Sisi Lain Metropolitan
Melihat Rekam Jejak Museum Sejarah Jakarta, Kisah di Balik Jeruji Penjara Bawah Tanah Zaman Belanda
TRIBUN-VIDEO.COM - Siapa yang tidak kenal dengan Museum Fatahillah? Museum yang menyediakan koleksi terkait sejarah kota Jakarta ini memiliki nama asli Museum Sejarah Jakarta.
Meski begitu masyarakat Jakarta maupun luar daerah lainnya lebih mengenal museum ini dengan sebutan Museum Fatahillah.
Tak hanya menyimpan banyak benda-benda bersejarah, Museum Sejarah Jakarta juga menjadi salah satu saksi bisu dari perkembangan Kota Jakarta di masa lampau.
Jauh sebelum diresmikan menjadi museum pada tahun 1974 oleh Gubernur Ali Sadikin, gedung ini dibangun sebagai Balai Kota di Batavia pada tahun 1707 di masa kepemimpinan Gubernur Jenderal Joan Van Hoorn.
Tak heran, bangunan bergaya arsitektur neoklasik ini masih menyimpan banyak peninggalan-peninggalan di masa lampau, seperti adanya penjara bawah tanah, hingga sumur Balai Kota di Batavia.
Pada zaman penjajahan Belanda, Museum Sejarah Jakarta adalah balai kota Batavia yang merupakan pusat aktivitas rakyat pada abad ke 17-19.
Baca: Museum Fatahillah, Pernah Jadi Tempat Pembantaian Masal dan Miliki Penjara Bawah Tanah
Tiap sore rakyat berkumpul mengambil air bersih dari satu-satunya mata air di halaman depan balai kota, ada pula trem yang berjalan dengan rel di depan balai kota.
Selain aktivitas tersebut, balai kota juga memiliki fungsi lain, yakni sebagai tempat pelaksanaan hukuman mati dan pembantaian massal yang dikenal dengan nama 'Geger Pacinan'.
Saksi bisu dari pemerintahan yang brutal.
Selain pembantaian tersebut, Museum Sejarah Jakarta juga menjadi saksi bisu dari penderitaan tawanan di penjara bawah tanah untuk wanita dan laki-laki.
Ketika air laut pasang, penjara akan terisi air laut, merendam tubuh para tawanan dan membuat kondisi tawanan sungguh menyedihkan.
Pejuang Indonesia yang sempat ditahan di penjara tersebut di antaranya ada Untung Surapati, Pangeran Diponegoro hingga Cut Nyak Dhien.
Baca: Alasan Museum Sejarah Jakarta Lebih Dikenal Sebagai Museum Fatahillah
Museum Sejarah Jakarta menjadi salah satu destinasi yang seolah wajib dikunjungi kala berwisata ke kawasan Kota Tua.
Bangunan tua ini menjadi bukti kejayaan sekaligus kebrutalan pemerintahan zaman Belanda.
Dalam sejarahnya, bangunan bergaya arsitektur Neoklasik ini dahulu merupakan bekas Kantor Balai Kota Batavia.
Museum ini juga menjadi saksi bisu dari pelaksanaan hukuman mati hingga pembantaian massal 'Geger Pecinan'.
Penjara bawah tanah di dalamnya pun menyimpan penderitaan sejumlah pejuang bangsa yang sempat jadi tawanan.
Itulah kisah di balik Museum Sejarah Jakarta sebagai sisi lain metropolitan.(*)
Video Production: Raka Aditya Putra Tama
Sumber: TribunJakarta
Olahraga
Megawati Saja Tak Cukup! Gresik Petrokimia Kena Comeback Dramatis JPE 2-3 di Final Four Proliga 2025
Jumat, 2 Mei 2025
Olahraga
MEGAWATI IS BACK! Main di Final Four Proliga, GRESIK PETROKIMIA VS JAKARTA PERTAMINA di Seri Solo
Jumat, 2 Mei 2025
Nasional
PAKAI BAJU OREN! Inilah Tampang Tersangka Kerusuhan Kemang saat Ditampilkan ke Publik
Jumat, 2 Mei 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Kelakar Prabowo Tak akan Ganti Kapolri dan Panglima TNI saat Hadiri Hari Buruh, Suara Langsung Riuh
Jumat, 2 Mei 2025
Tribunnews Update
Bak Film Laga! Penangkapan 2 Kelompok Ormas di Kemang Berlangsung Dramatis, Polisi Pakai Baju Preman
Jumat, 2 Mei 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.