Terkini Daerah
Fakta Bentrokan di Lahan Tebu Indramayu, Ternyata Oknum DPRD Indramayu yang Hasut Massa Lawan Aparat
TRIBUN-VIDEO.COM - Anggota DPRD Indramayu, Taryadi berperan sebagai orang yang memprovokasi dan menghasut anggota LSM Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (FKamis) agar melawan aparat.
Taryadi adalah ketua FKamis.
Polisi telah menetapkan Taryadi sebagai tersangka.
Taryadi yang juga anggota Partai Demokrat itu sudah ditahan polisi.
"Taryadi diduga berperan menggerakkan, menghasut kelompoknya untuk melakukan perlawanan. Mereka juga menghasut untuk melawan aparat," ujar Kapolres Indramayu AKBP M Lukman Syarif di Mapolres Indramayu, Rabu (6/10/2021).
Lanjut AKBP M Lukman Syarif, pada beberapa waktu lalu, pihak kepolisian pun sebenarnya hendak melaksanakan upaya penindakan terhadap aksi yang dilakukan oleh FKamis.
Hanya saja, aparat justru dihadang oleh LSM tersebut dengan membawa senjata tajam.
"Sehingga kami melaksanakan upaya tindakan tegas terukur terhadap para gerombolan tersebut," ujar dia.
Baca: Sosok Taryadi Anggota DPRD Indramayu di Balik Matinya 2 Petani, Ternyata Dia Demonstran Anti Tebu
2 Pelaku Masih Buron
Selain Taryadi, pengurus FKamis, yakni ERYT (43) dan DRYN (46), serta anggota SBG (48) dan SWY (51), ditetapkan sebagai tersangka.
"Dua tersangka lainnya masih buron, tapi sudah kami kantongi nama-namanya," kata Kapolres
Sosok Taryadi
Penelusuran Tribun, Taryadi merupakan mantan kepala desa Amis Kecamatan Cikedung. Dia juga merupakan Ketua FKamis.
FKamis dianggap PG Jatitujuh, perusahana BUMN yang memproduksi gula, dianggap sebagai kelompok yang ingin menguasai lahan HGU PG Jatitujuh secara ilegal.
General Manager PG Jatitujuh Majalengka, Aziz Romdhon Bachtiar menjelaskan, PG Jatitujuh mengelola sekira 12.000 hektar lahan Hak Guna Usaha (HGU).
Baca: Penyerangan Lahan Tebu Berdarah di Indramayu: Diprovokasi Ormas FKamis, Oknum Anggota DPRD Terlibat
Namun dari jumlah itu, sekitar 6000 hektar lahan dikuasai secara ilegal oleh pihak mengatasnamakan forum masyarakat.
"Secara HGU itu lahan PG Jatitujuh, ada sertifikat HGU nomor 1 Majalengka dan nomor 2 Indramayu. Jadi memang mereka secara ilegal menguasai lahan di sebagain besar wilayah Indramayu, kurang lebih 6000 hektare," ujar Azis saat diwawancarai di salah satu rumah korban di Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka Selasa (5/10/2021).
Catatan Tribun, pada 2015, Taryadi saat jadi Kades Amis Kecamatan Cikedung sempat memimpin massa FKamis berunjuk rasa di Pendopo Pemkab Indramayu.
Dalam aksinya, mereka menolak kawasan hutan jadi ladang tebu. Alasannya, dengan mengubah hutan jadi ladang tebu, sama saja dengan menghilangkan mata pencaharian warga dari hasil hutan.
Saat itu, Taryadi juga menyebut alih fungsi hutan jadi ladang tebu merusak lingkungan, utamanya mengakibatkan banjir, polusi hingga penurunan kualitas air tanah.
FKamis pimpinan Taryadi juga pada 20 September 2021 menyurati Bupati Indramayu.
Isinya, menyebut bahwa hak guna usaha PT PG Rajawali II atau PG Jatitujuh melanggar sejumlah aturan. Yang pada intinya, HGU yang dipegang PG Jatitujuh berstatus hutan negara.
Selain sebagai mantan kades dan demonstran penentang ladang tebu, Taryadi juga ternyata sempat mendaftar jadi calon Bupati Indramayu pada Pilkada Indramayu 2020.
Baca: Buntut Konflik Lahan Berdarah di Majalengka, Polisi Minta Petani Sementara Tak Garap Lahan Tebu
Sikap Partai Demokrat
Sebelum penetapan tersangka tersebut, Partai Demokrat telah memberikan tanggapan.
DPC Partai Demokrat Indramayu akan mendalami kejadian tersebut.
Ketua Balitbang DPC Partai Demokrat Kabupaten Indramayu, Harris Solihin, membenarkan satu anggotanya ditangkap polisi.
"Menurut penjelasannya, dia adalah ketua FKamis," ujar Harris kepada Tribuncirebon.com, Selasa (5/10/2021).
Harris mengatakan, keterlibatan T di luar organisasi Partai Demokrat.
T juga tidak pernah menceritakan apa yang terjadi di dalam FKamis.
Dalam hal ini, DPC Partai Demokrat Indramayu juga turut menyayangkan kejadian yang turut menghilangkan nyawa dua orang itu.
Baca: Ini Peran Oknum Anggota DPRD Indramayu dalam Tragedi Berdarah Perebutan Lahan Tebu
Harris mengatakan, kejadian yang mengakibatkan seseorang kehilangan nyawa sangat tidak dibenarkan.
DPC Partai Demokrat pun menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada polisi diproses sesuai hukum yang berlaku.
Di sisi lain, pihaknya juga akan mencoba mendalami, apakah benar ada keterlibatan anggotanya.
"Kami juga akan ikut menyelidiki sejauh mana keterlibatan anggota kami terhadap peristiwa tersebut," ujar dia.
Peristiwa berdarah itu terjadi di lahan tebu PG Jatitujuh di perbatasan Indramayu-Majalengka, Senin (4/10/2021).
Imbasnya, ada dua petani asal Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, meninggal dunia. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasus Penyerangan Lahan Tebu, Anggota DPRD Indramayu Ini Hasut Massa Lawan Aparat
# DPRD Indramayu # lahan tebu PG Jatitujuh # Bentrok di Lahan Tebu Indramayu # penyerangan lahan tebu
Sumber: Tribunnews.com
Viral
EKS DPRD Indramayu Viral Minta Tolong, 2 Tahun Disekap dan Disiksa di Myanmar, Dipaksa Jadi Penipu
Sabtu, 18 Januari 2025
Viral News
Viral Lagi Eks Anggota DPRD Indramayu, Robiin Disekap, Disika & Dipaksa jadi 'Scammer' di Myanmar
Jumat, 17 Januari 2025
Viral News
LIVE: Viral Lagi Robiin, Eks Anggota DPRD Indramayu Minta Tolong Usai Disekap & Disiksa di Myanmar
Jumat, 17 Januari 2025
LIVE UPDATE
DPRD Indramayu Mendesar BPR KR Indramayu Bayar Kredit Macet, Plt Dirt akan Cicil Tabungan Nasabah
Selasa, 25 Juli 2023
LIVE UPDATE
Janji Politik Bupati Indramayu Nina Agustina Dikritik DPRD, Banyak yang Belum Terealisasi?
Kamis, 30 Maret 2023
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.