Kamis, 15 Mei 2025

HOT TOPIC

Kasus Pemerkosaan Sekeluarga di Padang, Ibu Korban Pilih Bungkam karena Anggap Anaknya Mengada-ada

Minggu, 21 November 2021 18:20 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Ada fakta baru terungkap dalam kasus pemerkosaan yang dilakukan satu keluarga terhadap dua bocah di bawah umur di Padang, Sumatera Barat.

Menurut Ketua RW setempat, ibu korban ternyata jarang pulang ke rumah lantaran sudah tinggal dengan suami barunya.

Bukan cuma itu, ibu korban enggan memberikan keterangan kepada polisi dengan alasan bahwa pengakuan anaknya mengada-ada.

Menurut Ketua RW di lingkungan tempat korban tinggal bernama Zainal, selama ini dua bocah kakak beradik itu diasuh oleh kakek dan neneknya.

Hal ini disebabkan kedua orangtua bocah tersebut sudah berpisah.

Baca: Viral Video Kerumunan Massa yang Geruduk Rumah Pelaku Pemerkosaan di Condet, Polisi Beri Penjelasan

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (21/11), Zainal mengungkapkan ibu korban jarang pulang ke rumah karena sudah memiliki keluarga baru.

Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, kakek korban yang juga pelaku pencabulan serta sang nenek berjualan di pasar.

Mereka tinggal di sebuah rumah kontrakan selama beberapa tahun terakhir.

"Mereka tinggal dengan kakek dan neneknya. Sehari-hari neneknya berjualan di pasar, begitu juga dengan kakek korban yang juga tersangka pencabulan. Sewaktu berjualan di pasar, cucunya main di rumah tetangga," ucap Zainal, ketua RW di Kota Padang, kepada sejumlah media, Minggu (21/11/2021).

Zainal menambahkan, ibu korban memilih bungkam lantaran menganggap pengakuan sang anak mengada-ada.

Terkait dengan peristiwa ini, warga setempat tak ingin keluarga korban tinggal di daerah tersebut lagi.

Baca: Kasus Pemerkosaan di Sumut yang Tayang Live di Facebook Sudah Dilaporkan tapi Tak Ada Tindak Lanjut

Zainal dan warga desa sepakat untuk menggembok rumah tersebut.

Peristiwa ini diketahui terungkap saat tetangga korban yang biasa dikunjungi bocah tersebut untuk bermain merasa aneh.

Tetangga berinisial S tersebut mengatakan, kedua bocah tersebut selalu ingin ikut dirinya pergi dan seakan takut melihat rumah.

Setelah mencoba untuk menanyakan apa yang terjadi, barulah kedua bocah itu mengaku.

Berdasarkan keterangan korban, S dan warga sekitar bersama ketua RT sepakat membuat laporan ke polisi.

Pelaku berjumlah tujuh orang yang terdiri dari kakek korban berinisial J (69), paman korban R (23), dan mirisnya ada tiga pelaku yang masih di bawah umur.

Baca: Soal Kasus Dugaan Pemerkosaan 3 Anak di Luwu Timur, Bareskrim Polri Kirim Tim Audit untuk Selidiki

Mereka yakni sepupu ibu korban A (16), kakak kandung korban RA (11), dan kakak sepupu korban G (9).

Tiga orang sudah dijadikan sebagai tersangka, sedangkan pelaku yang masih anak-anak menjalani rehabilitasi.

Sementara dua orang lainnya yakni kakak dan paman korban masih diburu polisi.

Korban sendiri masih berusia sembilan dan lima tahun.

Perbuatan bejat para pelaku terhadap korban dilakukan secara bergantian di rumah korban secara berulang kali.

Saat ini kasus pencabulan tersebut ditangani oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Padang.

Polresta Padang berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk menghilangkan trauma pada korban.

Para tersangka pun terancam kurungan penjara selama 15 tahun.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Dua Anak Dicabuli Sekeluarga di Padang, Ketua RW: Ibunya Jarang Pulang, Malah Anggap Pengakuan Korban Mengada-ada"

Editor: Bintang Nur Rahman
Reporter: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Video Production: Unzila AlifitriNabila
Sumber: Kompas.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved