Kamis, 15 Mei 2025

Terkini Daerah

Dicabuli hingga 15 Kali, Korban Predator Anak di Lenteng Agung Terindikasi Jadi Penyuka Sesama Jenis

Kamis, 18 November 2021 11:52 WIB
TribunJakarta

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUN-VIDEO.COM - Aksi bejat pelaku pedofil yang mencabuli bocah laki-laki di bawah umur di Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan membuat korban mengalami trauma.

Satu dari 14 korban dicabuli hingga 15 kali oleh pelaku berinisial FM (29).

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah mengatakan, korban tersebut mengalami gangguan psikologis.

Bahkan, akibat perbuatan pelaku, korban terindikasi menjadi penyuka sesama jenis.

"Anak tersebut mulai gangguan psikologis, ada mungkin mulai tertarik sesama jenis," kata Azis di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (17/11/2021).

Salah satu penyebabnya, jelas Azis, pelaku kerap menjejali korban dengan video porno beradegan sodomi.

Baca: Pelaku Jambret Sembunyi di Gorong Gorong hingga Tubuhnya Hitam, Berhasil Ditangkap Warga

"Beberapa kali atau sering pelaku juga mengajak para korban untuk melihat video porno aktivitas sodomi kepada para korban," ujar dia.

Azis menyebut pencabulan yang dilakukan pelaku pedofil tersebut merupakan perbuatan keji.

Bukan hanya soal jumlah korban yang mencapai 14 anak-laki.

Tetapi juga cara pelaku saat mencabuli para korbannya.

Bahkan, salah satu korban dicabuli hingga 15 kali.

"Dari 14 anak tersebut, ada yang sudah sering sekali dilakukan percabulan hingga 15 kali dia dicabuli. Inilah kejinya dari pelaku tersebut," kata Azis.

FM diketahui merupakan seorang pengajar freelance.

Ia mengajar bahasa Inggris di salah satu tempat kursus.

Azis mengungkapkan, pelaku meminta korban untuk melakukan oral dan anal seks.

Para korbannya dibujuk dengan cara diberikan uang dan voucher game online.

"Sempat ketika pelaku melakukan kegiatan pencabulan tersebut itu ada anak kecil yang diminta menelan sperma dari pelaku. Bahkan ada juga beberapa anak kecil yang diminta untuk saling melakukan (berhubungan) di hadapan dia," ungkap Azis.

FM melakukan pencabulan itu selama sekitar satu tahun sejak Desember 2020 hingga November 2021.

Azis mengatakan, para korban pencabulan ini berstatus pelajar SD yang berusia antara 7 hingga 11 tahun.

Pelaku dan para korbannya saling mengenal dan tinggal di lingkungan yang sama di kawasan Lenteng Agung.

FM mencabuli seluruh korban di tempat tinggalnya.

Baca: Pelaku Video Asusila Anak Anggota TNI di Ambon, Kodam XVI Pattimura Tak Campuri Proses Hukum

Padahal, pelaku masih tinggal bersama orangtuanya.

"Korban dan pelaku awal mula bertemu di tempat bermain game online.

Pelaku dan korban punya hobi game online, dari sini korban berinteraksi untuk perbuatan cabul itu terjadi," ujar Azis.

Kasus ini terungkap setelah satu korban bercerita kepada orangtuanya perihal pelecehan seksual yang dialami.

"Kalau dari ibu yang tadi malam cerita bahwasanya anaknya tanya-tanya tentang alat kelaminnya.

Cerita lah dia sama ibunya," kata ungkap Ketua RW setempat Raden Taufik saat dikonfirmasi, Selasa (16/11/2021).

Ia menambahkan, orangtua korban yang curiga mencoba memancing agar sang anak bercerita lebih banyak lagi.

"Ibunya dengar sekali, dua kali cerita hal yang sama, ibunya mulai curiga.

Anaknya tanya, kelamin itu selain air seni keluar apa lagi. Ya pokoknya begitu lah, akhirnya disebut nama pelaku," ujar dia.

Pelaku pedofil itu babak belur dihajar warga pada Senin (15/11/2021) malam.

"Waktu kejadian itu saya ditelepon sama Pak RT, katanya ada pelecehan seksual," kata Taufik.

Taufik lalu bergegas menuju kediaman pelaku.

Di sana, puluhan warga sudah berkumpul menunggu pelaku keluar dari rumahnya.

"Sampai di lokasi sudah ramai. Rumah (pelaku) sudah dikepung sama warga," ujar dia.

Pengurus RT dan RW setempat tidak berani untuk membawa pelaku ke kantor polisi karena melihat massa yang sudah emosi.

Mereka pun memutuskan untuk menunggu petugas kepolisian datang ke lokasi untuk membawa pelaku.

"Saya sendiri mau mengevakuasi nggak berani dengan situasi massa seperti itu. Sementara yang berhak itu kan aparat. Nah aparat butuh waktu untuk sampai ke lokasi," tutur Taufik.

Massa yang sudah terlanjur geram dengan aksi pelaku pedofil akhirnya menerobos masuk dan menghajar pelaku hingga babak belur.

"Iya jebol juga sebelum aparat datang," ucap Taufik.(*)


Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Dicabuli 15 Kali, Korban Predator Anak di Lenteng Agung Terindikasi Jadi Penyuka Sesama Jenis

# pencabulan anak di bawah umur # korban trauma # kasus pencabulan

Editor: Khaira Nova Hanugrahayu
Video Production: Sigit Setiawan
Sumber: TribunJakarta

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved