Rabu, 14 Mei 2025

Terkini Nasional

Kisah Pilu Seekor Anjing di Lereng Semeru Menunggu Tuannya Datang, Beri Isyarat Ingin Diikuti

Jumat, 17 Desember 2021 09:36 WIB
Tribun Jatim.com

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUN-VIDEO.COM - Erupsi Gunung Semeru benar-benar menyisahkan kisah pilu.

Seusai Rumini seorang anak yang ditemukan tewas berpelukan bersama ibunya, kali ini ada kisah seekor anjing.

Seekor anjing jenis mix herder ditemukan hidup di kawasan pemukiman, yang terdampak erupsi Gunung Semeru, Dusun Curah Kobokan, Supiturang, Pronojiwo, Lumajang.

Pasca erupsi pada Sabtu (14/12) lalu, anjing itu selama 12 hari berkeliaran di sudut-sudut pemukiman.

Diduga kuat, hewan berbulu itu sedang menunggu tuannya.

Kisah haru Nemo diungkap oleh Founder Animals Hope Shelter, Christian Joshua Pale.

Nemo selama 12 hari berada di kawasan zona hitam bahaya erupsi susulan.

Disebutkan Christian, keberadaan Nemo, pertama kali diketahui oleh Tim Sar Baret Nasdem yang membantu melakukan operasi SAR pencarian korban di Dusun Curah Kobokan.

Nemo selalu kabur saat didekati oleh para tim SAR.

Sehingga relawan kesulitan untuk mengevakuasinya. Diduga kuat, hewan berbulu itu hanya ingin bertemu tuannya.

"Nemo ini anjing milik salah seorang warga, dia biasa jaga lahan kebun milik tuannya. Tuannya diduga meninggal jadi korban erupsi," katanya.

Baca: Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Mulai Tutup Operasi SAR Korban Erupsi Gunung Semeru

Baca: Korban Hilang Erupsi Gunung Semeru Diperkirakan Masih Banyak, 12 Anjing K-9 Polda Jatim Dikerahkan

Untung, salah seorang relawan memahami isyarat yang ditunjukkan Nemo. Ia minta ingin diikuti. Setelah diikuti, anjing itu kemudian berhenti di salah satu timbunan material vulkanik.

Relawan yang mencurigainya kemudian meminta bantuan TNI dan anjing K-9. Lokasi itu diendus dan digali.

"Di lokasi yang ditunjukkan Nemo, ada tiga jenazah. Dan sedihnya itu ditemukan jenazah Putri (28) dan Salsa (3) sedang berpelukan, kondisi ibunya hangus, tapi anaknya utuh," katanya.

Christian tak tahu pasti apakah tiga jenazah yang ditemukan tersebut merupakan tuan Nemo atau bukan. Sebab sampai sekarang, ia masih mengumpulkan keterangan warga.

"Ini masih saya gali, apakah itu tuannya atau bukan," ujar dia.

Usai memberikan tanda lokasi jenazah, Nemo ternyata masih menolak untuk dievakuasi. Ia berlari tiap kali didekati oleh tim rescue.

Berdasarkan keterangan warga sekitar, selama 12 hari pasca erupsi, Nemo bertahan di Curah Kobokan tanpa makan dan minum. Dia hanya makan dari nasi bungkus sisa para relawan. Ia berlari ke sudut-sudut kampung, seperti sedang mencari tuannya pulang.

"Kemungkinan dia mencari, karena bertahan 12 hari tanpa makan dan minum, sampai mengalami ISPA, batuk-batuk. Tuannya diduga sudah meninggal," kata dia.

Nemo akhirnya berhasil dievakuasi oleh Christian bersama Animals Hope Shelter, Rabu (15/12). Anjing itu kini menjalani rehabilitasi untuk pemulihan.

"Di hari ke 12 kami akhirnya mengevakuasi Nemo dari zona hitam, dia jinak usianya sekitar 9-10 tahun," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pilu, Kisah Nemo Anjing Lereng Semeru Menunggu Tuannya Datang, Lihat Nasibnya Kini

Editor: Tri Hantoro
Sumber: Tribun Jatim.com

Tags
   #kisah pilu   #erupsi   #Semeru   #anjing

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved