Wagub DKI Jakarta Sesalkan PAUD di Cipayung Gelar Belajar Tatap Muka saat PPKM Level 4

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUN-VIDEO.COM, CIPAYUNG - Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyesalkan satu Yayasan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kelurahan/Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang menggelar kegiatan belajar tatap muka.

Riza mengatakan kegiatan belajar tatap muka harusnya tidak dilakukan dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4 guna mencegah penularan Covid-19.

Dia mengakui bila sejumlah orangtua merasa terbebani karena harus mendampingi anak selama pembelajaran jarak jauh atau online di rumah dan merasa kegiatan belajar tidak efektif.

Namun hal tersebut perlu dilakukan guna mencegah penularan Covid-19 meluas, terlebih anak termasuk kelompok rentan terpapar Covid-19 sehingga yang butuh penanganan khusus bila terkonfirmasi.

Sebelum pemerintah pusat menetapkan PPKM Darurat dan Level 4 pun Pemprov DKI Jakarta lebih dulu melarang kegiatan belajar tatap muka melalui pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Meski dalam beberapa waktu terakhir penambahan kasus terkonfirmasi dan tingkat kematian pasien Covid-19 di Jakarta menurun dia mengimbau warga pandemi Covid-19 belum berakhir.

Sebelumnya satu Yayasan PAUD di Kelurahan/Kecamatan Cipayung mengakui hingga kini menggelar kegiatan belajar tatap muka selama dua hari dalam satu pekan, hari Selasa dan Kamis.

Kepala PAUD Nurrohmah mengatakan pihaknya terpaksa menggelar kegiatan belajar tatap muka karena desakan permainan orangtua murid yang merasa kegiatan belajar online tak efektif.

Merujuk keluhan para orangtua murid, Nurrohmah mencontohkan wali murid yang memiliki anak lebih dari satu kewalahan bila harus mendampingi beberapa anak melakukan belajar online.

Para orangtua beranggapan modul pembelajaran online yang diberikan tidak banyak membantu mereka mendampingi kegiatan belajar online dan anak mereka sulit memahami materi disampaikan.

Nurrohmah menuturkan sejak kegiatan pembelajaran online diberlakukan hingga kini bahkan sudah ada dua orangtua murid yang mengeluarkan anak didiknya dari PAUD sebagai bentuk protes. (*)