Terkini Nasional
Kondisi Herry Wirawan Pasca-Dipenjara 2 Bulan, Tak Ada Keluarga yang Menghubungi Bahkan Menjenguk
TRIBUN-VIDEO.COM - Selama dua bulan terakhir, Herry Wirawan mendekam di penjara.
Pihak kuasa hukum membeberkan kondisi terakhir sang pelaku bejat asusila itu.
Sekedar informasi, Herry Wirawan ditahan di Rutan Kebonwaru lantaran memperkosa 12 santriwati.
Beberapa di antaranya sampai hamil dan melahirkan anak.
Diceritakan kuasa hukum Herry Wirawan, selama dua bulan di bui Herry Wirawan tak pernah dijenguk keluarganya.
Keluarga juga belum pernah mengirim barang dari sekedar makanan untuk Herry Wirawan.
Baca: Korban Herry Wirawan Belum Tarima Bantuan atau Kunjungan dari Pemprov Jabar, Beli Susu Bayi Sendiri
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwil Kemenkum HAM Jabar), Sudjonggo, mengatakan belum ada satu pun keluarga Herry Wirawan yang menghubungi.
"Sampai saat ini belum ada keluarga yang datang baik menitipkan sesuatu atau pun menghubungi lewat virtual," ujar Sudjonggo, di kantornya Jalan Jakarta, Kota Bandung.
Menurutnya, saat ini sesuai aturan Herry baru diperbolehkan mendapatkan kunjungan secara virtual.
Kejamnya Herry biarkan korban rudapaksanya saling urus diri sampai lahiran
Santriwati korban Herry Wirawan hidup bergotong royong saling bantu ketika hamil sampai melahirkan.
Setelah memperkosa hingga hamil, Herry Wirawan disebut menempatkan korbannya untuk tinggal di suatu tempat.
Herry Wirawan ternyata sudah menyiapkan tempat khusus untuk para santriwatinya yang hamil.
Di tempat tersebut, para korban saling membantu mengurus diri dari hamil sampai melahirkan.
“Mereka ngurus diri mereka sendiri di sana, tidak ada pengurus yayasan, hanya dia (pelaku) yang ada, tidak ada orang lain,” jelas Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut, Diah Kurniasari Gunawan dikutip dari Kompas.com.
Menurut Diah tak hanya soal memasak, para korban juga gotong royong menjaga anak hingga mengantar kawan mereka yang hendak melahirkan.
“Ada yang mau melahirkan, diantar oleh mereka sendiri,"
"Saat ditanya mana suaminya, alasannya suaminya kerja di luar kota,"
"Jadi begitu selesai melahirkan, bayar langsung pulang, tidak urus surat-surat anaknya,” katanya.
Dikatakan Diah, selain tempat mereka belajar di Cibiru yang juga jadi tempat mereka tinggal, pelaku juga menyediakan satu rumah khusus yang biasa disebut basecamp.
Tempat tersebut dijadikan rumah tinggal bagi anak yang baru saja melahirkan hingga kondisinya benar-benar pulih.
“Jadi di lingkungannya, saat ditanya bayi-bayinya anak siapa, mereka bilang anak yatim piatu yang dititipkan,” katanya.
"Merinding saya kalau ingat cerita-cerita mereka selama di sana diperlakukan oleh pelaku,” katanya.
Korban Ditemui Dedi Mulyadi
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menemui beberapa korban rudapaksa dari Herry Wirawan yang tinggal di pedalaman wilayah Garut Selatan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Perjalanan menuju wilayah tempat tinggal korban Herry Wirawan itu tak mudah.
Pasalnya, kediaman para korban rudapaksa guru satu pesantren ini jauh di pelosok.
"Saya baru menengok mereka tadi malam.
Perjalanannya sangat jauh.
Dari kota di Garut selatan saja menuju kampung mereka memakan waktu tujuh jam.
Dan hanya bisa diakes oleh sepeda motor karena jalannya tidak begitu bagus," kata Dedi Mulyadi melalui ponselnya, Minggu (12/12/2021).
Ungkap Kondisi Korban
Menurut Dedi Mulyadi, para korban ketika ditengok sudah dalam keadaan baik-baik.
Perlahan-lahan mereka bisa menjalani kehidupan normal.
Meski ada beberapa di antara mereka masih sedikit trauma.
"Tapi rata-rata mereka (para korban) sudah mulai membaik.
Mereka ingin kembali lagi ke sekolah," kata Dedi Mulyadi.
Untuk memenuhi keinginan para korban agar bisa tetap bersekolah, Dedi Mulyadi menyatakan kesiapannya menjadi orangtua angkat.
Termasuk membiaya semua kebutuhan sekolah mereka.
"Bahkan ada beberapa santriwati yang ingin ikut ke Purwakarta untuk sekolah dan masantren (pesantren).
Baca: Polisi Masih Tunggu Laporan terkait Dugaan Herry Wirawan Selewengkan Dana Bantuan Pemerintah
Akhirnya saya ajak mereka ke sana karena saya juga punya pesantren.
Para orangtuanya sudah mengizinkan," kata Dedi Mulyadi.
Dedi mengatakan, para korban rudapaksa guru pesantren di Bandung itu sebagian besar berasal dari Garut selatan.
Sisanya dari daerah lain.
"Sebenarnya korbannya bisa lebih dari belasan orang.
Namun ada beberapa orangtua yang masih tidak percaya," kata Dedi.
(TribunJakarta/Kompas/TribunJabar)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Rudapaksa 12 Santriwati, Kondisi Herry Wirawan 2 Bulan di Rutan Diungkap Pejabat Kemenkumham
# Herry Wirawan # santriwati # Rudapaksa # pesantren # guru
Sumber: TribunJakarta
Terkini Nasional
BUKAN MAIN! Ternyata Ini Makna Mendalam Batik Favorit Menkeu Purbaya: Ada Simbol Harapan
1 jam lalu
Live Update
Aksi Demo Guru Honorer Non Database Gorontalo, Mendesak Pemerintah Daerah Segera Bertindak
4 jam lalu
Live Update
Guru di Jombang Raup Cuan Jutaan Rupiah Berkat Konten AI, Angkat Cerita Sejarah Kerajaan
5 jam lalu
Tribunnews Update
Batik Favorit Menkeu Purbaya Punya Arti Khusus, Guru Besar: Motif Bintang Kecil Jadi Simbol Harapan
7 jam lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.