Kamis, 15 Mei 2025

Lifestyle

Fakta-fakta dan Bahaya Mewarnai Kuku Anak dengan Kuteks yang Mengandung Bahan Kimia

Senin, 9 Agustus 2021 12:21 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Melukis kuku jari tangan dan kaki anak akan terlihat sangat manis, lucu, dan mungkin tampak tidak berbahaya.

Beberapa salon bahkan menawarkan Manikur dan pedikur untuk anak-anak.

Dan ide itu sering menyenangkan anak-anak kecil yang menyukai warna-warna cerah atau yang menginginkan cara baru untuk mengekspresikan diri mereka (atau merasa sedikit lebih dewasa).

Baca: Ingin Buat Kukumu Lebih Cantik dan Menarik? Coba Gunakan 4 Rekomendasi Kuteks Ini

Sebelum Anda mengecat kuku anak, ada baiknya Anda mempelajari keamanan cat kuku.

Karena, nyatanya banyak merek cat kuku mengandung bahan kimia yang dapat memengaruhi keputusan Anda.

Sebotol cat kuku cantik itu mungkin campuran bahan kimia yang menurut beberapa peneliti berpotensi berbahaya dan beracun.

Baca: Warga Geger Temukan Kaki Manusia di Setu Pengarengan, Ada Kuteks di Kuku, Diduga Dibuang dari Tol

Dikutip dari Verywellfamily.com, ada empat racun utama yang ditemukan di beberapa merek cat kuku.

1. Toluena

Toluena juga digunakan dalam pengencer cat, wewangian buatan, larutan pembersih, dan produk rumah tangga lainnya.

Paparan toluena yang berkepanjangan dan berulang telah terbukti merusak hati dan ginjal serta menyebabkan masalah sistem saraf dan masalah pernapasan bagian atas.

2. Trifenil fosfat

Trifenil fosfat dapat mengganggu sistem endokrin dan digunakan untuk membuat plastik dan juga sebagai penghambat api.

Kandungan ini ditemukan di banyak merek cat kuku terkemuka saat ini.

Pada tahun 2015, sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Duke University and Environmental Working Group menemukan peningkatan tajam kadar TPHP dalam urin dari 26 wanita yang diuji.

Baca: Potongan Kaki yang Ditemukan di Depok Memakai Kuteks Berwarna Ungu

3. Formaldehida

Formaldehida umumnya digunakan dalam bahan bangunan dan banyak produk rumah tangga.

Ini bertindak sebagai pengeras untuk mencegah cat kuku terkelupas.

Paparan jangka panjang dapat menyebabkan masalah pernapasan dan dapat meningkatkan risiko jenis kanker tertentu.

Sebuah studi dari 2015 menemukan bahwa paparan formaldehid pada wanita hamil terkait dengan aborsi spontan, malformasi kongenital, dan kelahiran prematur.

4. Phthalates

Phthalates digunakan dalam cat kuku dan produk perawatan pribadi lainnya untuk memberikan pelumasan dan membawa wewangian.

Phthalates dikenal sebagai pengganggu endokrin yang lemah dan bahan kimia penghambat androgen.

Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara paparan ftalat sebelum lahir dan masa kanak-kanak dan keterlambatan perkembangan dan penyakit alergi.

Tidak ada cukup bukti untuk mendukung hubungan langsung antara penggunaan cat kuku dan kanker, penyakit pernapasan, atau masalah kesehatan lainnya.

Namun, beberapa peneliti memperingatkan potensi risiko penggunaan cat kuku terlebih pada anak-anak.

Perlu juga dicatat bahwa balita cenderung memasukkan jari tangan (dan kaki) mereka ke dalam mulut dan tidak banyak yang dapat Anda lakukan untuk menghentikan mereka dari perilaku ini.

Karena kemungkinan tertelan, beberapa orang tua mungkin lebih memilih untuk tidak menggunakan cat kuku kimia pada balita.

Bahkan cat kuku berlabel "tidak beracun" masih mungkin mengandung bahan beracun.

Baca: Potongan Kaki Kiri di Setu Pengarengan Diduga Wanita, Ada Kuteks Warna Ungu di Bagian Kuku Jari

Untuk melindungi anak Anda dari paparan racun dan asap kimia dari cat kuku, gunakan cat kuku alami yang lebih aman dan aplikasikan di rumah.

Anda juga harus menghindari salon kuku dengan ventilasi yang buruk.(*)

Baca juga berita terkait di sini

Artikel ini telah tayang di TribunShopping.com dengan judul Amankah Mewarnai Kuku Anak dengan Kutek Berbahan Kimia? Ini Faktanya

# kuku # anak # kuteks # Manikur

Editor: Panji Anggoro Putro
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #kuku   #anak   #kuteks   #Manikur

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved