Kronologi Siswi SD di Malang Dirudapaksa lalu Dianiaya 8 Orang di Tanah Lapang, Sempat Diancam Pisau

TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang siswi SD di Kota Malang berinisial HN (13) dirudapaksa oleh tetangganya Y pada Kamis (18/11/2021).

Di hari yang sama, HN juga dianiaya oleh delapan orang yang diduga suruhan istri Y.

Diketahui HN tinggal di panti asuhan sejak usia enam tahun, meskipun masih memiliki orang tua.

Sang ibu bekerja sebagai pembantu rumah tangga, dan ayahnya adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Dikutip dari Kompas.com , Di hari kejadian, korban bermain di rumah temannya berinisial D.

Baca: Seorang Anak Berusia 26 Tahun di Riau Tega Aniaya Ibu Kandung Lantaran Kesal Tak Diberi Uang

Tak lama kemudian, sekira pukul 10.00 WIB, korban menerima pesan dari pelaku Y yang mengaku bernama Dani.

Saat itu Y mengajak kenalan dan langsung mengajak korban untuk keluar jalan-jalan.

Korban kemudian diajak pelaku ke rumahnya untuk beristirahat.

Namun setibanya di rumah pelaku, tangan korban diikat dengan selendang dan mulutnya dibekap oleh pelaku.

Pelaku juga mengancam korban dengan pisau.

Korban kemudian dirudapaksa oleh pelaku Y.

Baca: Suami di Tegal Aniaya Istri hingga Tewas Kemudian Kabur, Kini dalam Pengejaran Polisi

Tak lama kemudian, istri pelaku datang dan menggedor pintu rumah.

Ia pun mendapati korban sedang berada di dalam rumahnya.

Istri pelaku smepat menyudutkan korban.

Korban kemudian keluar dari rumah pelaku dengan kondisi tertekan.

Anggota tim kuasa hukum korban Do Merda Al-Romdhoi mengatakan, korban kemudian dijemput delapan orang yang usianya sebaya.

Ia dibawa ke tanah lapang di daerah Araya Kecamatan Blimbing.

Baca: Terungkap Motif Yana Pura-pura Dianiaya di Cadas Pangeran, Polisi Ungkap Pelaku Punya 2 Masalah Ini

"Korban sempat disudutkan sebagai pelakor dan lain sebagainya. Korban yang masih dalam kondisi seperti itu, hanya bisa pasrah dan keluar dari rumah pelaku."

"Korban pun langsung dijemput oleh delapan orang anak sebaya dengan korban, lalu dibawa ke tanah lapang di daerah Araya Kecamatan Blimbing," kata anggota tim kuasa hukum korban Do Merda Al-Romdhoni dikutip dari Surya Malang.

Di tanah lapang tersebut, korban lantas dianiaya.

Ia dipukuli hingga wajahnya berdarah.

Para pelaku juga mengambil ponsel dan uang Rp 40 ribu milik korban.

Video penganiayaan HN kemudian viral di media sosial.

"Korban mengalami pemukulan beberapa kali di bagian wajah hingga berdarah, serta beberapa kali di bagian badan. Selain itu, HP serta uang tunai Rp 40 ribu milik korban, diambil seluruhnya oleh delapan anak yang mengeroyok itu. Dan setelah dianiaya, korban diajak berfoto bersama lalu diantar pulang ke panti asuhannya," kata dia.

Sementara itu pengacara dari LBH Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Malang Raya, Leo Angga Permana menduga pelaku penganiayaan adalah orang suruhan dari istri pelaku.

"Dugaan kami tim kuasa hukum, kemungkinan besar ini adalah suruhan dari istri pelaku pemerkosaan," kata dia.

Leo mengatakan delapan orang yang melakukan penganiayaan adalah teman korban di lingkungan sekitar panti asuhan.

"Dan sebenarnya mereka tahu sama tahu, antara terduga pelaku pengeroyokan dan pencabulan. Jadi, mereka (terduga pelaku) itu saling kenal semua," tambahnya

Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke Polresta Malang Kota pada Jumat (19/11/2021).

Petugas kepolisian masih melakukan pemeriksaan serta mendalami hasil visum korban.

Saat ini Polresta Malang Kota mengamankan sepuluh orang terduga pelaku rudapaksa dan penganiayaan.

(Tribun-Video/Mei Sada Sirait)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Pemerkosaan Siswi SD di Malang, Pintu Digedor Istri Pelaku lalu Korban Dianiaya 8 Teman Korban"