetron yang dibintangi Rebecca Tamara dan Leo Consul ini. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul VIRAL Syuting Sinetron di Tengah Pengungsi Erupsi Semeru, Produser Mengaku Ajukan Izin ke Bupati

Editor: Ramadhan Aji Prakoso
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved