Kesehatan
Hypomania, Gangguan Suasana Hati Membuat Seseorang Lebih Bersemangat tetapi Kemudian Mendadak Murung
TRIBUN-VIDEO.COM - Hypomania atau hipomania merupakan peningkatan kondisi mental dan energi yang melebihi kondisi normal yang sering dikaitkan dengan masalah kejiwaan, yaitu gangguan bipolar, terutama bipolar tipe 2.
Gangguan suasana hati ini dapat membuat seseorang menjadi lebih aktif dan bersemangat melebihi biasanya, tetapi kemudian mendadak murung seperti sedang depresi.
Pada umumnya, hypomania ditandai dengan kurang tidur, namun tetap merasa bersemangat dan bertenaga, serta lebih aktif dari biasanya, selama beberapa hari.
Peningkatan kondisi psikologis dan energi ini dapat memengaruhi mood, pikiran, serta perilaku seseorang.
Berbeda dengan gangguan 'mania' yang membuat energi dan mood seseorang meningkat secara ekstrem dan dapat bersifat parah, kondisi hypomania sendiri lebih ringan dan berada di batas normal.
Ketika seseorang mengalami hypomania, individu lain di dekatnya akan bisa mendeteksi perilaku mania yang tidak normal itu.
Seperti halnya mania, hypomania juga bisa menimbulkan masalah dalam aktivitas sehari-hari meski tidak parah.
Penderita hypomania juga biasanya tidak memerlukan rawat inap layaknya seseorang yang mengalami mania.
Gejala
Bagi penderita gangguan bipolar terutama gangguan bipolar tipe 2, biasanya merasakan gejala hypomania.
Gejala-gejala hypomania berlangsung selama beberapa hari atau setidaknya selama 4 hari.
Seseorang yang mengalami hypomania biasanya tidak menyadari jika dirinya mengalami gangguan ini, namun kondisi ini disadari oleh orang-orang di sekitarnya.
Gejala hypomania ditandai dengan perilaku sebagai berikut:
Lebih berenergi
Ketika mengalami hypomania, tubuh akan terasa begitu berenergi, walaupun malam sebelumnya kurang tidur atau tidak tidur sama sekali.
Baca: Waspada! Ini 6 Risiko Kesehatan jika Konsumsi Garam yang Berlebihan
Banyak bicara
Gejala hypomania selanjutnya ialah banyak bicara dengan ucapan yang tidak jelas.
Penderita dapat bercerita mengenai satu topik ke topik lain yang sama sekali tidak berkaitan, atau berbicara dengan cepat dan membuat lelucon tanpa henti.
Beraktivitas di luar kebiasaan
Penderita hypomania akan melakukan kegiatan di luar kebiasaannya, impulsif, dan berisiko.
Misalnya, mereka dapat mengecat rumah dalam kurun waktu semalaman hingga berjudi.
Rasa percaya diri yang tinggi
Rasa percaya diri penderita hypomania cukup tinggi, sehingga mereka tidak segan untuk menyombongkan kehebatan mereka.
Berbelanja dengan gegabah
Penderita hypomania dapat menghabiskan uang secara berlebihan untuk hal yang tidak penting.
Misalnya, menghabiskan uang untuk membeli mobil dengan biaya di luar kemampuannya, atau menguras uang tabungan untuk bepergian.
Baca: Manfaat Humidifier si Pelembap Udara untuk Kesehatan, Jaga Kelembapan Kulit hingga Kurangi Dengkuran
Hasrat seksual yang tinggi
Gangguan hypomania juga ditandai dengan peningkatan hasrat seksual, bahkan hingga melakukan hubungan seks berisiko.
Gejala lain yang bisa dialami pada penderita hypomania yaitu tidak bisa diam, banyak ide, mood mudah berubah, dan nafsu makan meningkat.
Apabila gejala hypomania yang dirasakan lebih berat, sampai berdampak pada perubahan mood yang ekstrim atau menetap hingga lebih dari 1 minggu, maka kondisi ini disebut sebagai mania.
Setelah episode gejala hypomania usai, biasanya penderita akan merasakan gejala depresi dan merasa kelelahan.
Penyebab
Hypomania dapat dialami seseorang sebagai gejala dari gangguan bipolar. Akan tetapi, kondisi ini juga bisa terjadi karena faktor penyebab lainnya, seperti:
• Konsumsi alkohol dan penggunaan obat ilegal
• Perubahan pola tidur
• Depresi
• Stres terlalu parah
• Efek samping dari obat-obatan
Penanganan
Meskipun hypomania bersifat lebih ringan dibanding mania, kondisi ini terkadang tetap memicu dampak negatif dalam kehidupan seseorang.
Contohnya, peningkatan hasrat seksual pada seseorang dengan hypomania akan meningkatkan risiko infeksi menular seksual akibat seks yang tidak aman dan berisiko, sehingga hypomania tetap memerlukan penanganan.
Untuk kondisi hypomania yang sudah mengganggu kehidupan seseorang, dokter dapat memberikan obat yang dapat menstabilkan mood pasien dan terapi perilaku kognitif, diantaranya:
• Lithium, penstabil mood ini memiliki efek antidepresan
• Obat-obatan benzodiazepin yang termasuk obat anticemas
• Asam valproat sebagai obat antikejang atau antikonsulvan
• Obat-obatan antipsikotik yang dapat meredakan gejala hypomania, sembari menanti efektivitas lithium dan asam valproat.
(TribunnewsWiki.com/Septiarani)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki dengan judul: Hypomania
Klik untuk baca di sini
# hypomania # Suasana Hati # gejala # Percaya diri
Sumber: TribunnewsWiki
Olahraga
Maarten Paes Tatap Ronde Keempat dengan Percaya Diri Karena Punya Kenangan Indah
Jumat, 1 Agustus 2025
Tribunnews Update
1 Kasus Covid-19 Ditemukan di Yogyakarta, Aktifkan Sistem Kewaspadaan Warga Diminta Pakai Masker
Kamis, 12 Juni 2025
Shopping Live Update
Tampil Modis & Percaya Diri, Adu Gaya Menggemaskan Rayyanza vs Ameena Jadi Model di JFW 2025
Selasa, 29 Oktober 2024
Mata Lokal Memilih
Terkait Seruan Paslon 2 Menang Pilpres 2024 1 Putaran Timnas AMIN: Bentuk Ketidakpercayaan Diri
Jumat, 19 Januari 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.